part 55

109K 4.6K 774
                                    

Pemberkatan pernikahan satu jam lagi akan di gelar.  Semua tamu undangan,  bahkan sudah duduk tenang di kursi kursi yang di letakan di pinggir pantai.

Ya,  Alex memang sengaja mengadakan pemberkatan sekaligus resepsi pernikahan mereka di pinggir pantai pulau seribu.

Tadinya,  dia ingin melaksakan pernikahan nya dan Anastasya di Bali.  Tapi karena satu dan dua hal,  mau tak mau dia mengurungkan niatnya itu.  Salah satu nya karena ijin cuti dari rumah sakit yang belum di kantonginya.  Mau bagaimana lagi,  beberapa hari ke depan akan ada acara amal bertemakan 'penting nya imunisasi Campak dan Rubella' yang memang sedang sangat gencar di publikasian pemerintah.  Dan rumah sakit nya menjadi salah satu rumah sakit yang di tunjuk sebagai pusat pelaksanaan pemberian vaksin,  jadi mau tak mau sebagai seorang dokter anak dia menghadiri acara tersebut.

Sekali lagi,  Alex menatap sekeliling.  Memastikan semua dekor, dan persiapan pernikahan lain nya telah sempurna.

Kuncup kuncup Bunga bunga white rose bertebaran di sepanjang jalan yang tertutupi karpet berwarna merah. Di sisi nya bunga bunga white rose terangkai sempurna pada pot bunga besar besar.

Pohon buatan berwarna putih pun berjejer di antara lengkungan besi yang berbentuk seperti gerbang,  di atas nya terlilit akar akar dengan bunga bunga white rose lain nya.

Di sisi kanan dan kiri tamu tamu undangan telah duduk dengan rapi. Mereka memakai warna baju yang seragam.  Warna putih.Tinggal menunggu senja datang yang menandakan langit berwarna jingga. Maka sempurna lah pernikahan nya ini.

Alex melirik jam rolex di pergelangan tangan kanan nya. Dia tersenyum puas.  Tak sabar menantikan janji sehidup semati yang akan dia ucapkan bersama Anastasya.

********

Di kamar hotel,  tubuh Anastasya telah di balut gaun berwarna putih gading. Gaun itu membungkus tubuhnya dari bagian pundak hingga pinggang dengan potongan sangat pas di badan nya. Bagian depan nya sangat tertutup,  tapi bagian punggung nya sungguh terkespos menampilkan kesan seksi namun sederhana, dan dari bagian dada hingga pinggang gaun nya itu di penuhi mutiara berwarna putih menambah kesan mewah pada gaun nya.

Tapi meski tubuh nya telah di balut gaun pernikahan dan wajah nya telah di poles dengan make up.  Sedikit pun wajah wanita itu tak menampakan binar kebahagian

Tatapan wanita itu sangat tidak fokus.  Pikiran nya melayang kemana mana. Dia bahkan tak berkomemtar apapun saat penata rias menata rambut nya dengan membiarkan rambut nya tergerai dengan ujung nya yang di curly.  Kemudian memasangkan tiara serta tudung pernikahan di kepalanya.

Anastasya tetap diam membisu.

Setelah selesai,  Meriam penata Rias tersebut keluar dari kamar Anastasya.  Hendak melihat ke arah tempat pemberkatan pernikahan klien nya itu.

Sebuah ketukan di pintu bahkan tak membuat Anastasya terintrupsi.  Dia masih melihat ke arah depan.  Ke arah dinding kaca yang menampilkan view sea dengan deburan ombak yang seakan menyedot semua pusat perhatian nya.

Pintu terbuka,  tapi Anastasya tetap tak bergeming.  Dia masih diam membisu.  Tak terusik sama sekali.  Sampai akhirnya sebuah suara mampu membawa nya pada realita. 

"Anastasya" lirih suara itu terdengar pilu

Anastasya menoleh pada sumber suara. Saat mata nya saling mengunci dengan manik biru itu,  Anastasya sudah tak sanggup untuk tak menangis.

Air mata yang sejak tadi bertelaga di ruang mata nya, tiba tiba saja mengalir deras membasahi pipi nya. Bahkan,  dia terisak dengan isakan pilu.

Dan tangisan nya ini sukses membuat pria di depan nya pun ikut menangis.  Demi Tuhan,  Cristian tak sanggup dengan kondisi ini.  Bagaimana pun,  dia masih belum rela melepaskan Anastasya. Tapi Cristian tau,  kalau ini pilihan terbaik untuk mereka berempat.  Untuk Cristian,  Anastasya,  Ray serta Alex.

I Was Before I Meet YouDove le storie prendono vita. Scoprilo ora