M&PD - Bab 23

16.8K 722 24
                                    

Hai, aku update walau belum sampai target. Dan dipart ini mungkin akan panjang, kenapa? Karena mungkin aku akan lama update karena kesibukkan yang sangat mendesak.

Jadi aku update skrng dan panjang. Tapi tetap aku akan pasang target.

Jika tidak suka karena lama update, mohon maaf karena aku tidak hanya berfokus pada dunia orange ini saja, aku juga mempunyai real life yang lebih penting.

For next
160+ vote
17 komen

[Maaf typo!]

Happy reading💞

-Maafkan aku-

Paginya Kevin terbangun karena kepalanya sangat pening, Kevin melirik jam yang menempel di dinding kamarnya menunjukkan pukul 06.45 Tidak biasanya ia tidur sampai kebablasan seperti ini, namun bukannya ia langsung bangun tapi Kevin malah kembali tertidur sampai Mitha harus menggedor-gedor pintu kamar Kevin.

"Astaga Kevin! Sudah jam berapa ini!" teriak Mitha, merasa tidak ada jawaban dari sang putra akhirnya minta terpaksa membuka pintu dan membangunkan Kevin dengan tangannya sendiri.
"Kev bangun, tidak biasanya kamu pemalas seperti ini" teriak Mitha seraya menarik selimut yang menutupi tubuh Kevin, teriakan Mitha sangat menggelegar membuat Kevan juga Avana mendatangi kamar Kevin
"Ada apa sih Mom?"
"Ada apa sih yank, pagi-pagi udah teriak-teriak"
"Liat yank anak kamu, gimana gak teriak-teriak. Jam segini bukannya siap-siap cari istrinya ini malah masih enak-enak dikasurnya" ucap Mitha emosi. Mendengar ribut-ribut dikamarnya akhirnya Kevin membukakan matanya dan duduk dengan loyo.

"Mom, aku pusing. Bisa tidak agak siangan cari Keinya" lirih Kevin dengan mata setengah tertutup
"Kamu ini gimana sih, tadi malem panik, uring-uringan. Sekarang ditunda-tunda, terserah lah biarkan Kei minta cerai sama kamu" ucap Mitha seraya mengibaskan selimut Kevin membuat Kevin membukakan matanya dengan lebar
"Mommy apaan sih, masa doain rumah tangga anaknya hancur sih, Mom!". Tidak ada sahutan dari Mitha karena ia sudah turun kebawah menyiapkan sarapan.
"Dad, aneh gak sih sama sikapnya kak Kevin dari tadi malem" bisik Avana pada Kevan
"Daddy juga ngerasa seperti itu sayang, apa jangan-jangan.." bisik Kevan
"Masa dia belum sadar sih Dad?" bisik Avana
"Biasanya orang yang ahli apapun akan berguna untuk orang lain, tidak untuk dirinya. Mengerti maksud Daddy?" bisik Kevan, Avana hanya mengangguk-anggukkan kepalanya
"Kalian ini apaan sih, bisik-bisik!" gerutu Kevin bangun dari kasurnya dan menuju kamar mandi untuk mebersihkan dirinya.

💉💉💉💉

Dilain tempat, Keily sangat tersiksa semalaman tidak bisa tidur, entah kenapa tiba-tiba Keily merindukan bau Kevin yang membuatnya susah memejamkan matanya. Sekarang Keily berada dirumah Maminya, setelah kemarin ia dipulangkan oleh Mala sehabis jalan-jalan bersamanya Keily meminta diantarkan saja kerumah Maminya, ia tidak mau mengambil resiko Mala mengetahui kalau ia tinggal satu rumah bersama Kevin.

Kerin perlahan membuka kamar putrinya, dengan membawa nampan yang berisi nasi goreng juga susu.
"Kei sayang.." sapanya membuat Kei membalikkan badannya yang semula membelakangi pintu kamar.
"Mami..." lirih Kei dengan air mata yang terus mengalir dari matanya yang sembab dan hidungnya yang memerah, penampilan wajah Kei membuat Kerin kaget melihat putrinya.
"Yaampun sayang, kenapa?" Kerin menyimpan nampan dinakas lalu menghampiri Kei dan memeluk pitrinya, tangisan Kei pecah saat Kerin memeluk dirinya. Kerin terus mengusap punggung Keily membiarkan Kei menumpahkan air matanya sampai puas.

Cukup lama Kei menangis dalam pelukan Kerin, ia pun menjauhkan kepalanya dan menatap Kerin.
"Kalian kenapa?" tany Kerin, namun Keily hanya menggelengkan kepalanya.
"Kalau ada masalah, kalian selesaikan baik-baik Mami yakin anak Mami sudah dewasa dalam menyikapi persoalan ini. Walaupun usiamu masih muda, Kevin sen—" belum sempat Kerin menyelesaikan ucapannya, Keily sudah berlari kekamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Kerin mendekati putrinya yang terkulai dicloset, perlahan Kerin memijat tengkuk Keily agar semuanya keluar.
"Mam aku mual" lirih Keily lemas.
"Tunggu-tunggu Mami telfon papi kamu ya" Kerin pergi untuk menelfon suaminya, namun Keily sudah tidak kuat menahan mual dan pening yang menimpa dirinya. Kembalinya Kerin kekamar mandi Keily, Keily sudah tergeletak dilantai kamar mandi, membuat Kerin berteriak histeris membuat pembantu juga satpam rumahnya masuk ke kamar Keily.

[5].Me & Posessif Doctor// TamatOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz