M&PD - Bab 5

19.1K 841 5
                                    

-Aneh-

Happy reading💞

Pagi sudah tiba, seperti biasa Kevin bangun lebih awal untuk melakukan shalat subuh bersama Sabrina. Lagi-lagi saat shalat Sabrina menanyakan Keily, terpaksa Kevin harus berbohong pada putrinya karena sejujurnya Kevin masih sedikit tidak enak jika harus membangunkan Keily.

Setelah selesai shalat, Kevin kembali kedalam kamarnya dan menyiapkan pakaian untuk ke kantor. Ketika Kevin masuk, pandangannya langsung tertuju pada orang yang tengah berbaring dengan nyenyak diatas ranjangnya. Tanpa Kevin sadari, kakinya mengajak melangkah mendekat kearah ranjang. Kevin menatap wajah polos Keily yang sedang tenang tertidur pules, Kevin memandangi alis Keily yang tebal, bulu mata yang lentik, hidung yang sedikit mancung, pipi yang tirus, serta bibir yang merah tipis menggodanya untuk di hisap kuat.

Segera Kevin sadar dari lamunnya ketika ia sadar kalau Keily tengah menggeliat kecil, cepat Kevin ambil pakaian kantornya dan masuk kedalam kamar mandi. Keily membuka kedua matanya, ditatapnya pintu kamar mandi yang baru saja tertutup. Ia menghela nafas lega, sebenernya Keily sudah terbangun dari tadi, tetapi ketika ia ingin bangun ia mendengar derap langkah seseorang yang ingin memasuki kamarnya, karena terlalu panik akhirnya Keily memilih untuk berpura-pura tidur lagi.

"Huft, eh tadi om-om pedofil ngapain ya ngedeket? Bikin degdegan aja" ucap Keily seraya memegangi dadanya yang berdegup kencang. Cepat Keily bangun dan keluar dari kamar Kevan, ia membawa handuk juga pakaian ganti dan masuk kedalam kamar mandi tamu, bi Nin yang melihat kelakuan Nyonyanya hanya menggeleng-geleng kepala.

Kevin keluar dari kamar mandi dan sedikit kaget, karena ia sudah tidak mendapatkan Keily diatas kasur.
"Kemana dia?" desis Kevin, dengan cepat ia menuruni anak tangga menuju ruang makan, ternyara disana baru ada Sabrina saja.

"Sayang? Liat Bunda?" tanya Kevin
"Bunda? Bu.."
"Pagi semua". Belum sempat Sabrina menjawab, Keily sudah muncul dari arah kamar mandi tamu dan duduk disebelah Sabrina.
"Maafin Bunda ya sayang, Bunda gak ikut shalat, abisan Ayah kamu gak bangunin Bunda" ucap Keily seraya mengusap kepala Sabrina, membuat Kevin terperangah menyaksikan sikap manis Keily.

"Gapapa Nda, ohiya tadi yayah nyaliin Nda, emang Nda dali Mana?" tanya Sabrina membuat Kevin mengangkat kedua alisnya, karena inilah yang akan ia tanyakan ke Keily.
"Em...Bunda dari... Kamar mandi sayang, karena Bunda mau kuliah jadi Bunda harus buru-buru mandi. Soalnya tadi.." Keily mendekatkan mulutnya ke telinga Sabrina "Ayah kamu di toilet lama sekali" lanjut Keily membuat Sabrina terkikik. Kevin yang melihat itu mengerutkan keningnya, sungguh aneh sikap Keily, batin Kevin.

Keily hanya tersenyum mesem yang sesekali melirik Kevin yang sudah duduk dihadapnnya. Acara sarapan berjalan dengan hening, Kevin maupun Keily juga Sabrina hany fokus menghabiskan makanan yang ada dihadapannya.

"Kamu kuliah hari ini?" tanya Kevin setelah ia selesai sarapan.
"Iya, ada mata pelajaran yang harus gue kejar" sahut Keily.
"Aku Kei" tegur Kevin karena Keily masih menggunakan 'Gue'.
"Ayah Sablina gimana?" tanya Sabrina yang ikut menimbrung.
"Sabrina sama pa Maman sama bi Nin ya, nanti pulangnya Ayah jemput" sahut Kevin lembut.
"Bunda, katanya Bunda mau nganterin Sablina" ucap Sabrina seraya memiringkan badannya menghadap Keily. Keily baru inget kalau semalem ia janji akan menghantarkan Sabrina.

"Ohiya Bunda lupa, gimana ya Bunda ada kuliah sayang" sahut Keily dengan wajah tak tega.
"Ohgitu, yaudah gapapa Nda, sablina sama mang maman aja" ucap Sabrina seraya turun dari kursi dan mengambil tasnya.
"Maaf ya sayang" ucap Keily merasa bersalah karena sudah melupakan janjinya. Sabrina hanya menganggukan kepalanya dan berjalan kearah Kevin.

"Ayah Sablina pelgi sekolah dulu ya, assalamualaikum" pamit Sabrina sambil mencium tangan Kevin juga Keily.
"Kamu pura-pura tidak ingat atau memang tidak ingat?" tanya Kevin setelah memastikan Sabrina sudah pergi diantar bi Nin dan pak Maman.
"Gue beneran lupa, lagian mana tega sih gue boongin anak kecil" sahut Keily sedikit sengit.
"Bisa tidak kamu ber Aku kamu kalau lagi bicara denganku? Aku ini suami mu, bukan teman dekatmu" sahut Kevin dengan tegas, kali ini Keily tidak percaya dengan kata-kata yang keluar dari mulut Kevin, mulut yang Keily pikir akan sama dengan sikap dan ekspresinya.

"Sorry". Saking speechelees, Keily hanya bisa menjawab Sorry saja. Kevin yang menyadari sikap marahnya berusaha meredamnya.
"Yaudah ayo kita berangkat, biar aku antarkan kamu ke kampus" ucap Kevin seraya bangkit dari duduknya dan memakai jasnya yang tadi ia bawa dari kamar.
"Gak usah, anter gu..aku ke Ava aja, gu..aku udah janji mau berangkat bareng" sahut Keily, ia bangkit dan berjalan ke kamar untuk mengambil peralatan kampusnya.

-00-

Setengah jam perjalanan akhirnya mobil Kevin berhenti didepan rumah Mitha.
"Pulangnya mau aku jemput lagi?" tawar Kevin seraya melirik Keily yang sedang melepas seatbeltnya.
"Gak usah..nanti aku minta Ava langsung antarkan aku ke rumah el..bang Kevin aja" sahut Keily yang juga menatap Kevin.
"Oh oke, salam buat Mommy". Baru saja Keily ingin membuka pintu mobil, tiba-tiba Kevin menahannya membuat Keily kembali menghadap ke arah Kevin.
"Apa?" tanya Keily
"Kei aku...aku minta maaf karena sudah membentak mu. Aku.."
"Gak papa, abang kan suami aku, abang berhak tegur aku kalau aku salah menurut abang. Lagi pula abang bener, seharusnya aku jadi istri tau diri dan jaga bicaranya" sahut Keily, kali ini Kevin yang speechelees dengan kata-kata Keily."Yasudah aku turun ya, bye bang". Keily turun dari mobil Kevin sebelum Kevin menjawab ucapan dia, bukannya senang melihat Keily sudah berubah, tapi justru Kevin malah merasa bersalah karena telah membentak Keily.

"Aku harus bagaimana yaAllah" desis Kevin seraya mengusap wajahnya.

Bersambung....

Terimakasih
Min, 14 Jan 2018
19.32

[5].Me & Posessif Doctor// TamatDonde viven las historias. Descúbrelo ahora