kebahagian keluarga herlawan.

9.8K 483 13
                                    


P.O.V MARTEN.

Sudah 1 minggu el masih saja terbaring lemah diatas branker meski begitu dokter yang kudatangkan langsung dari NEW YORK mengatakan pada ku jika tubuh el mengalami sedikit kemajuan meski setiap saat harus terus menerus dipantau karna detak jantung el belum benar² stabil.

Tentang anak kami marvel belum bisa keluar dari tabung inkubator karna jantung anak kami belum benar² stabil, mama dan papa tak pernah absen untuk menjenguk el dan cucu mereka ke sini, sedangkan aku sendiri, aku sama sekali belum pernah melangkah kan kaki ku sedikit pun untuk keluar dari dalam ruangan el semenjak el dirawat di rumah sakit ini.

Bahkan aku meminta para dokter untuk membawa anak ku kedalam ruangan el dan alhasil bayi ku yang masih didalam tabung inkubator kini berada satu ruangan el karna aku tidak ingin jika anak ku akan diculik oleh para bajingan itu.

Dokter dan suster tak henti² nya keluar masuk ruangan el sekedar untuk memeriksa peningkatan kondisi el dan memberikan bayi ku susu .

Jika kalian fikir jika bayi ku meminum susu formula jawaban nya adalah  TIDAK!!  Bayi ku meminum asi.

Jika kalian fikir bayi ku meminum asi perempuan jawaban nya juga TIDAK . Kalian bingung yaa??.

Jawaban nya adalah el dapat memproduksi asi dan setiap hari suster selalu memompa asi el untuk bayi ku yang seolah tak ada kenyang nya, dokter juga mengatakan jika bayi ku akan dapat dikeluarkan dari tabung inkubator dalam waktu 3-4 hari lagi.

Dan masalah keadaan el , setiap hari nya el mengalami peningkatan dan menunjukan kemajuan yang sangat pesat .

Setiap hari pula aku mengolesi luka² yang berada pada tubuh el itu dengan obat oles yang diberikan oleh dokter .

Cklekk

Aku menengokan kepala ku saat mendengar suara pintu yang terbuka dan aku melihat mama yang datang .

"Siangg sayang??" ucap mama lalu memberikan ku sebuah kecupan dikening ku.

Ku lihat mama meletakan sekotak makanan yang kurasa itu dalah masakan mama , setelah meletakan makanan ku diatas nakas mama duduk diatas branker el lalu mama membelai seluruh wajah el dengan penuh akan sirat kasih sayang.

"Cepat bangun menantu ku apa kamu tidak ingin melihat marvel yang menggemaskan itu??" ucap mama sambil mengangkat sebelah tangan el dan meletakan tangan el di pipi mama kulihat beberapa kali mama mgecup punggung tangan el.

Aku berjalan ke sofa sambil membawa makanan yang tadi mama bawakan untuk ku,saat aku sedang makan sambil menatap tabung inkubator apbayi ku yang kini sedang tidur sehabis menyusu tadi tiba tiba saja mama sedikit menjerit ,jeritan mama memang tidak terlalu kencang tapi buat ruangan sepi seperti ini suara mama dapat menganggu ketenangan bayi ku dan juga el.

"Mah jangan teriak² dong!!" ucap ku sedikit marah .

"El membalas genggaman tangan mama marten!!" ucap mama terlihat sangat senang dan gembira.

Dengan cepat aku berlari menuju branker el lalu tangan ku membelai lembut kening el yang berkerut .

Aku dan mama melihat lekat²  manik mataa el yang perlahan lahan terbuka untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retina mata nya.

Aku tersenyum bahagia saat manik indah itu benar² terbuka dan el menatap mama lalu aku secara bergantian , kulihat mama menekan tombol merah yang ada di samping branker el.

"Hai sayangg", ucap ku lalu mencium kening el lagi, el seperti nya ingin melepaskan alat bantu pernafasan nya namun aku tidak mengizinkan nya .

Cklekkk

Tak lama dokter dan beberapa suster datang dengan membawa berbagai macam alat medis yang mungkin itu alat untuk memeriksa el aku benar² tidak mengerti alat² aneh itu .

Aku dan mama menunggu hasil cek tentang kondisi dengan cemas, ku lihat dokter melepaskan alat bantu pernafasan el dan suster menggantikan tabung infus el dengan yang baru , aku melihat kini el tidak lagi mengenakan berbagai macam alat² yang menempel ditubuh nya namun kini el terlihat lebih simpel dengan hanya menggunakan selang infus dan mengenakan selang pernafasan.

Dokter berjalan kearah ku dan mama lalu dokter dengan tiba² menjabat tangan ku.

"Selamat tuan marten, istri anda telah berhasil melewati masa kritis nya dan sekarang istri anda sudah benar² pulih namun masih belum bisa melakukan hal² berat dulu" ucap dokter dan langsung ku angguki dengan sangat semangat.

Dokter dan para suster telah pergi keluar dan aku kini sedang berada di atas bra ker el sambil memeluk el yang kini sedang tertidur , ku dengar mama sedang menelpon papa dan mengatakan jika el telah sadar.

"Kamu tidak habiskan makanan mu sayang??" tanya mama yang kini sedang berdiri di samping tabung inkubator bayi ku.

"Tidak mah aku ingin seperti ini saja dulu lagi pula aku sudah kenyang saat melihat el sudah sadar aku bahagia mah" ucap ku sambil terus membelai luka el yang berada di leher el .

Aku sempat mengoprasi wajah el yang tadinya penuh dengan luka² sayatan menjadi baik kembali tanpa ada nya sedikit pun luka namun saat aku minta dokter mengoprasi luka yang terdapat di leher el yang kini sudah mulai mengering ,dokter mengatakan jika tidak bisa mengoprasi luka di leher el karna itu terlalu beresiko untuk seseorang yang sedang koma.

2 jam aku menunggu mata indah kembali terbuka hingga kini papa sudah berada di disini dan duduk bersama mama disamping branker el.

"Sayang??" bisik ku lembut pada telinga el .

"Bangunn"

"Aku kangen"

"Marvel ingin digendong sama kamu" dan bisikan terakhir ku lah yang berhasil membuat el terbangun , el dengan perlahan membuka mata nya mama dan papa berdiri lalu mencoba lebih dekat lagi dengan el yang kini benar² sudah membuka sepenuh mata indah nya.

"Hai " sapa aku,mama dan papa secara bersamaan.

"H_h_hai" ucap el terbata² mungkin tenggorokan nya masih kaku untuk bisa diajak bicara kembali setelah seminggu el koma.

"Aku kangen" rengek ku sambik mengusel² di ketiak el hingga kepala ku tak sengaja menyundul payudara el.

"Ssshhhh" ringis el lalu atangan el sedikit menarik rambut ku .

"Marten berhenti !!" gertak papa karna tak tega melihat menantu nya menahan sakit saat payudara nya tersentuh oleh kepala marten.

"Hiksss_aku__hhikss kangen" aku benar² tidak bisa menahan rasa kebahagian ku hingga akhir nya aku menangis di ketiak el, kurasakan belaian halus yang kudapatkan di kepala ku.

"M_makasih" ucap el disamping telinga ku.

Aku mendongakan kepala ku saat el mengatakan kata "MAKASIH" apa kah itu tidak berbalik seharus nya aku lah yang harus mengatakan beribu² kata terima kasih atau bahkan itu sajtidak cukup.

"Apa yang kau katakan?? Seharus nya aku lah yg mesti mengatakan itu pada mu karna kamu memberikan segala nya untuk ku kamu lihat tabung inkubator itu itu adalah hadiah yang aku yang paling berharga yg pernah aku miliki" ucap ku sambil menunjukan tabung inkubator dimana bayi kami tengah tertidur dengan tenang nya.

El menangis saat melihat tabung inkubator itu dengan tatapan haru, akhirnya kami berpelukan diatas branker dan melupakan jika mama dan papa masihda diruangan ini.

Bersambungggggg

Maaf ya udah lama gk uptade soal nya author lagi sakit
mohon dukungan nya ya guyss agar author tambah semangat buat cerita nya😘😍

10,November 2017
Selesai pukul 00:02 wib

BECAUSE, I LOVE YOU 💜Where stories live. Discover now