Part 10

2.7K 109 1
                                    

Setiap senyumanku menyembunyikan sejuta rahasia yang tak kau ketahui.

Hari ini adalah hari Rabu, aku berjalan melewati lorong kelas 10 untuk menuju ke kelasku, aku membawa sangat banyak buku hari ini karena ada sekitar 5 mata pelajaran dan itu cukup membuat otakku terasa penat. Aku berusaha menyeimbangkan tubuhku saat berjalan menaiki tangga.

Aku melangkah masuk ke dalam kelas, kali ini aku melihat ke sekeliling kelas sudah sangat ramai apalagi suara Michelle,Rara, Salsa serta Joe Dkk yang membuat kelas ini terdengar seperti pasar beneran.

3 cewek idiot sedang menatapku, seakan ingin mengintrogasi sesuatu, aku yang menyadari hal itu langsung menaikkan sebelah alisku.

"Kenapa sih? Kok ngeliatinnya gitu banget?" Sahutku

"Gak sih ra, cuma tumben aja" balas Michelle

"Tumben apaan?" Tanyaku

"Itu tumben loe datangnya kesiangan 10 menit lagi loe terlambat, padahal loe gak pernah kan datang setelat ini" jawab Rara

"Gue kesiangan bloon, masa iya sih gue sengaja buat terlambat, yakali" ucapku sambil memutar kedua bola mataku

Seisi kelas pun berubah menjadi hening ketika kami melihat pak Joko yang merupakan wakil kesiswaan sudah berada di depan kelas, kami terdiam seketika sampai kami menyadari bahwa pak joko membawa seorang murid baru.

"Perhatian kelas xI mia 4, saya membawa stu orang murid baru di kelas kalian saya harap kalian bisa sedikit bersikap baik kepadanya" ucap pak joko dengan wajah tenang

"Silahkan perkenalkan namamu dan asal sekolahmu nak," perintah pak joko yang membuat gadis berambut pirang itu mengangguk

"Hello, nama saya Milenia Drew laurencia. I'm from German, i'm sorry if my indonesian is'nt very well. Terima kasih" ucapnya sambil tersenyum

Kelaspun menjadi rusuh saat gadis tersebut memperkenalkan namanya terdengar bisikan-bisikan gombal receh dari Joe, ray, dan teman-temannya.

Bule niihhh
Udah punya pacar belom?
Would you be mine?
I love you
Cantik banget neng
Jadi pacar aku yuk

Sekiranya itu teriakan-teriakan dari Joe yang selalu membuat kami tertawa, tidak hanya kali ini tapi sebelum-sebelumnya dia selalu begitu, bahkan dia juga terbilang sangat berani bercanda kepada guru siapapun bahkan terhadap pak joko. Meskipun Joe lumayan tampan tapi otaknya sedikit gesrek

Akupun hanya bisa menggelengkan kepala bersama Michelle,Rara, dan Salsa yang juga sedang tertawa.

"Sudah-sudah jangan ribut, nah Milenia sekarang kamu sudah bisa duduk di tempat duduk yang kosong" ucap pak Joko sembari meninggalkan kelas kami

Gadis itupun berjalan menuju bangku kosong, ia duduk bersama Jenny tepat disamping kiriku. Aku menatapnya ia tersenyum padaku, akupun membalas senyumannya.
Tadinya aku pikir dia akan duduk di tepat belakangku dan Salsa karena masih ada 2 buah bangku kosong yang tersedia dibelakang kami.

Kamipun kembali menyaksikan aksi Joe yang terlihat masih saja asik untuk menggoda Milenia, ia terlihat berjalan menuju ke tempat duduk Milenia sambil membawa setangkai bunga mawar yang kuyakini diambil dari hiasan rak buku kelas kami, sekelaspun memperhatikannya dengan menahan tawa.

"Hmm. Hai cantik." Ucap Joe yang hanya dibalas senyuman dengan Milenia

"Gue suka sama loe, loe mau gak jadi pacar gue?" Tanya joe dengan berusaha membuat wajahnya terlihat sedikit serius padahal aku tau ia tidak berniat untuk benar-benar melakukannya.

DECEMBER TO REMEMBERWhere stories live. Discover now