Part 22.1

9.4K 575 16
                                    


Haiii Alina datang lagiii

Maaf yha nelaaaat
Aku lagi ada urusan dan hajat.
Doakan semua lamcar dan dimudahkan yhaa.
Amin.

Ya udah huat kalian, selamat membaca yhaa

Semiga sukaaaak...




"Sah!"

Alina meneteskan air mata saat ijab kabul terlaksana dengan lancar. Sebuah rangkaian ikral suci yang mengandung perjanjian pada Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Lantunan kalimat itu dilantunkan dengan lancar tanpa revisi dari bibir laki-laki yang sekarang sudah sah jadi suami Alina.

Sebuah perjanjian besar dan sakral antara manusia dengan Sang Pencipta ini sudah membongkar banyak tembok haram dalam hubungan mereka dan membuka lembaran halal. Mulai detik ini Alina tidak bisa asal melawan om duda atau main jual mahal. Alina harus patuh dengan suami kalau mau mencium bau surga.

Butiran air mata itu terus jatuh hingga si penghulu melantukan doa-doa. Semoga keputusan Alina benar. Menikahi Damar dengan tiga anak sebagai bonus. Secara otomatis otak Alina memutar adegan-adegan masa depan yang akan dijalani bersama Damar. Adegan Damar yang akan selalu mengawasi Alina, celotehan Damar disetiap saat, bahkan bayangan perut Alina yang akan membuncit karena mengandung anak Damar. Alina takut tidak bisa menghadapi Damar yang selalu mengatur dalam segala hal.

Tidak mudah bagi Alina untuk menghadapi itu semua. Jiwa muda Alina masih merajai karakternya. Tapi apa daya, Alina harus menghadapi hal baru dalam hidupnya. Alina harus menyiapkan mentalnya.

Acara akad nikah berlangsung demikian hikmat disebuah hotel. Memang awalnya Alina memilih gedung yang biasa desewakan untuk acara pernikahan, tapi karena beberapa pertimbangan, mama Damar meminta untuk diadakan di hotel saja. Setelah rangkaian acara akad nikah selesai, Alina kembali ke kamar yang digunakan untuk bermalam semalam tadi.

Jangan tanya apa yang dilakukan Alina semalaman, karena yang dilakukan Alina cukup atraktif. Misalnya mondar-mandir di kamar hotelnya, berguling tidak jelas di tempat tidur, mengunjungi kamar trio kricil plus Ale yang sudah dipesankan kamar khusus dan beberapa kali menelpon Mita dan Daren hingga jam menunjukkan pukul tiga dini hari.

Reaksi trio krucil semalam sangat antusias. Mereka tidak sabar Mamih Alina akan benar-benar resmi menjadi mamih sah trio krucil. Sedang Ale sangat antusias karena dia akan segera menjadi saudara dari sahabatnya, Dendi. Awalnya Alina punya ide untuk mengganti panggilan trio krucil ke Ale. Alina meminta mereka memanggil Ale dengan sebutan "om". Namun yang didapat adalah jitakan di kepala Alina. Melihat itu, sontak Disya Deno menjadi sedih karena mamih Alina jadi kesakitan.

"Uuh, mamih sakit yha.. sini biar Disya elus kepalanya." Disya mengelus kepala Alina dengan sayang. Sedang yang dielus malah membesarkan matanya ke arah Ale seakan berbicara "liat nih kakak ada yang belain!".

"Enggak apa-apa sayang." Alina memeluk sayang Disya dan balik mengelus rambutnya.

"Kak Ale, jangan jahat sama mamih Alina." Deno juga ikut memeluk Alina.

"Deno emang laki-laki pelindung, besok pasti banyak yang naksir. Bangga deh jadi mamihnya Deno." Kikik Alina dalam hati.

"Iya deh, yang mau jadi emak-emak."

"Ale!" Sebel.

Lalu Alina terpaksa keluar kamar karena mama Damar memberitahu Alina bahwa Damar akan tidur di kamar itu bersama anak-anak. Karena Alina dan Damar masih dalam masa pingitan, maka Alina dengan sedih kembali ke kamarnya. Padahal Alina sudah merasa senang saat ada bersama trio krucil dan Ale. Rasa gugupnya seakan hilang saat melihat kelakuan lucu mereka.

Stepmother Wannabe (Miss Nyinyir)Where stories live. Discover now