Part 16

2.2K 95 0
                                    



Love is like a wind. You can't see it. But you can feel it.

-unknown

Rio POV

Akhir-akhir ini aku merasa hariku buruk bagaimana tidak? Zahra yang selalu terus mengikutiku kemanapun aku pergi ditambah lagi saat ini dia duduk sebangku denganku dan menyuruh rama pindah ke bangkunya.

Mana bisa aku tahan duduk dengan seorang nenek sihir? Memikirkan hal ini sungguh membuat pikiranku terasa penat. Aku membenci hal ini, rasanya aku sangat ingin memberi tau zahra bahw aku dan aira sudah berpacaran. Tetapi aku mengurungkan niatku mengingt beberapa waktu yang lalu zahra sempat membully aira dan aku tidak mau hal itu terjadi untuk yang kedua kalinya.

Mama juga tidak bisa membantuku dalam hal ini, karena mama zahra adalah rekan bisnis mama dan sebagian sahamnya ia tanam di perusahaan mama. Zahra selalu mengancamku dengan hal itu dan membuatku selalu tidak bisa berbuat apapun.

Aku merebahkan tubuhku ke ranjang sambil menatap ponselku, terpampang di lockscreen wajah gadis yang aku cinta yaitu aira. Bibirku tersenyum simpul hanya dengan melihat wajahnya mampu membuatku merasa tenang.

******

Aira Pov

Aku sedang berbaring di atas tempat tidurku, beberapa detik kemudian aku merasa seseorang mengetuk pintu kamarku.

"Masuk aja, gak di kunci kok" sahutku

Seseorang membuka pintuku dan terlihat mom yang sedang tersenyum kemudian menuju ke arahku dan duduk disampingku.

"Wht r u doing princess?" Tanya mom sambil mengelus rambutku

"Nothin'. Ada apa mom?" Jawabku menatap mom sambil tersenyum

"Mom cuma mau ngasih tau, kamu dandan yang cantik ya. Mama mau ngundang teman mama buat dinner" sahutnya

"It's okay mom" senyumku

Mamapun menuju ke meja belajarku, seketika aku melihat mom mendapatkan frame fotoku yang sedang bersama marvel yang sudah sejak lama ku sembunyikan dibalik buku-buku dan novel-novel yang ada di meja belajarku. Mom tersenyum melihat foto itu begitupun aku. Sekarang aku sedang menunduk menahan air mataku dan kejadian yang aku liat di sekolah kembali terputar di otakku seketika membuatku ingin menangis.

"Marvel sekarang apa kabar ya ra?" Tanya mom

Aku terdiam dan akhirnya menjawab
"He's fine mom" sahutku

"Kok kamu tau? Bukannya Marvel masih di german? Tanya mom sambil kembali terduduk di sampingku.

Aku hanya mengeleng dan menjawab

"Dia udah balik mom. Dia sekarang sekelas sama aku mom dia duduk sebangku sma jaden. Ternyata dunia sebegitu sempitnya ya mom? ucapku menitihkan air mata entah mengapa setiap membahasnya aku igin menangis


"Jangan nangis princessnya mom. Itu berarti tuhan masih menakdirkan kamu buat ketemu lagi sama dia. Kalian bisa memulai semuanya dari awal" ucap mom mengelus rambutku

Mom adalah salah satu teman curhatku, dia sangat baik dan kami berdua seperti tampak seorang sahabat. Ya, dalam masalah apapun mom selalu bisa diajak curhat dan selalu memberikan nasehat-nasehat yang selalu mendukung dan menguatkanku. She's my mom my bestfriend my best listener and my partner in everything.


"Mom? Mom taukan aku sama marvel gak bisa balik lagi kayak dulu" sahutku masih dengan air mata yang memabnjiri pipiku

"Why not princess?"

DECEMBER TO REMEMBERWhere stories live. Discover now