Part 11

2.8K 131 3
                                    


Sakit itu,
ketika kau mencintainya dengan sepenuh hati sedangkan dia hanya mencintaimu dengan sewajarnya.
-Aira

Milenia Pov

Aku mengerti bagaimana sakitnya menunggu, tapi tunggu saja sampai waktunya tiba. Kau akan mengerti dengan sendirinya.

Aku menemani Aira yang sedang terlihat so bad, dia berbaring diatas meja. Aku menatapnya dengan tatapan sendu hanya ada keheningan diantara kami berdua. Wajahnya terlihat sangat pucat persis seperti vampire yang tidak memiliki darah.

"You still look so bad" ucapku sambil duduk disamping Aira

"Aku baik-baik saja milen" sahut aira lemas

"Don't pretend that you're okay. Btw You're so kind. Bisakah kita menjadi teman?" Tanyaku dengan sedikit kaku karena menggunakan bahasa indonesia

Airapun memgangkat wajahnya yang sedang tertidur diatas meja yang sekarang sedang menatapku lekat-lekat dan tersenyum manis
"Sure, why not" ucapnya

Aira pun tertawa seketika membuatku terlihat heran. Sontak akupun sangat panik ketika melihat ada darah yang keluar dari kedua lubang hidungnya.

"Aira! Ada darah keluar dari hidungmu. Omg i'm scared. Are you okay? Tanyaku gugup dan panik sambil seketika mengacak-acak tasku untuk mengambil tisu dan memberikannya kepada Aira.

"Hah? Don't be panic" aira sontak ikut kaget bahwa benar ada darah yang kembali keluar dari hidungnya

"Thank you Milen" ucapnya degan mengambil tisu yang kuberikan dengan wajah pucat

"You're welcome dear" ucapku sambil memeluk bahunya

"Aku tau segala tentangmu Aira saskia, lebih dari yang kau bayangkan sebelumnya" batinku

---

Akupun memutuskan pulang terlebih dahulu karena merasa sangat buruk, darah yang mengalir dari hidungku pun sudah mulai berhenti, kepalaku terasa pusing dan aku takut. Takut jika penyakitku terbyata masih bersarang di dalam tubuhku. Akupun meraih handphoneku dan mengetikkan nama bibi Aisah dan menelponnya

"Halo bi, kang asep ada kan?"

"Iya non, kenapa atuh?"

"Ini bi, minta tolong bilangin ke kang asep jemput Aira di sekolah"

"Emang non aira kenapa atuh neng, neng sakit"

"Iya bi, Aira gak enak badan"

"Oh yaudah atuh Bibi kasih tau kang Asep ya,"

Bibi memutuskan sambungan telponnya, akupun mengemasi barang-barangku dibantu Milenia. Dia sangat baik kepadaku tidak salah jika aku berteman dengan bule cantik ini haha. She's really care about me.lol

Milenia terlihat serius merapihkan seluruh barang-barangku dan memasukkannya ke dalam tasku.

"Thank you"

"You're welcome, dear" jawabnya

Handphoneku berdering, aku melihat caller id dan terpampang nama bibi aisah, aku langsung menekan tombol hijau.

"Non, Bibi sama kang Asep udah ada di depan sekolah atuh" ucap bibi yang terdngar sangat khawatir

"Yaudah bi, aku kesana ya. Tungguin" jawabku sambil memutuskan telepon.

Aku segera memakai tasku dan melirik ke arah Milenia.

"Mau aku temenin?" Tanyanya

"Iya sih pengennya gitu" jawabku cengengesan

DECEMBER TO REMEMBERWhere stories live. Discover now