Part 6

14.3K 889 18
                                    

Haii semuaa!

Alina hadir, kali ini Alina lagi banyak menghabiskan waktu sama duo krucil.

Oh yha, aku mau minta tolong nih.
Bantu Vote yha. Caranya tinggal pilih gambar bintang aja. Gampang banget nget nget.

Yha udah, kepanjangan ngomong, langsung ke ceritanya aja yhaa..
.

.

.

Tak punya pacar bukan alasan menerima orang yang jauh lebih tua dari aku untuk menjadi pacar bukan?

.

.

.

Pusing pusing pusing.

Disya Deno tak henti-hentinya mendesakku untuk menjadi pacar papanya. Terus terang, aku kasian kalau melihat mereka berdua. Apalagi kalau mengingan Dendi yang juga teman dekat Ale. Rasanya kasian juga, tapi masa iya aku pacaran sama duda beranak tiga? Oh crap!!

Bukan apa-apa, aku takut aja kalau ada yang tau hubunganku dengan si om. Bisa habis reputasiku di sekolah. Mau taro mana mukaku?

Seperti saat ini aku sedang makan siang di resto ayam siap saji. Bersama siapa? Ya, benar!! Bersama om duda, duo krucil plus Dendi dan Ale sebelum kami menuju bengkel. Aku duduk ditengah-tengah antara Disya dan Dino. Sedangkan di depanku ada om duda , Ale dan Dendi.

Kenapa ada Ale dan Dendi? Karena tadi om duda mengajak kami untuk menjemput mereka berdua. Bisa dibayangkan dong gimana ramenya mobil tadi? Sumpah!! Apalagi yang mereka bahas adalah "kenapa kak Alina tidak berpacaran dengan papa?"

Yang aku takutkan hanya satu, ada Ale disini. Bagaimana kalau dia cerita ke mami papi?

Iiihh, malu banget aku! Apalagi yha, aku ini Jolang alias Jomblo petualang. Jadi mau kemanapun aku jalan, gak ada deh yang namanya keluar sama gebetan, keluar sama pacar, gak ada! Yah, gimana mau ada, emang aku gak punya pacar. Hahahah.

Husssh!! Garing tauu!

Lalu apa jadinya kalau tiba-tiba aku mengenalkan pacar sorang duda dengan embel-embel anak tiga ke mami papi?

Sekali dapet pacar kok langsung dapet hadiah. Tiga pula.

"Maa.. hak dong! Ini mulut Disya udah kocong!"

Aku menoleh ke Disya.

Oh Tuhan, aku lupa kalau aku sedang menyuapi duo krucil ini!

Dan apa tadi dia bilang?

"Mama?? Aku kak Alina sayang."elakku. Sebenarnya aku tau kalau duo krucil ini sudah sepakat memanggilku mama sejak di mobil tadi. Tapi siapa juga yang mau dipanggil mama? Aku ini baru tujuh belas tahun lho! Tujuh belas tahun!!

"Iya, tapi kan kak Alina mau jadi mamanya Disya."

Yah, daripada aku berdebat dengan Disya, mending aku berikan saja suapan ke Disya. Biar dia diam dan gak bahas masalah mama-mama itu. Aku pusing!

"Ma, aku juga hak!" Aku menoleh ke kanan dan Deno sudah membuka mulutnya lebar-lebar. Mama lagi!

"Deno lahap banget makannya. Nih haak!"aku mencondongkan tanganku ke mulutnya untuk memberinya suapan.

"Kak, kayaknya kakak pantes deh jadi mamanya Disya Deno. Kakak kalau sama mereka jadi keliatan sabar. Gak bar bar kayak biasanya." kutatap tajam Ale. Mana bisa dia menjatuhkan namaku didepan anak-anakku ini?

Stepmother Wannabe (Miss Nyinyir)Where stories live. Discover now