Part 1

24.4K 1.4K 51
                                    

Haii Alina kembaliii

Kalau kalian suka please Vote yha
Gampang banget kok caranya
Itu yang gambar bintang tinggal disentuh atau di klik.

Yha udah kalau gitu langsung aja ke ceritanya yha
Selamat membaca

.

.

Terlambat juga bisa berfaedah buat orang lain.

.

.

Seorang anak SMA bernama Alina sedang berlari sekuat tenaga menuju sekolahnya. Hari ini dia bangun kesiangan karena tidak ada yang membangunkannya.

Kedua orang tuanya sedang melakukan perjalanan bisnis. Adiknya dititipin di rumah Oma dan pembantu yang biasa menemaninya juga sedang pulang kampung karna anaknya baru melahirkan.

Sialnya lagi, ia baru menyadari saat akan pergi ke sekolah jika ban mobilnya kempes. Sedangkan mobil lain yang ada di garasi tidak berjenis matic. Mana mungkin dia bisa mengendarainya.

"Ahhh.. sial bangeet siihhh..." keluhnya saat berlari.

Akhirnya, dengan waktu yang sudah mepet dia beralih menggunakan bis dan sekarang sedang berlari dari halte ke sekolah hingga peluhnya bercucuran. Namun apa daya keringat yang bercucuran dan napas yang terengah-engah masih belum juga bisa membayar kesialannya hari ini.

Ya, pagar sekolah sudah digembok.

"Sial!!" umpatnya.

Tanpa pemberitahuan lagi, ia sudah hapal bahwa gerbang sekolah akan dibuka setengah jam lagi. Tahu dari mana? Karna Alina sudah terbiasa telat pemirsa.

Sesaat kemudian, Alina malah menyunggingkan senyum smirknya dan menangkap ide bagus dari otaknya.

"Oke, dari pada capek nunggu disini, mending gue sarapan bubur ayam. Laper banget nih perut. Untung aja telat," gadis itu bermonolog.

Sesaat kemudian dia menyebrang untuk sarapan bubur ayam.

"Bang, buburnya satu, pakek telur setengah mateng, minumnya kayak biasa ya.."

Ini hampir bisa dibilang rutinitas. Rutinitas telat dan sambil menunggu gerbang dibuka ia sarapan bubur ayam Mang Asep di depan sekolah. Alasannya "daripada disetrap didepan pager mending gue makan bubur Mang Asep dong. Biar telatnya gue ada faedahnya buat Mang Asep. Iya dong?".

Sambil menunggu pesanan, Alina mengambil smartphone di tasnya dan memainkan sosial media. Matanya tertuju pada sebuah akun milik sahabatnya dari SD. Mita.

Mata dan mulutnya terbuka lebar saat melihat postingan gambar itu. Postingan itu menunjukkan temannya yang memamerkan cicin dan buku nikah bersama suami barunya.

"Gila, masih belum lulus sekolah udah nikah. Mana suaminya duda. Ihh.. amit-amit deh dapet om-om. Rugi banget sih Mita. Cantik-cantik kok dapet duda beranak," cerocosnya yang tanpa disengaja didengar oleh pelanggan sebelahnya.

Damar yang duduk disebelah Alina merasa tersinggung dengan hal itu. Karna apa? Karna dirinya sendiri adalah duda muda beranak tiga. Tapi buat apa diladeni, toh itu cuman ucapan anak SMA. Masih bau kencur batinnya.

Sesaat kemudian smartphone Alina bergetar dengan nama Mita sebagai penelponnya.

"Heh!! Nikah gak bilang-bilang, udah lupa punya temen yang namanya Alina?" sapa Alina lansung panjang.

Oh, namanya Alina. Batin Damar.

"Hahaha.. apaan, ini emang dadakan. Lagian gini nih yang namanya jodoh ditangan Tuhan. Siapa yang tau kalo nikahnya diajuin sebelum lulus," sahut Mita disebrang sana.

Stepmother Wannabe (Miss Nyinyir)Where stories live. Discover now