part 44

35K 3.1K 394
                                    

Tanpa memperdulikan jetlag yang di derita nya akibat perjalanan panjang selama hampir 22 jam, setiba nya di bandara Soekarno Hatta, Cristian segera masuk ke dalam taksi.

Dia ingin segera menemui Jacob. Menanyakan kebenaran tentang semua yang di ucapkan Bella terhadap nya. Karena jujur, ada rasa tak percaya dalam hati pria bermanik biru itu kalau Jacob memang dalang dari semua permasalahan yang menimpa Cristian. Bukan tanpa alasan Cristian ragu dengan pengakuan Bella itu, tapi sekeras apapun dia berfikir, Cristian tak menemukan satu alasan lain pun yang mampu membuat asumsi nya meyakini jika Jacob mampu membuat nasib Cristian jungkir balik seperti sekarang.

Setibanya di depan mansion. Pria itu segera berlari, menerobos tubuh Anton security di kediaman Cullen yang tengah berdiri di ambang pintu pagar besi seraya mengernyitkan kening melihat salah satu tuan muda nya yang 3 tahun tak di jumpai nya itu berlari ke arah rumah.

Cristian bahkan tak memperdulikan hembusan angin malam yang menerpa wajah nya dan membuat rambut nya semakin berantakan. Yang di pikirkan pria itu adalah segera bertemu Jacob.

Memijit bel dengan tak sabar, saat salah seorang maid membukakan pintu Cristian segera menerobos masuk.

"Dimana J?"tanya pria bermanik biru itu tanpa menghentikan langkah nya

Bukan nya menjawab, maid itu malah tergagap terlalu terkejut dengan kedatangan Tuan muda nya yang sudah 3 tahun tak di dengar kabar nya itu. Namun dia tetap mengekor di belakang tuan muda nya tersebut.

Setibanya di ruang tengah, yang pertama di lihat Cristian adalah Jacob yang tengah duduk di mini bar sembari menikmati Gin dan Tonic sorang diri.

"J" sapa Cristian.

Mendengar namanya di panggil, sontak Jacob segera berbalik. Namun tak ayal mata nya membulat sempurna menatap Cristian yang tengah berdiri satu meter dari tempat nya duduk.

"Cris. Kau--"

"Kenapa, apa kau tak senang bertemu dengan ku lagi?"

Mendengar pertanyaan Cristian yang di balut nada sinis, Jacob segera merubah ekspresi wajah nya. Pria itu segera membingkai wajah nya dengan seulas senyuman.

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja aku bahagia. Kau ini ya!!"

"Kemarilah, kau tak ingin memeluk ku hmm? Tak merindukan ku hmm?" Lanjut nya lagi seraya berdiri kemudian meregangkan tangan nya

Tapi Cristian masih berdiri di tempat nya. Pria itu tak bergeming. Halai balai segala pertanyaan terus muncul di benak nya. Segala penyangkalan pun di ungkapkan dewi batin nya. Tapi dewi batin nya yang lain terus mendesak nya untuk meminta penjelasan dari Jacob.

Tidak. Cristian tak bisa mempercayai begitu saja senyuman yang kini menghiasi wajah Jacob.

Menengok ke arah kanan, pria itu melihat maid yang dari tadi mengekori nya.

"Pergilah!!!Tolong tinggalkan kami berdua" ujar nya pada maid itu yang segera di turuti maid perempuan berambut coklat tua itu.

Sekali lagi pandangan pria itu menatap Jacob yang masih merentangkan tangan nya dengan wajah yang sumringah.

"Hei!! Apa kau akan membuatku terus merenggangkan tangan ku seperti ini hmm?"

"Tck. Kau keterlaluan Cris!!!" Ujar pria bermanik hazel itu seraya menurunkan tangan nya. Kemudian dia melangkahkan kaki nya ke arah Cristian namun langkah nya terhenti ketika Cristian melakukan sindiran sarkasme yang jelas jelas di tujukan pada nya

"Aku atau kau yang keterlaluan J?"

"Tolong. Berhenti berpura pura. Apa kau tak lelah terus menerus memasang topeng untuk di tujukan pada ku? " jelas Cristian membuat rona wajah Jacob berganti slide menjadi pucat pasi.

I Was Before I Meet YouWhere stories live. Discover now