Part 26

2.2K 80 1
                                    

Maaf,
Aku sudah terlalu jauh mencintaimu.
Bahkan saking jauhnya,
aku sampai lupa bahwa kau miliknya.

Bel pulang berbunyi sekitar sudah sekitar 10 menit yang lalu, dan aira masih berada di dalam kelas yang perlahan mulai sunyi, hari ini marvel dan milenia tidak masuk sekolah. Entah apa yang terjadi, mungkin ada urusan keluarga yang membuat mereka bolos hari ini.

Dalam kelas aira melamun sejenak menatap papan tulis di hadapannya, aktivitas menghapus papan tulisnya pun terhenti saat mengingat kejadian kemarin, dimana milenia memberi tau segalanya kepadanya, sulit aira sangkal bahwa ia masih sulit menerima kenyataan dan kebenarannya. Ia takut jika cintanya berakhir dengan kisah sedih meskipun ia sangat berharap kisah cintanya menyamai dongeng-dongen disney princess cinderella yang berakhir bahagia.

Apakah itu mungkin? Entah bagaimana akhirnya, yang terpenting saat ini ia telah mencoba menjalani semuanya.

Satu tarikan nafas aira kembali membuatnya tersadar dari pikiran-pikiran yang memenuhi otaknya beberapa waktu yang lalu, kini papan tulis dihadapannya sudah bersih. Piketnya telah selesai ia kerjakan meskipun hanya seorang diri. Ia segera mengemasi barang-barangnya dan menenteng tas ransel berwarna pink sambil berjalan keluar pintu kelas.

Suasana sekolah kini tampak sunyi, 3kecebong sudah pamit pulang lebih awal karena akan mengikuti kegiatan pramuka pada sore hari nanti, hanya akulah yang tidak ingin mengikuti kegiatan seperti itu. Sedangkan jaden semakin hari semakin dekat dengan milenia, mungkin mereka saling menyukai.entahlah

Tak terasa rintik-rintik hujan turun, aira paham betul jika di bulan desember akan sering hujan, dan ia malah menyukainya. Ia berjalan menuju depan sekolah dan berteduh di warung yang ada depan sekolah. Berulang kali sudah ia menelpon jaden dan bibi aisah tetapi tak ada satu pun jawaban membuatnya semakin gelisah, suasan sekolahpun sudah sangat sunyi tak ada lagi murid-murid yang terlihat.

Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan aira, tadinya ia berpikir bahwa itu adalah marvel tetapi dugaannya salah. Seseorang yang akhir-akhir ini sangat dikagumi anak-anak berlin turun dari mobil tersebut dan berjalan ke arahnya sambil tersenyum, ia mengernyitkan dahinya dan membalas senyumannya meskipun sedikit ragu hingga ia melirik ke arah samping kanan dan kiri untuk memastikan bahwa benar ia tersenyum pada Aira karena Ia sama sekali tidak mengenalnya.

"ngapain masih disini?" Tanya seseorang yang aira ketahui belakangan ini bernama Farel

"Lo nanya ke gue?" Balasku sambil menunjuk diri sendiri

"Iya gue nanya lo kali" sahutnya kemudian ikut duduk disampingku

"Lagi nunggu jemputan lah" jawabku singkat

"Hujan makin deras, bisa-bisa lo gak pulang lagi. Pulang bareng gue aja" tawarnya

***

Aku menimang-nimang tawaran farel, tetapi aku sedikit ragu aku baru mengenalnya. Tetapi jika terus berada disini aku tidak pulang karena terjebak hujan, ditambah lagi sinyal yang kurang mendukung. Aku mengigit bibir bawahku kemudian menatap sosok yang berada di sampingku.

Aku berdeham membuatnya menoleh ke arahku.

"Jadi gimana? Pulang bareng gue?" Tawarnya sambil tersenyum dengan wajah tampannya.

Aku mengangguk dengan sedikit ragu "iya, tapi gak ngerepotin kan?"

"Gak, buat kakak kelas cantik kayak lo" jawabnya singkat

Dia tersenyum kemudian memberikan jaketnya untuk menutup rambutku agar tidak basah saat kami menerobos hujan dan masuk ke dalam mobilnya.

10menit kemudian setelah sampai di depan rumahku ia kemudian menatapku dan tersenyum, anak ini sangat menyenangkan dia lumayan lucu dan tidak se-flat yang terlihat di sekolah. Kami banyak berbincang-bincang mengenai banyak hal, ia juga mencintai musik sama sepertiku.

DECEMBER TO REMEMBERNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