Part 25

2.1K 92 1
                                    


Dalam hal ini Kamulah yang salah, karena sudah membuatku kembali jatuh cinta.

Hari ini adalah hari minggu, aku bangun cukup pagi. Aku menatap wajahku di depan cermin, Akhir-akhir ini aku dan teman-temanku semakin sering mendapatkan teror dari seseorang yang sama sekali tidak kami ketahui, terkadang aku merasa takut.

Ponselku berdering, aku tidak memperdulikannya aku hanya tidak ingin membaca pesan teror ataupun sebgainya membuat bulu kudukku merinding. Lama-lama aku merasa bisa seperti gila jika terus seperti ini.

Aku bersiap-siap memakai baju setelah membersihkan diri,
Kini tubuhku menebarkan aroma sabun strawberry membuatku sedikit lebih merasa segar dan bersemangat, ku tatap layar tv sesaat dan menikmati channel yang menampilkan drama korea favoritku.

Toktoktok...

Suara pintu kamarku yang berwarna putih terdengar, seseorang mengetuknya entah siapa membuatku menerka-nerka bahwa itu adalah jaden.

"Siapa? Jaden? Masuk aja" teriakku

"Non aira, ini bibi aisah"teriak bibi aisah langsung membuka pintu kamarku dan tersenyum jail kepadaku

Aku menaikkan kedua alisku "bibi kenapa sih?" Tanyaku dengan sangat penasarn

"Itu non, di bawah ada yang nyariin." Goda bibi aisah

"Cewek atau cowok?"tanyaku

"Udah sana, cepetan turun udah lama bibi baru liat orang itu lagi" tambah bibi aisah, aku bisa melihat sedikit raut kebahagiaan di wajahnya.

***


Lantai bawah rumah terlihat sangat sepi, hanya ada bi mina di dapur yang sedang memasak dan menyapaku dengan senyuman hangat begitupun denganku, tida ada yang menarik di hari ini terlebih pemandangan rumah ini sering membuatku sedikit bosan. Aku mengikt rambutku sembari Melangkah langsung menuju ke ruang tamu untuk melihat seseorang yang di maksud oleh bibi aisah.

"Hai" sapa marvel yang sedang duduk di sofa dengan senyum yang mengambang.

"Eh-ternyata lo vel" balasku sedikit malu-malu karena tidak menyangka bhwa yang datang adalah dirinya

"Kok rumah lo sepi? Tante diana sama om frank kemana?" Marvel melirik ke sekeliling rumah yang tampak sunyi.

"Biasa, urusan bisnis. Jadi jarang di rumah" jawabku dengan wajah sendu

Marel mengangguk paham "Gue kesini mau ngajak lo jalan" ucap marvel to the point sambil memainkan kunci mobil yang ada di tangannya.

Aku mengangkat kedua alisku karena sedikit terkejut
"Sekarang? Kemana?"

"Iya lah sekarang, kemana aja asal lo seneng" jawabnya

"Yaudah gue siap-siap dulu ya" ucapku yang dibalas anggukan marvel membuatku seketika berlari menuju kamarku untuk bersiap-siap. Perasaanku sangat senang.

Sekarang Kami berdua sudah berada di salah satu mall pusat perbelanjaan, entah mengapa hari ini aku sangat ingin berada disini. Terkadang suasana mall juga sedikit mengembalikan moodku.

Marvel berjalan di sampingku dengan wajah yang sama bahagia denganku, seketika aku teringat sesuatu, tentang sahabatku jaden dan 3kecebong. biasanya merekalah yang menemaniku saat seperti ini. Entah apa yang sedang mereka lakukan sekarang mungkin mereka masih bermanja-manja dengan guling di kamar.

"Kok muter-muter aja sih neng, mau kemana sih?"tegur marvel membuatku tersadar dari kamunanku

"Kemana yaa? Gatau ah bingung gue" balasku "lo aja deh yang nentuin vel"

DECEMBER TO REMEMBERWo Geschichten leben. Entdecke jetzt