M&PD - Bab 15

18.6K 734 9
                                    

Happy reading💓

[Awas typo

-Masnya-

Hari ini hari minggu, Kevin berniat mengajak Keily juga Sabrina jalan-jalan, namun sebelumnya Kerin menelfon ke Keily untuk main kerumahnya karena kakak sepupu Keily, Tami. Sedan main dirumah Kerin dan ingin bertemu Keily

Kevin memarkirkan mobilnya digarasi rumah Kerin, Keily, Sabrina, dan Kevin turun lalu berjalan masuk kedalam rumah Keily.
"Assalamualaikum" ucap Kevin dan Keily berbarengan.
"Waalaikumsalam" ucap Kerin dan Tami berbarengan.
"Kak Tami, aku kangen" ucap Keily berlari memeluk Tami.
"Aku juga Kei" ucap Tami memeluk erat Keily, Kevin berjalan mendekat kearah Kerin dan mencium punggung tangan Kerin
"Sehat Vin?" tanya Kerin
"Alhamdullilah, Mih. Sehat" sahut Kevin
"Sabrina sehat sayang?" tanya Kerin pada Sabrina
"Ahamlillah Oma, sehat" sahut Sabrina dengan bahasa anak kecil, Kevin dan Sabrina duduk disamping Keily yang sedang mengobrol melepas rindu dengan Tami. Mereka sedang berkumpul diruangan keluarga milik Kerin.

"Maaf ya Kei, aku tidak bisa datang diacara pernikahan kamu" ucap Tami
"Iya gapapa kak Tami, tapi padahal aku berharap banget tau" ucap Keily seraya mengerucutkan bibirnya
"Ish, masa udah punya Masnya, masih manja aja" goda Tami, awalnya Keily tidak mengerti apa yang dimaksud Tami, tapi perlahan Keily mengerti membuat Keily tersipu malu.
"Ish kak Tami ini apaansih" ucap Keily merajuk.
"Hahaha, aku bercanda. Eh ngomong-ngomong ini udah isi?" tanya Tami tiba-tiba mengelus perut datar Keily, membuat ia terjengkit kaget. Kevin melirik sekilas Keily yang memerah padam.
"Ish kakak! Akukan baru 7bulan menikah sama Bang Kevin" ucap Keily seraya menahan malu
"Ya memangnya kenapa baru 7bulan? Kamu tau, aku 7bulan sudah mengandung 2bulan si Tari" ucap Tami seraya melirik anaknya yang sedang bermain dengan Sabrina.
"Eh tapi, anak kecil itu. Keponakkan Kevin?" tanya Tami pelan namun masih terdengar oleh Kevin
"Bukan, dia...anak bang Kevin" ucap Keily
"Anak? Dia..."
"Bukan, dia bukan duda..". Keily menceritakan tentang Sabrina, namun tidak secara detilnya.

Lama berbincang-bincang, akhirnya mereka makan siang karena waktu sudah masuk jam makan siang, Keily dan Kevin duduk bersebelahan sedangkan Kerin dan Tami duduk disebrang meja, Sabrina duduk didekat Tari, karena tari sudah berumur 7tahun jadi Keily maupun Kevin tidak merasa khawatir mereka berantem atau apa.
"Jadi ngomong-ngomong kak Tami kapan kasih Tari adik? Liat sepertinya Tari sudah siap" goda Keily saat mereka makan dan melihat Tari menyuapi Sabrin
"Hehehe, insya Allah doain aja. Lagi program" sahut Tami memnuat Keily terbengong mendengarnya
'Kak Tami aja udah mau program lagi, masa aku....astaga Kei apa-apaan sihhh! Lo kan masih muda sedangkan kak Tamikan udah 28tahun' batin Keily.

"Tuh Kei lihat Tami, dia sudah mau program lagi aja, kamu kapan nyusul ngasih adik buat Sabrina" goda Kerin
"Iya Mih, ini juga lagi usaha. Doain aja" bukan, bukan Keily yang menjawab, tapi Kevin. Keily yang kaget mendengar Kevin berbicara seperti itu hanya menatap Kevin dan mencerna maksud dari 'Usaha' yang Kevin katakan.
"Nah gitu dong, harus banyak usaha. Tapi inget, usaha dibarengi doa. Jangan ditinggal juga shalatnya, mentang-mentang usaha malam, shalat malam ditunda" ucap Kerin membuat Kevin dan Tami tertawa sedangkan Keily masih bingung dengan ucapan Maminya ini.

💉💉💉💉

Mereka sudah sampai dirumah, setelah makan malam bersama ditambah Angga yang hadir diacara makan Malam itu. Kevin baru saja menidurkan Sabrina, ia masuk kedalam kamar berbarengan dengan Keily yang baru keluar dari kamar mandi.
"Abang mau mandi?" tanya Keily seraya berjalan mendekat kearah Kevin
"Iya, jangan dulu tidur. Aku akan bicara sesuatu" ucap Kevin lalu masuk kedalam kamar mandi, Keily yang penasaran Kevin akan membicarakan apa, ia pun menunggu Kevin diatas kasur sambil memainkan handphonenya.

[5].Me & Posessif Doctor// TamatWhere stories live. Discover now