Part 19

2K 79 0
                                    

There's some kind of Love is dangerous. like a fire. It Can hurt and destroy your heart. So don't ever try to play with love if you are not a brave person enough.

-jiadamaryy

***

Sudah sekitar setengah jam Jaden menemani gadis ini berkeliling sekitaran mall namun ia tak kunjung lelah begitupun dengan dirinya. Baginya Melihat gadis yang ada disampingnya ini bahagia merupakan kebahagiaannya juga. Sesekali dengan diam-diam jaden memperhatikan wajah aira yang begitu cantik dan membuatnya tersenyum simpul, sulit ia sangkal bahwa sekarang aira sudah menjadi seorang gadis remaja yang cantik bukan lagi seorang anak kecil yang selalu harus ia jaga setiap saat meskipun sifat manjanya tidak pernah hilang.

"Den, kesana yukk" pinta aira memohon menunjuk sebuah toko baju

"I'll take you anywhere princess" balas jaden tersenyum

"Tapi Temenin gue beli ice cream dulu yayaya?"

"Dasar manja, untung aja gue sayang. Kalau enggak udah gue tinggalin lo disini" canda Jaden

"Cie sayang sama gue. Gue juga kok den" ucap aira tertawa riang

Aira berjalan sambil memgenggam ponsel goldnya di tangan kanannya dan tangan kirinya mengandeng Jaden persis seperti jaden adalah hewan peliharaan yang akan lari jika dilepas dan orang-orang di mall menatap mereka dengan berbagai ekspresi ada yang melihat mereka dengan tersenyum bak memuji mereka berdua dan sudah pasti banyak yang mengira aira dan jaden adalah sepasang kekasih.

"Mau ice cream apa? Gue pesenin antrian panjang tuh gue gak yakin lo sangup nunggu" sahut jaden

"Ice cream strawberry." Jawab aira sambil memperlihatkan sederet gigi putihny

Jaden pun menerobos antrian oanjanv yang kebanyakan adalah wanita-wanita, mereka sama sekali tidak protes dengan aksi jaden yang main asal menerobos antrian. Mereka hanya melongo menatap wajah jaden seakan mereka telah terhipnotis dengan ketampanannya. Aira dari jauh yang memperhatikan gerak-gerik jaden yang terlihat sok cool hanya bisa mengeleng dan tertawa kecil.

"Nih, buat lo satu. Buat gue satu" jawab Jaden

"Yeeeeay thanks" balas aira dengan senyum yang mengambang

"Lo duduk disini aja dulu abisin aja ice creamnya. Terus kita ke toko baju"

"Iya den. Lo ngomong kok suka bener sih?"

"Kan gue ganteng"

"Ish kepedean banget si" balasku dan langsung duduk di tempat yang di maksud oleh jaden.

****


Rio terus berjalan beriringan dengan zahra yang mengandengnya, sudah tepat satu jam ia bersama zahra dan itu cukup membuatnya merasa badmood.

Sekeliling mall tampak ramai, ia bisa melihat banyaknya orang yang ada di sekitar. Rio merasa sangat lelah tapi ia hanya diam dan terus mengikuti permintaan zahra yang menurutnya sama seperti ibu-ibu sosialita.

"Ri, temenin gue kesitu yuk. Itu tempat terakhir yang pengen gue datengin" ucap zahra memohon menatap wajah rio sedangkan yang di tatap hanya mengangguk. Sejujurnya ia sedikit merasa lega saat mendengar zahra mengatakan bahwa toko yang ditunjuknya adalah tempat terakhir yang akan di khnjungi dan itu berarti tidak lama lagi ia akan terlepas dari nenek sihir ini.

Merekapun berjalan memasuki toko tersebut, zahra memilih-milih baju yang terlihat cocok untuknya sesekali ia menatap dirinya di cermin dan meminta pendapat Rio. Rio hanya mengangguk dan menjawab dengan singkat setiap zahra meminta pendapat. Ia merasa tidak bergairah seandainya saja gadis yang di temaninya saat ini adalah aira sudah pasti moodnya tidak seburuk ini.

DECEMBER TO REMEMBERحيث تعيش القصص. اكتشف الآن