Part 28

1.9K 72 0
                                    


Tidak ada satupun yang tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Termasuk diriku dan dirimu.

Kejadian yang tak pernah disangka-sangka terjadi hari ini. Aira sangat berantakan ia sedang menangis tersedu-sedu menengelamkan wajahnya di bantal, tidak terima dengan apa yang dilihatnya tadi pagi ini. Ia berteriak histeris dan merasa sangat frustasi.

Tentu saja, hal ini bukan karena marvel.

Orang tua aira sudah pulang sejak pagi tadi, saat hendak menyambutnya bersama jaden. Langkah aira terhenti saat melihat aksi pertengkaran orang tuanya yang tak pernah sehebat ini. Terlihat frank ayah aira menampar dan memukuli ibu aira yang tengah menangis, aira sontak berlari memeluk ibunya dan diikuti oleh jaden. Mereka bertengkar hanya karena perusahaan mereka yang berada di amerika nyaris hampir bangkrut dan ayahnya malah menyalahkan ibunya atas segala hal. Aira melihat ibunya sangat lemah dipeluknya tubuh wanita paruh baya tersebut dengan sangat erat.

Seharusnya hari ini aira bahagia menyambut kedatangan orang tuanya, seharusnya aira tersenyum karena dirinya sudah menjadi pemilik hati marvel. Tapi semuanya membuat aira merasa tidak pantas untuk tersenyum dan bahagia.

Mengapa semua harus terjadi padanya? Apa yang salah dari keluarganya? Apa yang salah dari kehidupannya?

Diana sudah menenteng tas koper besar yang berisi seluruh bajunya dan hendak pergi kembali ke kampung halamannya di prancis. Aira menangis meronta memohon agar ibunya tidak pergi dan memaksa untuk ikut ibunya sedangkan papanya aira melarang aira untuk ikut dengan ibunya dan mengancam dengan berbagai hal. Papa aira adalah orang yang sangt keras jika sedang marah, airapun tak mampu membantah ayahnya.

Ibu aira mencium puncak kepala anak gadisnya sekilas "mom akan kembali ke prancis minggu depan. Mom janji akan kembali secepatnya"

"Mom mau kemana sekarang?jangan tinggalkan aira mom" rintih aira pelan

"Mom akan ke rumah tante lusi" jawabnya "jaden tolong jaga anak tante ya" tambahnya kemudian keluar menunggalkan rumah. Frank hanya menatap diam kepergian istrinya tersebut.

Aira terduduk lemas melihat kepergian ibunya, hatinya tercabik-cabik, ia menangis seperti orang yang kehilangan akal, mentalnya terganggu. tetapi ia juga tidak berani menyalahkan papanya. Ia hanya benci terhadap keadaan ini. Jaden memeluknya dan berusaha menenangkan aira.

"Gue bakalan ada disini buat lo ra" ucap jaden dan segera membawa aira masuk ke dalam kamarnya.

***

Aira mengunci pintu kamarnya setwlah jaden mengantarnya masuk, ia menghambur semua yang ada di kamarnya. Ia berteriak menjerit histeris merasa frustasi dengan kejadian seperti ini, jiwanya hancur karena baru pertama kalinya keluarganya seperti ini. Sejak kecil ia selalu mendaoatkan kasih sayang yang cukup dan selalu mempunyai keluarga yang saling menyayangi.

Jaden sedari tadi mengetuk pintu kamar aira, namun tidak di hiraukan sama sekali. Membuatnya semakin khawatir.

Saat ini aira menatap foto keluarganya yang dihiasi frame berwarna putih, mereka bertiga terlihat bahagia dan tersenyum, aira merasa benci ia segera mengambil foto keluarga yang ada di meja kamarnya tersebut dan memecahkannya dengan membantingnya secara keras, pecahan kaca dimana-mana pergelangan tangan kirinya berdarah. Ini sangat sulit baginya. Ia kemudian mengambil botol obatnya dan melemparnya sehingga obat-obat tersebut berceceran dilantai.

Aira tidak pernah membayangkan keluarga harmonis yang ia miliki sejak kecil bisa hancur seketika seperti ini hanya karena bisnis. Lantas ia menyadari bahwa papanya lebih menyayangi bisnisnya dibandingkan keluarga? Sungguh menyedihkan.

DECEMBER TO REMEMBEROnde histórias criam vida. Descubra agora