Stranger 5

2.5K 333 11
                                    

Seulgi mengangkat kotak terakhir yang harus ia angkut. Sambil memandang kantornya yang hampir kosong, Seulgi mengusap peluhnya. Perutnya yang kosong terus meminta untuk diisi.

"Wendy!" panggil gadis itu. Sebuah kepala menyembul dari balik dinding. "Apa?" tanya Wendy.

"Jika kau sudah selesai mengemas barang-barangmu, temani aku makan."

"Oke!" Wendy memberikan tanda oke kemudian menghilang lagi dibalik dinding. Seulgi tersenyum geli dan meraih ponselnya. Ia mengecek satu persatu akun sosial media miliknya, memberikan love pada seluruh foto diberandanya dengan asal. Sampai secara tidak sadar berhenti pada salah satu postingan temannya. Irene yang sedang tersenyum bahagia sambil menunjukkan cincin dijarinya.

Gadis itu menyunggingkan senyum simpul saat membaca caption yang ditulis oleh Irene. Ia turut bahagia melihat temannya bahagia. Apalagi jika dilamar oleh sang kekasih. Sungguh tidak ada hal yang lebih membahagiakan dari itu.

Tak ayal, Seulgi kembali teringat pada saat itu. Saat dijemarinya juga tersemat cincin dari sang kekasih. Bagaimana hatinya menggebu-gebu membaca tulisan lamaran Jimin ditangannya. Juga bagaimana hatinya hancur saat mengetahui bahwa ia hanyalah pelarian.

Seulgi tak munafik, ia masih menyimpan cincin tersebut. Menjaganya agar selalu didekatnya. Tapi kau tahu apa yang lebih menyakitkan?

Bahwa Jimin tidak akan pernah datang. No calls. No kiss. No miss. No love. Setelah malan dimana Seulgi memutuskan untuk menerima Jimin, membiarkannya menyentuh tubuhnya, memilikinya seutuhnya, Jimin tidak pernah muncul. Yang tersisa hanyalah lamaran palsu yang semua lelaki dapat mengucapkannya.

"Kang Seulgi, ayo!"

Wendy menepuk bahu Seulgi. Membuat Seulgi terlonjak kaget. "Kenapa? Memikirkan Jimin lagi?" Gadis bernama Son Wendy ini memang pandai membaca pikirannya.

"Sudah kubilang lupakan lelaki brengsek itu! Menyesal aku menyuruhmu untuk mendatangi kantornya saat itu!" celoteh Wendy kesal.

Seulgi si rambut oranye memandang Wendy geli. "Tidak, aku tidak memikirkan apa-apa. Aku sedang melihat instagram Irene Unni. Dia baru saja dilamar oleh Seokjin!"

"Benarkah?" Mendadak Wendy berbinar-binar. "Tunjukkan padaku!"

Gadis itu merebut ponsel Seulgi yang masih menunjukkan foto Irene. "Wow, pasti Irene Unni sangat bahagia. Tapi, Kang, bukankah kau juga—"

Uh-oh. Sepertinya Wendy menyadari bahwa ia salah mengucapkan kata-kata. "Seulgi..." lirihnya.

"Aku baik-baik saja. Sungguh..."

Tapi siapa yang bisa menyembunyikan airmata yang terjatuh. Begitu pula Seulgi. Sambil mengusap bekas airmatanya dengan kasar, Seulgi menarik Wendy pergi.

"Ayo makan. Aku sudah sangat kelaparan," ucapnya penuh kebohongan.

##

- Kang Seulgi, please, I can explain it. Answer my call

10 missed call from Jimin

- Seulgi, Im so sorry
- Lets meet up. I want to explain this to you!

14 missed call from Jimin

- Seulgi, I love you
- You're the one I just want to spend my life
- Why wouldn't you answer my calls?
- You'd rather pick up my calls if you don't wanna meet with me

23 missed call from Jimin

- Seriously, Kang Seulgi?

truly SUNSHINE »seulmin«Where stories live. Discover now