Part 15

2.4K 98 1
                                    


Sejauh ini aku belum mengerti perasaan apa yang sedang aku rasakan terhadapmu.


Sudah beberapa minggu ini aku dan Rio berpacaran, hubungan kami baik-baik saja meakipun hatiku belum sepenuhnya menerima Rio tetapi aku akan berusaha.
dan hari ini tepat tanggal 1 december, aku berharap bahwa desember ini bisa menjadi desember yang lebih baik dari sebelumnya. Meskipun aku sendiripun tidak yakin semuanya akan menjadi lebih baik mengingat aku dan marvel sedang berada di dalam satu kelas.

Aku hanya bisa berharap bahwa di bulan ini Tak ada tangis dan air mata, serta kepedihan yang menyayat hati dan perasaan. Hanya itu yang ku inginkan. Dan di awal desember ini aku berharap aku bisa berbicara dengan marvel meskipun hanya sebatas teman saja hal itu akan membuatku sedikit bahagia, aku tersenyum sedari tadi memandang jalanan. Angin menerbangkan rambut pirangku yang tidak aku kuncir. Pikirankupun seketika hilang saat Rio bersuara.

"Sayang. Kita udah sampai"

"Oh eh iya."

"Kamu melamun? Masih pagi-pagi gak baik cewek cantik melamun btar kesambet setan" sahutnya mencubit pipiku

"Yee biarin." Balasku mengeluarkan lidah

Akupun langsung turun dari mobil begitupun dengan rio. Aku memutuskan untuk segera menuju kelas

"Ri, aku duluan ya. Buru-buru nih" ucapku mengacungkan jempol yang dibalas anggukan oleh rio

Aku berlari tanpa memandang langkah kakiku dan segera menuju koridor. Sebenarnya aku hanya mencari alibi mengatakan bahwa aku terburu-buru padahal kenyataannya aku hanya tidak ingin Milenia melihatku sedang bersama Rio.

Apa jadinya jika milenia melihatku bersama rio? Entahlah Mungkin ia tidak akan menjandi temanku lagi dan aku tidak ingin itu terjadi meskipun kenyataannya aku jarang berbicara dengannya sejak kepindahan marvel, kadang kami hanya saling melempar senyuman tanpa ada satu kata pun.

***

Pikirankupun kembali fokus. Dari kejauhan mataku menangkap 3 orang yang tak asing bagiku, siapa lagi kalau bukan 3 kecebong. Mereka seperti sedang menunggu kedatanganku. Haha tumben batinku

"Ngapain berdiri disini?" Tanyaku

"Nungguin lo hehe" sahut salsa

"Iya kau cantik hari ini" michelle bersenandung

"DAN RIO SUKA!!!!" Teriak Rara menyambung senandung michelle

"Nyett, jangan nyaring-nyaring ngomongnya ntar milen denger" sahutku panik

"Hah? Emang milenia kenapa? Suka sama rio?" Tanya michelle penasaran

"Ohiya gue lupa cerita ke kalian bertiga, nanti aja deh malas guenya"

"Yee dasar ariana Grande moodnya ilangilang kek jaringan" oceh Rara

"Biarin. Minggir lo bertiga gue mau masuk"

"Gak!" Ucap mereka bertiga menghalangi pintu masuk kelas

Akupun merasa sangat curiga dan heran terhadap sikap ketiga kecebong, entah apa yang sedang merasuki mereka bertiga.

"Sini tas lo gue bawain kedalam" sahut rara

"Iya ra, sebaiknya lo gak masuk ke dalam deh di dalem itu ad--" ucapan salsa terpotong karena michelle yang membekap mulutnya

"Iya lo kasih tas lo ke rara aja, terus kita bertiga kelapangan soalnya gue senger-denger bakalan ada apel ra" ucap michelle berusaha mengalihkan

Aku memicingkan tatapanku kearah mereka bertiga, aku bisa mencium dengan jelas ada aura ke bohongan yang mereka sembunyikan

DECEMBER TO REMEMBERМесто, где живут истории. Откройте их для себя