Part 27

2.1K 89 1
                                    


Pastikan cintamu abadi, bukan hanya seperti telolet.

Tidak terasa ujian untuk kelas 12 sudah sangat dekat, hanya tinggal beberapa bulan saja sehingga seluruh anggota osis maupun waketos dan ketos tampaknya akan diganti dengan segera, aku hanya terduduk menikmati makananku di kantin bersama 3kecebong sesekali menatap murid-murid di dalam kantin yang sedang heboh dengan pemilihan ketos baru.

tepat hari ini akan diadakan kegiatan porseni dan sekaligus memang akan diadakan sebuah pemilihan ketua osis baru, beberapa siswa ku ketahui telah mencalonkan diri salah satunya yang terdengar ditelingaku adalah farel, ia mencalonkan sebagai ketua osis. Semoga saja ia menang, dan bisa menjadi ketua osis yang layak untuk sekolah kami bukan hanya modal tampang dan kelakuan aneh desisku dalam hati.

"Wey daritadi ngelamun aja, kesambet setan baru tau rasa" tegur michelle sambil menepuk pundakku membuatku tersedak dari minumanku.

"Nenek kebayan! Lo ngagetin aja. Kebiasaan sih pantesan jones" timpalku menatap kesal michelle yang sedang cengengesan

"Ye si ibu ngomongnya sadis bingoo" balas michelle

"Lo gak ada niatan gitu buat nyalonin diri?" Tanya salsa kepadaku dan aku hanya mengeleng.

"Wait-wait guys" rara memberhentikan percakapan kami seketika membuat kami bertiaga langsung menoleh menatap wajahnya, ia berdeham kemudian melanjutkan perkataannya "soal peneroran guys. Kalian masih sering nerima teror gak?"

"Ah yang gituan mah gak usah diladenin, sampe sekarang juga kita masih nafas kok" gerutu Michelle yang disetujui oleh salsa.

"Gak boleh gitu juga kali, intinya kita harus hati-hati aja. Bisa aja sewaktu-waktu dia bisa nyakitin salah satu dari kita" Rara terlihat sangat serius dengan wajahnya "terutama buat lo ra, lo harus bisa jaga diri lo kalau lo lagi gak sama-sama kita" perintah rara

Akupun mengangguk "maaf ya. Awal semuanya gara-gara gue kalian semua juga jadi kena teror" ucapku teduh

"Yaelah ra, kita gak bakalan ngebiarin lo ngadepin masalah sendiri, kita kan sahabat?" Senyum salsa sambil memelukku begitupun rara dan michelle.

****

Kini lapangan sudah dipenuhi dengan seluruh murid-murid berlin high school. Bahkan sangat ramai seperti akan diadakan sebuah konser artis besar, padahal ini hanya sebuah pemilihan ketos-waketos. Beberapa siswa yang kuyakini adik kelas datang menghampiriku beberapa diantaranya hanya sekedar mengajak berbicara dan berfoto selfie ria meskipun aku tidak mengenal mereka, entah dari mana mereka mengetahui namaku.

Beberapa murid yang mencalonkan sudah berdiri di sebuah panggung, aku bisa melihat dengan jelas salah satu wajah yang tak lagi asing bagiku, yaitu farel. ia tersenyum kepadaku dan aku hanya terdiam takut jika senyumannya bukan untukku toh disini sangat banyak orang, beruntung aku berada di barisan paling terdepan bersama michelle,salsa dan rara.

Tepukan riuh para murid-murid terdengar dan jeritan teriakan murid perempuan sangat membuat telingaku sakit. Saat ini kami sedang menyaksikan satu persatu calon-calon ketos untuk menyampaikan visi misi mereka.

Sekarang giliran farel, semua perempuan berteriak memujinya suara tepuk tangan sangat terdengar lebih nyaring dari sebelum-sebelumnya. Bagaimana tidak? Ia memyampaikan visi misinya dengan menampakkan senyumannya yang menawan turut menbuat ketiga orang temanku nyaris meleleh dan pingsan. Jika saja mereka tau bahwa aku mengenal farel sudah pasti mereka akan memaksaku menceritakan kronologi kejadian bagaimana aku mengenalnya,kapan dan dimana. Daripada harus dihadapkan dengan semua pertanyaan tersebut lebih baik aku membungkam.

DECEMBER TO REMEMBERDonde viven las historias. Descúbrelo ahora