Babe?

2.8K 300 20
                                    

Kuusap rambutku kasar. Sudah cukup lama aku mondar-mandir tanpa sebuah kepastian. Ingin rasanya menangis, tapi aku tidak tahu apakah aku seharusnya menangis. Kupandang lagi dua benda putih panjang yang tergeletak diatas wastafel begitu saja. Pertanyaan itu terngiang-ngiang dalam benakku. Apakah aku harus senang atau sedih? Apakah aku harus bahagia atau kecewa?

Karena aku hamil.

Dan pelaku satu-satunya adalah Park Fucking Jimin yang kini sedang berada diluar negeri untuk jangka waktu yang lama.

"Sial!" umpatku saat aku benar-benar tidak bisa memutuskan perasaan yang harus aku rasakan saat ini. Kuraih ponselku hendak menghubungi Jimin. Namun kuurungkan kembali. Mungkin Jimin sedang rapat. Atau bermain wanita.

Aku tidak tahu. Aku tidak tahu apa yang dilakukan Jimin saat ini dan aku berharap aku tidak menghubunginya.

Tapi jariku bergerak sendiri untuk menghubungi Park Fucking Jimin.

"Yes, Babybunny?" Suara lembut Jimin keluar dari speaker. Aku diam dan menyesali karena telah menghubungi lelaki yang tak ingin kuhubungi.

"Babe? Kang Seulgi? Are you there?" tanya Jimin saat aku tak kunjung bersuara.

Dengan satu tarikan nafas, aku memanggil nama lelaki itu. "Jimin...'

"Yes, Princess?"

"Apa yang sedang kau lakukan?" Bodoh, Kang Seulgi! Bodoh!

"Aku baru saja selesai rapat. Memangnya kenapa, Kang?"

"Kapan kau akan pulang?"

"Pulang? Aku tidak tahu, tapi sepertinya akan cukup lama. Why? Already missed me, Babygirl?"

Aku bisa merasakan seringaian Jimin dari caranya mengucapkan kalimat tersebut. Oh, Ya Tuhan, mengapa dari banyak lelaki harus Park Jimin yang terpilih?

"Tidak, Jim. Aku hamil."

Hening. Tidak ada suara dari Park Fucking Jimin.

Oh, I've should knew this. Sebuah kecelakaan dalam sex bukanlah sesuatu yang disukai oleh lelaki. Apalagi konglomerat sejenis Park Jimin.

"Wow..." respon Jimin. Membuatku menyerah.

"Baby, looks how good my sperm to yours..."

Wait, Jimin?

"I'll coming back right now, so we can held our wedding as soon as possible." Sambungan terputus.

Aku terpana mendengar perkataan Jimin. Is he coming back just because of me? Jimin dengan julukan the player menerima anak yang bersemayam dalam perutku?

Tuhan, apakah ini memang takdirku atau aku harus berterima kasih karena kau mengubahnya?

truly SUNSHINE »seulmin«Where stories live. Discover now