M&PD - Bab 21

15.6K 644 17
                                    

Happy reading

[Awas typo]

Aku pasang target ah, biar semangat.
For next chap
150 Vote
15 comment.

-Benarkah?-

Malamnya setelah kejadian itu Kevin semakin takut, terlebih Mitha belum mengetahui tentang ini. Kevin takut kalau Jason akan membocorkan rahasia ini pada Mala karena Mala adalah anaknya sendiri.

Setelah makan malam Kevin langsung masuk kedalam ruangan kerjanya karena ada berkas-berkas tentang rumah sakitnya yang harus ia urus, setelah menemani Sabrina sampai tertidur Keily menuju ruangan kerja Kevin sambil membawa secangkir jahe hangat yang ia buat.
"Mas..". Keily berjalan mendekat meja Kevin dan menaruh cangkirnya diatas meja kerja Kevin. Kevin melepas kacamata minusnya dan mengangkat kepalanya memandang wajah istrinya yang cantik.
"Aku buatkan jahe hangat untuk Mas" sambung Keily, kini ia berdiri dibelakang Kevin untuk memijat pundak Kevin yang ia rasa Kevin sangat lelah akibat pekerjaan yang sangat menumpuk, namun Kevin malah menarik lengan Keily dan membawanya duduk diatas pangkuan Kevin. Keily duduk diatas pangkuan Kevin miring dan menyimpan tangannya di kedua pundak Kevin.
"Kei.."
"Iya?"
"Aku berjanji akan selalu bersamamu dan menjagamu dalam kondisi apapun, aku pastika kamu akan aman dalam pelukkanku." ucap Kevin sambil menata lekat mata Keily
"Mas...kenapa ngomong kaya gitu? Aku yakin Mas akan selalu bersamaku" sahut Keily seraya mengelus rahang Kevin
"Kei aku..aku—"
"Iya?"
"Akumencintaimu". Dengan satu tarikkan nafas tanpa jeda secepat kilat Kevin ucapkan membuat Keily Speeacheless mendengarnya.
'Benarkah? Mas menyatakan cintanya? Rasanya aku seperti mimpi. Apa yang aku harapkan akhirnya tercapai juga, apa yang ingin aku dengar akhirnya terdengar juga walaupun dengan cepat kilat' batin Keily, tanpa Keily sadari ia menjatuhkan tetesan air matanya membuat Kevin menyalah artikan air mata Keily.
"Kei...Kei...mengapa menangis, maaf seharusnya ak—". Ucapan Kevin terpotong karena tiba-tiba Keily menyambar bibir Kevin dan melumatnya, lumatan yang sangat lembut seperti Keily tengah menyampaikan rasa sayangnya pada Kevin. Keily ingin melepasnya namun Kevin menahan tengkuk Keily dan memperdalam ciumannya sampai mereka membutuhkan pasokan oksigen.

"Kenapa baru menyatakan sekarang?" tanya Keily menatap mata Kevin lekat.
"Karena aku takut kamu bakal kecewa dan marah"
"Kenapa harus marah"
"Kenapa? Bukannya kamu tidak menyukaiku"
"Awalnya gitu, malah benci"
"Sekarang?". Keily kembali mencium bibir Kevin namun kali ini hanya menempel saja.
"Aku mencintaimu juga" ucap Keily dengan lugas membuat Kevin terdiam membeku.
"Jadi...."
"Iyaa". Keily menganggukkan kepalanya. Kali ini Kevin yang menyambar bibi Keily dengan kasar seakan ia takut Keily ada yang minta, Keily mengalungkan tangannya keleher Kevin dan menekan tengkuk Kevin untuk memperdalam ciumannya.

Kevin membawa Keily keluar ruangan kerja menuju kamarnya tanpa melepas pangutan bibir mereka, setelah menutup pintu kamar dan menguncinya Kevin menurunkan Keily diatas kasur. Tubuhnya sedikit membungkuk karena Kevin belum juga menghentikan ciumannya, merasa pasokan oksigen akan habis lagi akhirnya Kevin melepas pangutan bibir mereka dengan dahi yang masih menempel.
"Siap-siap, aku akan menyuntikmu" bisik Kevin tepat didepan wajah Keily
"Suntik? Aku gk sakit Mas..." ucap Keily dengan wajah kaget, pasalnya Keily tidak mengerti arti 'menyuntik' yang Kevin ucapkan.
"Kamu sakit sayang, dan obatnya adalah belayanku"
"Mas!" protes Keily karena Kevin berbicara vulgar didepannya.
"Akan aku buat kamu tidak bisa jalan" ucap Kevin dengan nada parau membuat Keily bergidik geli, Kevin mendekatkan bibirnya ketelinga Keily dan membisikkan doa sebelum memulai kegiatan mereka yang akan menguras energi sangat banyak.

