Part 13

2.4K 108 0
                                    




Salah satu cara untuk tetap bahagia adalah dengan melupakan kesedihan.

Aku sedang duduk di balkon kamarku menatap langit malam, sambil menunggu kedatangan mom and dad yang katanya akan sampai dirumah tepat pukul 23:00 wib dan itu artinya aku harus menunggu sekitar 4 jam lagi.

Langit sangat terang malam ini. Begitu banyak bintang-bintang yang ada di langit, aku harap salah satu bintang itu untukku aku berharap bintang itu adalah Seseorang yang kusayangi entah itu Rio ataupun Marvel? Akupun tak tahu.

Aku hanya tertawa karena aku merasa seperti kembali menjadi anak umur 5tahun dimana papa selalu mengatakan bahwa bintang yang kau lihat paling terang adalah seseorang yang sedang merindukanmu. Tapi entah mengapa meskipun sekarang aku berumur 16tahun aku masih saja mempercayainya.

Aku selalu berpikir sebodoh inikah diriku menanti seseorang yang tidak akan pernah kembali? Tapi itulah cinta yang tulus. Terkadang kamu akan melakukan apa saja tanpa merasa lelah sedikitpun dan itu karena cinta.

Bibirku tersenyum tipis saat mengingat masa laluku, entah mengapa aku merindukannya aku ingin kembali ke masa itu, tapi aku sadar semua tidak sesuai dengan apa yang aku pikirkan akau bukanlah doraemon yang mempunyai pintu untuk kemana saja sesuai keinginan haha.

Mataku terus melihat-lihat bintang yang ada di langit dan menatapa rumah yang ada di depan rumahku, ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depannya dan kuyakini mereka adalah pemilik rumah lamanya jaden.

Aku melihat seorang bapak dan ibu-ibu serta seorang gadis kecil sekitar umur 8tahun dan cowok yang seumuran sepertiku, aku terus menatapnya dari kejauhan memperhatikan keluarga itu.

sampai handphoneku berdering, aku menatap caller id dan terpampang nama Michelle disana. Aku langsung mengangkatnya

"Iya chell?"

"Lo bisa kesini gak ra,?" Tanya michelle serius

"Kenapa emang? Kayaknya gak bisa deh 3jam lagi mom and dad pulang jadi gue pengen nyambut mereka" ucapku

"Tapi ini emergency banget ra, salsa sama rara kecelakaan"

"Hahh apa? Seriusan? Lo gak becanda kan?sekarang mereka dimana?"

"Gue serius ra, ini beneran gawat sekarang mereka di salah satu hostpital dekat bank gue juga lupa namnya. yaudah lo sekarang siap-siap tapi pake baju yang bagus ya yang cantik kalau bisa dandan juga ya!!!!" sahut michelle

"Yakali lo pikir gue mau kondangan apa"

"Iya udah ikutin aja apa yang gue bilang disana kan nanti bakalan banyak keluarganya salsa dan rara jadi lo cantik-cantik kek"

"Yaudah bacot gue siap-siap dulu ya, panik gue!" Sahutku sambil mematikan sambungan telponnya

Akupun segera berlari masuk kedalam kamar, membuka lemariku dan mengambil celana jeans putih dan sweater hitam aku langsung memakainya dalam kecepatan super.

Aku sudah siap di depan cermin, aku langsung menyisir rambut pirangku, memakai sedikit lipstick berwarna pink dan mascara dan langsung memakai sepatu converse dan menyambar tas hitam mungil serta handphoneku yang berada di atas meja.

Kakiku berlari menuruni anak-anak tangga dengan cepat, aku melihat bibi aisah yang sedang menatap heran melihatku

"Bi, aku pergi dulu ya."

"Mau kemana non?"

"Ada urusan penting, cepet kok gak lama" ucpaku terlihat panik

"Yaudah jangan pulang malam-malam ya soalnya tuan dan nyonya bentar lagi udah mau sampai"

DECEMBER TO REMEMBERWhere stories live. Discover now