Stranger 3

2.6K 343 18
                                    

Seulgi menghempaskan tubuhnya kasar. Seharian berkutat dengan desain membuat kepalanya pening. Bahkan ia mengabaikan rasa lapar yang menggerogotinya dan kini ia sekarat karena kelaparan.

Dengan terpaksa dan sangat terpaksa, Seulgi berjalan bangkit menuju kulkasnya untuk memeriksa apakah ada sesuatu yang dapat dimakan. Tapi kemudian ia mengeryit heran melihat isi kulkasnya yang penuh dengan makanan. Seingatnya makanan terakhir yang terdapat didalam kulkas hitam itu hanya sekotak sushi dan sepotong pizza yang kemarin ia beli. Namun kali ini tersuguh banyak sekali makanan. Kimchi, tteokbokki, donat, apel, anggur dan makanan-makanan lainnya. Siapakah ibu peri baik hati yang menyihir kulkasnya?

Jawabannya adalah Park Jimin.

Seulgi mengambil foto polaroid yang tertempel pada pintu kulkas. Memandang lelaki yang berpose dengan sebuah apel sambil tersenyum. Lalu membaca tulisan dibawahnya,

Enjoy the food. Don't work too hard, it'll causing you a sick

Kalimat manis itu membuat mood Seulgi kembali naik. Dengan antusias Seulgi mengambil sebuah apel, berharap apel tersebut adalah aktor yang berada didalam foto polaroid itu.

Sambil menggigit apel, Seulgi berjalan menuju kamarnya. Lagi-lagi ia terkejut melihat sesuatu yang aneh dikasurnya.

Park Jimin, dengan kemejanya yang sedikit kusut, tidur dengan lelap tanpa melepaskan sepatunya. Seulgi bisa mendengar dengkuran kecil yang dikeluarkan oleh lelaki itu.

Seulgi tidak bisa menahan senyumnya. Dihampiri Jimin yang masih tertidur, duduk tepat disampingnya. Tangan Seulgi mengelus lembut rambut hitam berantakan milik Jimin. Sesekali mengusap wajah bersahaja itu. Sampai Jimin terbangun.

"Hai..." sapa Seulgi lembut.

Jimin yang baru bangun sedikit linglung saat mendapati Seulgi dihadapannya. Namun sesaat kemudian ia sadar bahwa ia tertidur dirumah Seulgi. Membuat lelaki itu tersenyum malu.

"Maaf aku ketiduran..."

"Tidak apa-apa."

"Kalai begitu aku harus pergi. Sudah tengah malam..." Jimin bangkit dan sedikit merapihkan bajunya.

"Tinggallah jika kau mau..." Seulgi menatap Jimin penuh harap. Jimin mengangguk, "Nanti jika kau su—"

Lelaki itu berhenti berucap. Namun ia balas menatap Seulgi kaget. "Kang...?" gumam Jimin tak percaya.

Seulgi hanya tersenyum.

Dan Jimin masih tidak percaya apa yang didengarnya tadi.

"Kang Seulgi, aku akan pulang..."

"Tidak..."

Oh, Babygirl, this is the 'no' I've been waiting for.

"...tinggallah dan temani aku malam ini."

truly SUNSHINE »seulmin«Where stories live. Discover now