Part 3

16.7K 979 10
                                    

Haii semuaa!

Alina hadir, kali ini Alina lagi banyak menghabiskan waktu sama duo krucil.

Oh yha, aku mau minta tolong nih.
Bantu Vote yha. Caranya tinggal pilih gambar bintang aja. Gampang banget nget nget.

Yha udah, kepanjangan ngomong, langsung ke ceritanya aja yhaa..

.

.

Jodoh itu belum tentu orang yang dekat sama kita dari awal.

.

.

Setelah pulang sekolah, sengaja Alina langsung menuju gerbang sekolah tanpa menbambil mobil di parkiran dulu. Dan sudah bisa ditebak, ada om Damar berdiri pas di sisi tembok gerbang sebelah kiri. Dengan kemeja putih lengan panjang slim fit dan celana abu tua slim om Damar terlihat muda dan segar. Ditambah lagi rambut cepak dengan tatanan rapi dan kaca mata hitam yang dia gunakan membuat Alina lebih dan lebih terpesona dengan ketampanan om duda beranak itu. Sangking terpesonanya, tanpa sadar Alina berdiri mematung memandangi om duda beranak di tengah kerumunan siswa yang sedang bergegas pulang.

"Yha Tuhan, kenapa si duda beranak keliatan sexi sekali. Gak keliatan tuh kalau dia udah punya anak sebesar Dendi. Tapi sadar Alina, dia kesini cumam mau nagih duit bengkel. Idih, ganteng-ganteng sukanya nagih utang," batin Alina.

Setelah puas memandangi om duda beranak, Alina melangkahkan kakinya untuk mendekatinya.

"Om mau nagih utang ke saya yha?" sapa Alina dengan ketus.

"Ck. Mana mobil kamu?"

"Di parkiran. Aku ambil dulu deh om," jeda beberapa detik "eh, emangnya om mau sita mobil aku? Enggak ah, aku bisa kok ganti rugi, gak usa pakek sita-sitaan!" lanjutnya.

"Otak kamu itu yha, isinya negatif semua. Hari ini kamu harus antarkan saya," jawa Damar tak kalah pedas.

"Anter kemana om? Saya sibuk," dusta Alina. Sebenarnya dia malas kalau harus berlama-lama dengan Damar. Apalagi dengan masalah tabrakan mobil tadi pagi. Pasti Damar akan lebih banyak berbicara ketus.

"Saya gak mau tau. Ayo kita ke parkiran."

Tanpa menjawab lagi, Alina berjalan menuju parkiran meskipun dalam hati Aluna enggan berada dalam satu mobil dengan duda beranak itu. Damar yang sebenarnya hanya ingin menunggu di depan gerbang, ternyara memilih untuk mengikuti langkah Alina. Mereka berjalan bersama-sama menuju parkiran.

Sesaat kemudian mereka sudah sampai di mobil Alina. Namun belum mereka masuk ke mobil, sudah ada Zoya teman sekelas Alisa yang mendekat. Zoya ini juga bisa dibilang miss nyinyir. Mulutnya hampir sama kayak Alina. Tapi bedanya, ada di tempat mereka nyinyir. Kalau Alina berani terang-terangan nyinyir didepan mangsa, nah si Zoya akan lebih senang nyinyir di belakang mangsa dengan menambah bumbu-bumbu penyedap cerita. Biar ceritanya tambah Hot!!!

"Na, jangan lupa yha sabtu besok dateng ke ultahnya Daren. Nih udangannya, tadi dia nyari lo di kelas." Zoya menyerahkan undangan berwarna biru dongker ke Alina.

Daren yang mereka bicarakan adalah cowok blesteran Indonesia-Jerman dengan segudang prestasi akademik dan basket. Orang tuanya pemilik jaringan dealer mobil keluaran Jerman di Indonesia. Tampangnya juga bernilai sepuluh, atau bisa dibilang gantengnya tongkat dewa. Pribadinya juga hangat dan tegas. Pokoknya cowok idaman banget deh.

Stepmother Wannabe (Miss Nyinyir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang