Part 20

2.1K 77 5
                                    


Kejujuran lebih berharga meskipun pahit. Dari pada sebuah kemanisan yang ternyata hanyalah sebuah kepalsuan.

Sepulang dari jalan-jalan bersama jaden, aku merasa buruk sekali tubuhku terasa panas sepertinya aku deman dan aku mengurungkan niatku untuk hangout bersama rio. Terlebih lagi jika mengingt apa yang telah aku liat di mall tadi membuatku tidak ingin melihat wajahnya dia sudah cukup membuatku merasa kecewa.

Sekarang aku hanya sedang berbaring diatas tempat tidurku membalut tubuhku dengan selimut berwarna pink dengan motif bunga daisy. Tanganku sibuk mengitak-atik remote ac untuk menurunkan suhu, aku sedang tidak enak badan.

Berulang kali aku memaksa mataku untuk terlelap tetap saja gagal. Aku segera meraih ponselku yang ada diatas nakas dan membuka grup chat antara aku dan Rio. Aku mengetikkan sebuah pesan yang berisi

Aira Saskia: Gausah jemput gue. Kita gausah hangout

*read*

Satu menit

Dua menit

Tiga

empat

Lima

Cuma di read? Tanya aira pada dirinya sendiri ia semakin yakin bahwa Rio telah berubah mungkin sekarang ia mencintai zahra. Aira hanya terdiam memikirkan hal tersebut sampai ia menyadari bahwa ponselnya berbunyi

Drrrt drttt...

Aira menatao layar ponselnya, ada balasan dari Rio. Sejujurnya ia malas untuk membaca balasan tersebut namun ia pun juga merasa penasaran dan memutuskan membacanya.

Rio.xx: Kok gak jadi?

*Read*

Satu menit.

Dua.

Tiga.

Aku tidak membalas apapun, sampai beberapa pesan kembali muncul dan membuat ponselku bergetar. Matakubkembali tertuju ke kolom chat tersebut

Rio.xx: Kenapa gak jadi?

10:32

Rio.xx : Kamu sakit?

10:32

Rio.xx : "Kamu gak apa-apakan sayang?"

10:33

*read*

Aku hanya memutar kedua bola mataku saat melihat oesan yang terakhir dikirimkannya. Entah mengapa hatiku merasa tak sudi saat rio menyebutku dengan sayang. Semuanya sudah hancur bagiku tak ada lagi yang tersisa. meskipun masih ada mungkin perasaanku sudah tak seutuh dulu, dulu sebelum ia menghancurnkan segalanya.

Aira Saskia : "Gue gak enak badan"

10:36

Ia belum membaca pesan yang baru kukirimkan seketika membuatku langsung mematikan ponselku. Dan menutup mataku berharap segera masuk ke alam bawah sadarku.

****
Rio POV

Aku semakin frustasi dan merasa stress saat aira membatalkan hangout hanya karena alasan sedang tidak enak badan. Aku berniat menghampirinya. Aku sanagt merindukannya. Suasana hening di rumah sebesar ini turut membuatku merasa bosan.

Aku kembali menimang-nimang pikiranku untuk menjenguk aira ke rumahnya. Tetapi aku mengurungkan niatku karena mengingat bahwa aku harus latihan bersama club Basket. Pikirankupun berniat untuk membicarakan suatu hal terhadap Marvel. Aku langsung mengambil baju latihanku diatas kamar dan langsung menuju ke lapangan basket yang ada di sekolah.

DECEMBER TO REMEMBERWhere stories live. Discover now