merebut kembali

7.1K 396 90
                                    

POV EL.

"Eeuuunggghh" aku melenguh saat, sinar matahari pagi dengan lancang nya menimpa wajah ku.

Entah mengapa pagi ini aku merasakan sakit di seluruh tubuh ku, terutama sakit di kepala ku .

Ketika aku sadar, ada seseorang yang sedang memeluk tubuh ku dengan hangat, yang jujur saja pelukan itu benar-benar terasa nyaman ditubuh ku ini.

Saat aku sadar jika seseorang orang yang sedang memeluk ku ini , adalah seseorang yang sudah dengan berani nya menyakiti hati ku yang baru beberapa Minggu ini aku yakini untuk mencintai nya.

Tapi untuk kali ini, aku benar-benar merasa ingin pergi jauh dari seseorang itu yang tak lain adalah, Marten. Ayah kandung dari anak ku, yang sangat aku sayangi.

"Selamat pagi" sapa Marten sambil memegang kening ku, yang langsung ku tepis dengan sangat kasar nya.

"Tidak usah menyentuh ku!" Sentak ku sambil menatap nyalang Marten, tanpa sadar jika kini aku masih dalam pelukan hangat Marten.

"Aku hanya ingin memastikan kondisi mu saja sayang" ucap Marten sambil mempertahankan pelukan nya di pinggang ku .

"Lepas_"

Cklekkk

Aku terpaksa untuk menahan ucapan ku, saat aku mendengar suara pintu kamar yang terbuka dan aku juga melihat disana ada mama Marten yang sedang mendorong troli baby yang aku sangat yakini itu adalah anak ku.

Dengan kasar aku mendorong tubuh Marten hingga tanpa sengaja_

Brukkkkkk

Untuk kali ini , jika aku boleh jujur, aku benar-benar tidak sengaja saat mendorong Marten dengan terlalu kencang hingga Marten terjatuh dari ranjang dan mendarat dengan sangat tidak elit nya di lantai marmer yang aku yakin sangat dingin .

"Kemarikan anak ku!" Pinta ku pada mama Marten, tanpa memperdulikan sopan santun lagi.

"Aaarrrghhh" aku merasakan sangat perih di bagian perut ku, yang sepertinya jahitan bekas operasi Caesar ku kembali terbuka .

"Kenapa?? Apa yang sakit??" Tanya Marten dengan sangat panik nya, tanpa izin dari ku Marten mengangkat baju ku hingga memperlihatkan perut ku yang mengeluarkan cukup banyak darah akibat terbuka nya jahitan bekas operasi Caesar itu.

Aku melihat Marten menjadi tambah panik, saat aku dengan keras kepala nya malah berdiri untuk menggendong Marvel yang sedang memainkan mainan karet nya.

Dengan perlahan aku menggendong Marvel yang seketika tertawa , sambil menepuk-nepuk dada ku dan aku cukup mengerti jika Marvel ingin meminum asi ku.

Tanpa memperdulikan Marten dan mama nya yang tampak heboh saat melihat darah yang keluar dari perut ku semangkin banyak, sesungguhnya aku merasakan sakit yang teramat sakit, tapi entah mengapa untuk pagi ini aku seakan-akan ingin memeluk erat Marvel , seakan aku tidak bisa melakukan itu esok hari.

Aku tersenyum saat Marvel dengan semangat nya menghisap puting ku , aku merasakan pandangan ku semangkin lama semangkin kabur, dan aku juga merasakan sebuah pelukan erat dari Marten yang kini mebawa ku untuk duduk di atas ranjang.

"Mah tolong gendong Marvel mah!!" Ucap Marten panik saat ia melihat aku mulai memucat.

"Kembalikan anak ku!!" Teriak ku saat mama Marten mengambil marvel dengan paksa dari pelukan ku.

Oooeeekkk oooeeekkk

" Kalian membuat anak ku menangis!!" Teriak ku saat aku mendengar anak ku menangis dengan sangat kencang nya .

BECAUSE, I LOVE YOU 💜Where stories live. Discover now