Part 44

1.5K 70 1
                                    

Terkadang Banyak hal tak terduga yang terjadi di dalam hidup,
salah satunya adalah kehilangan.


5 bulan kemudian.

Seorang gadis dengan sweater berwarna dusty pink dan jeans berdiri di balkon kamarnya sembari memegang buku diary dan sekertas surat ditangannya.

Surat terakhir ibunya untuk dirinya, ia tidak menyangka bahwa seseorang yang menjadi malaikat penyelamatnya adalah ibunya sendiri.

Beberapa hari setelah melewati operasi keadaannya dinyatakan sembuh total dari penyakit kankernya. Ia bersyukur akan tetapi seiring berjalannya waktu kabar duka juga kemudian disampaikan ayahnya dengan sebuah lembar surat. Hal itu membuat Aira menjalani hari-hari yang sulit selama satu minggu. Selain itu banyak hal yang terjadi pada dirinya, ia kehilangan Farel sahabatnya dan juga Marvel yang sedang berjuang melawan penyakitnya. Sungguh, hidupnya terasa melelahkan ia selalu menantikan akhir-akhir cerita hidupnya yang sama seperti kebanyakan dongeng-dongeng atau drama korea yang biasa ditonton bi Aisah.


Saat ini gadis itu masih menatap ke atas langit yang sedang berwarna biru cerah, serta membiarkan angin menerpa wajahnya cantiknya. Rambutnya yang sudah tumbuh kembali sebahu berterbangan. Setetes air mata mengalir, entah untuk apa ia menangis.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

"Sampai kapan mau ngurung diri di kamar terus? Sampai rambut lo tumbuh uban?" Tanya Jaden.

"Gue gak tau den" balas Aira putus asa

Jaden mengusap pelan ranbut aira.
"Gue kesini mau ngomong sesuatu ke lo"

"Tentang apa?"

"Marvel udah balik semalam. Gue udah berulang kali nelpon lo tapi gak aktif mulu. Dia pengen ketemu sama lo, tapi ya lo tau sendiri kan kondisinya gimana"

"Jadi gue mau ngajak lo dinner bareng, marvel bakalan dateng diantar sama Milenia. Tenang aja setelah dinner lo berdua bebas mau ngelakuin apa aja"

Gadis itu terdiam. Bahagia? Sangat. Ia sangat menantikan hari ini.

"Down to earth! Lo mau apa enggak?"

Marvel udah balik? Ini bukan mimpi ra!

"Iya. Gue mau"

"Oke gue jemput jam 7"

🌹🌹🌹

Marvel duduk di sebuah meja yang berisi dua kursi bersama dengan Aira sementara milenia juga duduk di kursi yang berbeda bersama dengan Jaden.

Aira merasa sedikit canggung, terlebih lagi ia tidak berani menatap eajah Marvel saat ini. Tapi disisi lain ia sangat bahagia, kebahagiannya sedang ada di depan matanya saat ini, ia masih tidak percaya bahwa Marvel seseorang yang selalu dinantinya sedang duduk di depannya.

"Apa kabar?" Kalimat itu yang dilontarkan marvel untuk pertama kalinya.

"As you see, aku baik. Senang bisa ketemu kamu lagi" jawab Aira.
Gue kangen lo vel kangen banget batin aira

"Aku juga senang apalagi pas denger kamu udah sembuh dari penyakit kamu" balas Marvel tersenyum dengan wajah pucatnya, meskipun begitu ia masih terlihat tampan.

"Ka-- kamu kok tau?" Tanya Aira

Marvel mengangguk.
"Pas kamu koma di rumah sakit, aku maksa Milenia buat cerita semuanya. Semua yang kamu sembunyiin dari aku, dan ternyata selama ini kamu udah tau tentang penyakit aku kan?"

DECEMBER TO REMEMBERWhere stories live. Discover now