Part 2

19.9K 1K 28
                                    

Selamat datang di Miss Nyinyir..

Part 2 udah ada nih. Oh yha, makasih yha udah mau baca part 1. Semoga part ini kalian juga suka yha..

Kalau kalian suka, yuk kasih vote dan coment.

Yha udah yuk cus langsung baca aja

.

.

Akan lebih baik kalau kita punya orang untuk bersandar.

.

.

Waktu berlalu, waktu berganti. Rumah Alina pun kembali ramai. Mami Papi Alina sudah pulang dari perjalanan bisnis, Ale sudah balik dari rumah Oma, dan Bik Sum sudah balik dari kampung.

"Alinaaaa, cepet turun, terus makan. Ini udah hampir telat kamu.." teriak mami Alina dari meja makan.

Alina yang sadar bahwa jam masuk sekolah udah mepet, setengah berlari menuruni anak tangga menuju meja makan. Tanpa menyapa yang lain, Alena langsung menyambar roti dan mengolesi selai kacang dengan asal-asalan.

"Udah dek, yok kita cabut. Kakak udah mepet nih," dengan roti di tangan kiri, Alina berjalan mendekati mami papi yang sedang duduk manis di meja makan untuk mencium punggung tangan mereka.

"Iya kak. Mi, pi, Ale berangkat dulu yha," kemudian Ale mengikuti langkah Alina setelah mencium punggung tangan Mami Papinya.

"Rotinya dimakan dulu dong kak," teriak mami saat Alina sudah berlalu. "Keburu telat mi," jawab Alina seenaknya.

Kesiangan, macet, dan telat. Tiga kata itu yang selalu menjadi masalah Alina. Selalu! Setiap pagi dia akan menyetir mobil dengan terburu-buru, dan tak jarang mengumpat pada orang yang tidak mau mengalah padanya.

"Dasar kutu kumpret! Gak tau apa gue yang jalan duluan?" ya, seperti saat ini. Alina membuka jendela mobilnya dan mengumpati seorang siswa SMA yang sama-sama diburu waktu.

"Judes banget sih jadi cewek! Nenek Lampir!! Week!!" balas siswa itu.

"Minggir sana!! Awas mobil gue sampek lecet!!"

Berbeda dengan Ale, jam masuk Alina lebih pagi seperempat jam. Jadi bisa dikatakan Ale selalu terbebas dari telat masuk sekolah. Sungguh beruntungnya Ale.

.

.

.

====

.

.

.
Alina bernafas lega saat melihat jam yang ada di dashboard mobil. Untung aja gue gak telat lagi hari ini. Masih ada lima menit lagi nih. Akhirnya, hari ini gue gak lari muterin lapangan. Asiiikk...

"Kak, Ale turunin setelah gerbang sekolah aku aja, biar kakak bisa langsung masuk ke parkiran sekolah kakak," Ale setelah mobil mereka mendekati komplek sekolah mereka.

"Oke, kakak turunin di depan ya. Kakak udah mepet nih, keburu telat,"

"Makanya kalo bangun jangan kesiangan dong kak," jawab Ale setengah menasehati. Selalu aja gitu, sebenernya siapa sih yang jadi kakaknya? Gue atau Ale?

Melihat pinggiran jalan yang kosong, Alina pun meminggirkan mobilnya untuk menurunkan Ale.

BRAAKKK

Mampuss!!! Gue nubruk mobil depan. Selalu gini deh kalo gue markir. Selau!! Kayaknya gue harus les montir lagi nih, terus ambil paket belajar parkir. Biar gak lagi-lagi dapet masalah waktu markir.

Stepmother Wannabe (Miss Nyinyir)Where stories live. Discover now