Part 34

1.9K 71 0
                                    

Perasaan cintaku padamu takkan pernah hilang. Bahkan terus bertambah setiap kali aku melihatmu.
-Aira

Jika Ada typo Abaikan hehe! Selamat membacaaa.

Setelah pulang dari liburan minggu lalu, aira sudah berapa kali masuk ke rumah sakit untuk check up tetapi ia tidak pernah bertemu dengan marvel dan hal itulah yang membuatnya bersyukur.

Sekarang Aira masih terus melamun melihat bintang-bintang yang ada diatas langit dan membiarkan jendela kamarnya terbuka membuat angin terus berhembus menyentuh kulitnya. Kemudian pikirannya kembali mengingat ucapan dokter hans.

"Aira jujur mungkin ini berat, tapi saya harus mengatakannya"

"Iya dok kenapa?"

"Kanker kamu sudah masuk ke stadium tiga"

Ohiya dok saya ta-tau

Saya harap kamu harus lebih kuat untuk menghadapi semuanya.

Iya dok, saya akan tetap kuat. Ohiya tolong jangan kasih informasi apapun sama rexy soal keadaan saya ya dok. Saya mohon.

Iya baiklah aira, tapi saya akan usahakan untuk terus mencari donor sum-sum tulang belakang yang cocok untukmu dan saya akan berusaha berikan yang terbaik untuk merawatmu di rumah sakit ini.

Iya sekali lagi terima kasih dok.


Tanpa sadar aira menitihkan air matanya, belakangan ini ia juga merasa kondisi fisiknya sangat menurun drastis. Ia seperti kehilangan separuh dirinya yang dulu secara perlahan.

Kini aira sedang terduduk di depan cermin, ia menatap dirinya lekat-lekat dan bertanya.
"Siapa dirimu? Mengapa dirimu terlihat begitu menyedihkan?"
Aira mata terus bergelinang di wajahnya. Ia menghapus airmatanya dan berusaha mengulas wajahnya dengan make-up.

Ia melepaskan ikatan rambutnya lalu menyisirnya dengan sisir. Aira tidak lagi merasa kaget saat melihat helai-helai rambut rontok yang begitu banyak. Iapun sadar bahwa suatu hari perlahan-lahan rambut indahnya akan habis dan tak tersisa, ia juga tau akan ada hari dimana ia harus memakai weak untuk menutupi kepala botaknya ia harus terus menerus melapisi lipstick di bibir indahnya yang pucat dan hanya menghabiskan waktunya untuk menunggu ajal menjemputnya.

Sungguh akhir yang sangat miris. Batin aira

Ia masih terduduk di depan cermin dan belum beranjak sama sekali dari tempatnya seakan ia masih ingin menatap wajahnya.

Tiba-tiba suara pecahan kaca jendela membuat gadis itu menoleh, ada sebuah batu besar yang dilapisi kertas yang membuat jaca jendelanya pecah,entah siapa yang melemparkannya. Aira kemudian beranjak mengambil dan membaca kertas tersbut yang di dalamnya ada sebuah tulisan berisi.

Jauhi marvel! Atau teman-temanmu akan celaka!!!

saat membacanya ia kembali merasakan bulu kuduknya merinding, mengapa ada seseorang yang tega mengusik hidupnya seperti ini, dan menambah beban hidupnya padahal ia merasa tidak pernah berbuat kesalahan apapun, dan mencintai marvel bukanlah salah satu dari kesalahan, bahkan mencintainya adalah hal terindah yang pernah aira dapatkan dalam kehidupannya meskipun mungkin disisi lain hal itu dianggap salah oleh orang yang tidak suka dengan hubungan mereka.

DECEMBER TO REMEMBERWhere stories live. Discover now