💉💉💉💉

Kevin dan Keily kembali masuk kedalam selimut setelah ia mandi karena telah melakukan kegiatan panasnya. Keily menyandarkan kepalanya didada bidang Kevin seraya memeluk erat Kevin, sedangkan Kevin menyandarkan punggungnya dikepala ranjang seraya mengelus lembut rambut Keily.
"Sayang.." panggil Kevin
"Ha?!" pekik Keily dengan mengangkatkan kepalanya menatap Kevin
"Kenapa?" ucap Kevin menatapnya heran
"Nggak, aku...aku kaget aja denger Mas manggil aku sayang"
"Emangnya kenapa, mulai sekarang kita harus mempunyai panggilan sayang, Kei"
"Kenapa?"
"Karena sekarang kita sudah mengetahui perasaan kita masing-masing, jadi aku gak takut salah panggil lagi kalau manggil kamu sayang"
"Ish Mas, ternyata lebay juga ya"
"Lebayku cuma sama yang halal aja kok, Kei" ucap Kevin dengan nada menggoda.
"Gombal"
"Beneran, kamu harus memanggil aku sayang"
"Nggak!"
"Lho? Kenapa?"
"Aku maunya Bee"
"Double E, lebah dong Yank"
"Iya, lebah sama Mas kan sama. Sama-sama ada jarumnya" ucap Keily seraya tangan nakalnya meremas adik Kevin membuat Kevin meringis dan menangkap tangan Keily.
"Aws..sekarang udah mulai berani yaa" goda Kevin seraya mengecup tangan Keily.

"Mas.."
"Iya sayang.."
"Kalau aku gak bisa ngasih kamu keturunan gimana?"
"Kamu kok bilang kaya gitu, kenapa heumm?"
"Aku takut, kita udah satu tahun nikah tapi belum juga dikasih sama tuhan" lirih Keily.
"Kei sayang, denger ya. Diluaran itu banyak keluarga yang sudah bertahun-tahun nikah baru dikasih momongan, kita ini baru satu tahun Kei, belum ada apa-apanya. Mungkin tuhan mau kasih waktu buat kita untuk pacarana dulu, kitakan gak sempet pacaran" ucap Kevin berusaha menguatkan Keily.
"Iya juga sih, tapi...kalau seandainya aku gak bisa ngasih Mas momongan, apa mas mau ca—" ucapan Keily terpotong karena Kevin menempelkan cari telunjuknya didepan bibir Keily.
"Sssttt, Kei. Kamu lupa, aku sudah berjanji didepan papi kamu dan memintamu dengan baik-baik yang artinya aku juga harus menerima kelebihan juga kekuranganmu"
"Tapi, bukannya Mas dulu karena terpaksa menikahiku"
"Terpaksa atau enggak, yang namanya pernikahan dengan ijab khobul dan dilengkapi saksi dan penghulu itu tandanya Sah, Kei. Terlepas dari terpaksa atau enggak, itu beda lagi urusannya. Pernikahan bukan hal yang bisa dimainkan sayang"
"Jadi.."
"Jadi, kamu bisa ngasih aku anak atau enggak, aku akan tetap bersamamu. Toh kita sudah punya Sabrina kan?"
"Tapi Sabrina bukan anak kita kan, Mas. Aku tau kamu ingin mempunyai keturunan hasil kamu, karena akupun mau. Tapi.."
"Sudah-sudah, kamu jangan banyak pikiran dulu ya, sekarang tidur. Besok pagi ikut aku ke rumah sakit ya" ucap Kevin mengalihkan pembicaraan agar Kei tidak terus berpikiran yang tidak-tidak.

"Mau apa?"
"Kita cek kandungan kamu juga kesehatan kamu dan aku" ujar Kevin mendekap erat tubuh Kei. Merasa lelah Kei tidak menjawab ucapan Kevin, ia memilih untuk memejamkan matanya dan menenangkan pikiran buruk yang tiba-tiba masum entah dari mana

#Bersambung...

Jangan lupa votenya dan komenan yang bawelnya ya💞

Ditunggu Votenya
Ditunggu Comment bawelnya😘

Terimakasih
Sen, 16 Aprl 2018
09:50
Home sweet home.

[5].Me & Posessif Doctor// TamatWo Geschichten leben. Entdecke jetzt