Stranger 4

2.5K 342 10
                                    

Aku tidak pernah merasa sangat dicintai seperti saat ini. Dengan ciuman manis Park Jimin, sentuhan lembutnya, bisikan halusnya, semuanya benar-benar nyata. Kutautkan kelima jemariku diantara jari-jari Jimin, menyatukan kedua tangan kami dengan hangat.

Senyumku masih mengembang. Dapat kurasakan Jimin mencium puncak kepalaku, lagi. "Sudah berapa kali kau melakukan hal tersebut?" gumamku yang bersandar pada bahu kekarnya. Jimin mengelus setiap helai rambutku dan juga pipiku.

"Kuharap aku bisa melakukannya sebanyak mungkin. Kau obsesiku, Kang. Aku tidak bisa lepas darimu..."

Jimin mengubah posisinya hingga membuatku terpaksa bangkit dari sandaranku. Lelaki dengan rambut legam itu kini duduk bersila sambil menghadap padaku. Matanya yang bagai rembulan seakan mengunciku dalam pandangannya.

"...setelah aku mengetahui segalanya, aku tidak bisa melepasmu, Kang Seulgi. Bahkan jika itu sebuah keharusan, I can't..." lanjutnya sebelum bibir kami kembali bersentuhan. Menyatu dengan khidmat. Kunaikkan selimut yang menutup tubuh polosku saat pendingin ruangan terasa semakin sejuk. Kedua tanganku tergantung dileher lelaki tersebut, membiarkannya untuk memimpin seluruh kegiatan kami.

We're kissing, we're touching, we're chatting all night long. Trying to speak within our eyes and skin. And I knew I was fallen for him.

Saat sinar matahari menelusur masuk, aku terbangun tanpa siapapun disampingku. Jimin has gone. Tapi itu bukanlah sesuatu yang patut aku permasalahkan. Well, I'm not surprised. Masih ada hal yang sudah sepantasnya membuatku terkejut, seperti cincin bertahtakan berlian yang tersemat dijari manisku. Aku bahkan tidak ingat kapan cicin itu diletakkan disana.

Jimin, what is this ring means?

Tanpa sengaja, aku membalikkan tanganku saat mencoba memperhatikan cincin tersebut. Terdapat coretan disana, tulisan jelek milik Park Jimin.

Marry me, Kang Seulgi?

So this is it. He proposed me.

Bahkan untuk sebuah lamaran tak langsung, tak romantis dan tak bersuara, my answer always be the same. I do.

Tapi, apakah ini akhir bahagia Seulgi si Putri Dongeng?

##

"Hello..."

"Hello, can I speak to Kang Seulgi?"

"Yes, I am..."

"How its been nice to loving my bunnyhoney, Kang Seulgi?"

"What are you talking about?"

"Kurasa kau harus mengetahuinya. Aku dan Jimin telah bertunangan setahun yang lalu. Kami akan melaksanakan pernikahan dua bulan kedepan..."

"...."

"Hello? Are you listening?"

"Sorry, you pick the wrong number."

##

Putri Dongeng hanya akan menjadi dongeng. They ain't real. So do we.

Don't ever believe in stranger again, Kang Seulgi. Never.

truly SUNSHINE »seulmin«Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu