Part 5

14.4K 864 9
                                    

Haii semuaa!

Alina hadir, kali ini Alina lagi banyak menghabiskan waktu sama duo krucil.

Oh yha, aku mau minta tolong nih.
Bantu Vote yha. Caranya tinggal pilih gambar bintang aja. Gampang banget nget nget.

Yha udah, kepanjangan ngomong, langsung ke ceritanya aja yhaa..

.

.

Gandengan belum tentu pacaran

.

.

Jam pulang sekolah memang menyenangkan bagi seluruh siswa siswa di seantero dunia. Tidak ada kata lain yang bisa menandingi kebahagiaan mereka dengan jam pulang sekolah termasuk si gadis nyinyir Alina. Tapi karna sebuah alasan, hari ini Alina merutuki bel pulang sekolah yang dia rasa terlalu cepat.

Sekarang Alina duduk sendiri di kelas. Semua teman sekelasnya sudah pulang. Bahkan Mita sudah pulang saat bel baru berbunyi meskipun guru masih ada di dalam kelas karna anak tirinya sedang demam dan ingin selalu ditemaninya.

Tangan Alina kembali membuka aplikasi pesan di smartphonenya. Membaca kembali pesan yang dikirim Rama. Ya, hari ini Rama batal menjemputnya ke sekolah. Papa Rama memberi kabar bahwa Mama Rama yang opname di Singapura tiba-tiba kritis. Rama harus segera terbang untuk melihat kondisi mamanya.

Lalu apa artinya? Yup, Alina tidak punya alasan untuk menghindar dari om duda yang mengajaknya ke bengkel. Lalu bagaimana Alina harus membayar tagihannya?
Oh Crap!!

From: Rama
Alina, maaf. Hari ini aku gak bisa jemput kamu. Papa bilang mamaku tiba-tiba kritis. Mama dirawat di Singapur Na, ini aku langsung ke bandara mau liat mama. Maaf yha Na.

To: Rama
Iya gak usah minta maaf.
Semoga mama kamu bisa kembali sehat Ram.
Hati-hati yha Ram.

From: Rama
Makasih Na, nanti kalau aku udah pulang aku hubungi kamu.

"Ngapain masih disini? Saya sudah tunggu kamu satu jam di luar Alina!! Disya Deno juga sampek ngantuk nunggu kamu keluar kelas. Eh kamu malah main HP disini."

Alina menoleh ke sumber suara. Ternyata didepannya ada om duda yang sedang berjalan ke arah mejanya. Alina menutup matanya sejenak untuk mengumpulkan segenap kekuatannya untuk menghadapi om duda.

Semoga gue bisa nyeselein masalah bengkel. Amin.

Saat Alina membuka kembali matanya, betapa kagetnya Alina melihat ada Damar tepat didepan wajahnya. Mata membesar dan tangannya reflek mendorong kasar wajah Damar.

"Kurang ajar! Mau apa om!"

"Ck, saya cuman pastiin kamu masih hidup. Wajah kamu pucat."jawab Damar santai. Sesantai orang yang berjemur di pantai.

"Dikira gue mayat?"

"Udalah, Disya Deno udah nunggu kamu."

Damar kembali mendekati Alina dan menarik tangan Alina agar mau ikut berjalan dengannya. Alina tidak hanya diam, dia berusaha untuk melepas cekalan tangan Damar. Tapi apa daya, tangan Damar terlalu kuat. Untung saja sekolah sudah sepi. Jadi tidak ada yang melihat adegan memalukan ini.

"Apaan sih om!! Ini tangan ngapain ditarik-tarik sih!!"

Jangan sampe yha ada yang tau aku lagi digeret-geret gini sama nih om. Mana si Zoya taunya nih om duda pacar aku lagi. Jangan sampek, jangan sampek.

Stepmother Wannabe (Miss Nyinyir)Where stories live. Discover now