part 9

54.1K 3.3K 44
                                    

Hai hai hai readers yang kece badai, Author datang kembali 😚😚😚😚

Author lagi kejebak di tempat yang minim sinyal nih jadi ga bisa up padahal udah cerita buat part ini udah selesai sejak kemarin😢😢

Nah mumpung ada sinyal,meskipun luplep kaya ingus anak kecil yang lagi flu, Author akan mencoba menerbitkan cerita part ini karena author lagi super seneng sudah ada 1,4ribu readers yang baca cerita absurd nan gaje ini 😜😜😜😜

Ahh author rasanya terkesan banget deh sama readers yang mau mampir di cerita author, kalo bisa pengen nya author ngasih cipokan satu-satu dah sama readers 😂😂😂😂

Yaudah, nih cerita yang super absurd dengan alur yang bikin readers ngerutin dahi author up ya, selamat membaca dan maafkan jika banyak typo bertebaran dimana-mana😚😚😚😚

Selamat membaca
Kecup sayang author buat para readers😚😚😚😚

************************************

Sinar Matahari pagi bersinar begitu cerah.  Padahal ini adalah musim penghujan. Seolah langit juga merestui dan ikut bahagia dengan datang nya hari sakral bagi Cristian dan Anastasya.

Cristian berdiri tegap di hadapan seorang pendeta di gereja. Di belakang nya tamu-tamu undangan telah duduk dengan tenang menunggu acara di langsungkan.

Tubuh pria bermanik biru itu di dekap stelan tuxedo hitam yang pas di badan nya. Rambut coklat nya di tatanya sebegitu rapi kebelakang. Wajahnya begitu segar. Bulu bulu halus yang tumbuh di sepanjang rahang,  tak ia shaving.  Tapi ia rapihkan agar terkesan semakin manly. Hari ini dia sungguh terlihat tampan.

Di sampingnya berdiri sahabat nya Rio Tanaka yang akan berperan sebagai pengiring pernikahan. Ia memakai setelan suit dengan jas berwarna abu tua, membuatnya nampak begitu rapi dan juga tampan. Ini kali pertamanya ia memakai setelan suit seperti ini, hanya demi sahabatnya. Tangan pria bermata minimalis itu memegang sepasang cincin pernikahan.

Ya, hari ini adalah hari pemberkatan pernikahan Cristian dengan Anastasya Rose Steele. Dan kini Cristian tengah menunggu pengantin nya memasuki altar.

"Santai nyet,ga usah mikirin adegan ranjang buat nanti malam " bisik Rio pada Cristian yang nampak terlihat gusar. Cristian hanya menatap jengah ke arah Rio, eh yang di tatap hanya cecengengesan ngeselin.

Cristian memang nampak gusar dan gugup, tentu saja...karena ini adalah pernikahan nya. Manusia mana yang tak akan gugup di moment penting seperti ini? Meski pernikahan nya ini di bumbui dengan kontrak pernikahan dengan segala isi dan persyaratan-persyaratan di dalam nya. Namun tetap saja kan ini namanya pernikahan. Moment dimana sepasang manusia akan mengikat janji di hadapan Tuhan.

Tak lama pintu gereja terbuka. Di sana berdiri seorang gadis cantik di dampingi ayah nya. Musik orkestra mengalun indah menyambut kedatangan nya.

Semua mata tamu undangan kini menatap ke arah gadis itu, menatap dengan penuh kekaguman melihat sosok nya.

Melangkah dengan ritme yang pelan,  gadis itu di dampingi ayahnya berjalan dengan sangat anggun membuat beberapa pasang mata pria tak berkedip menatap nya. Gadis itu terus berjalan hingga kini ia berada berdiri di samping Cristian.

Dan Cristian tak bisa memungkiri nya. Ia terpukau.  Terpesona dan terpana menatap calon mempelai nya itu.

Tubuh mempelainya itu di balut gaun berwarna putih gading yang membungkus tubuhnya dari bagian dada hingga pinggang dengan potongan sangat pas di badan nya, bagian dada nya sedikit terbuka menampilkan kesan sexy, dan di bagian pinggang di hiasi sedikit manik menambah kecantikan gaun tersebut. Kemudian dari pinggang sedikit agak mengembang dan memanjang hingga menutupi kaki nya di ikuti ekor gaun yang tidak terlalu panjang. Rambut nya yang di hiasi hiasan kecil di sanggul ke atas menampakan leher jenjang nya yang begitu indah. Wajahnya pun hanya memakai make up natural namun tetap membuatnya sangat cantik.

I Was Before I Meet YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang