don't go please

7.1K 393 83
                                    

POV MARTEN.

Aku menyesal, aku mengaku aku salah.. aku tidak mau kehilangan El dan anak ku.

Boleh kah aku bersikap egoist.. aku ingin kembali mendapatkan kepercayaan El agar kami bisa kembali hidup dalam kebahagiaan seperti dulu lagi.

Aku ingin kembali melihat wajah manis itu memberikan aku sebuah senyuman manis bukan nya wajah datar yang kini tengah menatap ku sekarang ini...

Aku merindukan El saat dia memanggil ku dengan mesra dan lembut, bukan nya bentakan juga teriakan yang aku terima..

Tidak cukup kah hanya menyiksa ku ... Tapi jangan siksa batin ku seperti ini..

Aku memang meminta El untuk tidak bersifat kasar pada Marvel,,, tapi bukan nya dengan membawa Marvel pergi dari ku..


Marvel di bawa pergi secara paksa oleh papa, karena papa bilang kami harus menyelesaikan masalah ini tanpa harus melibatkan Marvel.

Sebelum orang tua ku membawa pergi Marvel, papa memaksa El untuk memompa ASI nya, untuk beberapa persediaan asi Marvel saat dibawa pergi mereka.

"Sayang??" Panggil ku dengan lembut, El tampak melirik ku namun itu hanya sesaat, lalu kembali menatap keluar jendela yang memperlihatkan suasana musim dingin .

Dengan sedikit tertatih dan terseok-seok aku berjalan mendekati El yang sedang menatap sedih potret anak kami yang sedang tersenyum saat tidur.

"Kamu tidak pernah tau, jika aku mulai mencintai mu! Tapi sekarang aku menyesal telah memberikan hati ku untuk mu!, Boleh aku mengatakan jika orang kayak seperti kalian memang tidak ada yang bisa menghargai cinta!, Atau bahkan kalian itu tidak mengerti arti cinta !!, Apa aku harus aku mengemis kepada mu untuk sedikit menghargai perasaan ku!!, Tapi sayang sampai kapan pun aku tidak akan pernah mau memohon kepada mu, karena aku sendiri yang akan menghapus perasan ini!! Aku membencimu namun soal nya aku juga mencintaimu!!" Ucap El sambil menatap datar wajah ku yang sedang menatap nya sendu.

Grebbb

Dengan cepat aku peluk tubuh El yang terasa sudah mulai dingin, aku sadar aku sudah terlalu jahat telah melukai El dengan sangat dalam nya, aku juga sadar jika kesalahan ku sampai kapan pun tidak akan pernah pantas untuk dimaafkan.

Berulang-ulang kali aku mengecupi puncak kepala El dengan sayang, air mata ku tak henti-hentinya mengalir saat lagi-lagi aku teringat wajah terluka El saat ia melihat aku sedang bercinta dengan seorang wanita yang pernah hadir dimasa lalu ku, aku melihat El begitu terluka saat berkhianat meski El menutupi nya dengan cara ia menyiksa ku, tapi aku tak buta jika El jauh lebih sakit dibandingkan dengan apa yang ia lakukan pada ku .

"Bisakah, berikan aku satu kesempatan terakhir untuk bersama mu lagi, aku berjanji jika aku melakukan hal seperti itu lagi, aku yang akan pergi menjauh dari mu bahkan kamu tidak akan pernah bisa melihat ku lagi selama nya"ucap ku sambil mengangkat dagu milik El hingga kini mata indah itu menatap mata ku , aku bisa melihat begitu terluka nya El dari tatapan mata indah itu yang redup.

aku mendekat kan wajah ku dengan wajah El namun saat aku ingin mendapatkan sebuah ciuman, El dengan cepat menjauhkan wajah nya dari wajah ku.

Dengan kedua tangan nya El mendorong tubuh ku untuk menjauh dari tubuh nya.

"Aaawwssshhh"aku meringis saat tubuh ku terhuyung ke belakang dengan sedikit kencang.

"Aku akan tetap tinggal disini sampai aku mampu membeli rumah ku sendiri!" Ucap El dengan nada angkuh nya, aku benar-benar merindukan El yang selalu berbicara dengan nada yang lembut bukan seperti sekarang.

BECAUSE, I LOVE YOU 💜Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang