M&PD - Bab 8

17.2K 790 8
                                    

Happy reading 💓
[Awas typo]

-Ego-


Mobil Kevin baru saja masuk kedalam garasi, setelah mengunci mobil, Kevin dan Keiy masuk kedalam rumah dan di sambut oleh bi Nin.
"Assalamualaikum" ucap Kevin masuk dan di ikuti Keily dibelakangnya.
"Waalaikum sama Den, Neng" sahut bi Nin dan mengambil alih tas dan jas Kevin kemudian bi Nin simpan di ruang kerja Kevin. Melihat yang dilakukan bi Nin, Keily tertegun. Seharusnya dia yang melakukan itu pada Kevin, bukan malah bi Nin. Walaupun Keily masih muda, tapi Keily sudah tau dari Maminya cara melayani suami yang benar.

"Kei, ayo masuk". Lamunan Keily bubar karena ucapan Kevin, tanpa disuruh dua kali Keilypun melangkah masuk.
"Den dan Neng, mau langsung makan atau mau bersih-bersih dulu?" tanya bi Nin yang baru turun dari lantai atas.
"Ma—"
"Sabrina tidur bi?" ucap Kevin memotong ucapan Keily.
"Ada dikamar den, lagi menggambar" sahut bi Nin
"Aku ke kamar Sabrina, kamu kalau mau makan duluan aja" ucap Kevin pada Keily yang mematung disampingnya, kemudian Kevin menaiki tangga dan menuju kamar Sabrina. Sedangkan Keily, ia memilih untuk masuk kedalam kamarnya juga kamar Kevin untuk mengganti pakaian.

Setelah selesai makan malam, Mereka bertiga berkumpul di ruang tv. Keily membantu Sabrina melanjutkan menggambar sedangkan Kevin, ia lebih memilih menonton tv berita dan membaca majalah otomotifnya. Selama Keily membantu Sabrina menggambar, mata Kevin tidak bisa tidak melirik kearah keily yang sedang duduk didepannya. Entah mengapa wajah Keily menarik mata Kevin untuk memandangnya. Tiba-tiba kejadian dikafe tadi siang, nama cowok yang menyapa Keily tadi terus berputa-putar dipikiran Kevin. Ingin sekali Kevin menanyakan siapa yang tadi menyapanya, apa hubungan Keily dan cowok tadi. Tapi saat ini ego Kevin cukup kuat untuk menahan semua pertanyaan itu, sampai kapan? Sampai itu bener-bener haknya untuk mengetahuinya. Tapi bukannya sekarang saja sudah haknya Kevin? Entahlah, Kevin masih berdebat dengan egonya.

🌻🌻🌻

Setelah menemani Sabrina tidur, Kevin kembali ke kamar tidurnya yang sudah ada Keily didalamnya. Sebelum Kevin kembali, Keily sudah duluan masuk kedalam selimut dengan handphone di genggamanannya. Seperti anak muda diluaran sana, Keily masih senang meluncur di dunia maya, entah itu untuk kesenangannya dengan teman-temannya, entah untuk tugas kuliahnya, atau untuk membaca berita online.

Pintu kamar Kevin terbuka dibarengi Kevin masuk kedalamnya, setelah menutupnya Kevin berjalan ke kamar mandi untuk menggosok gigi. Kemudian Kevin ikut naik kedalam selimut dengan Laptop yang ia bawa. Keily yang merasa kasurnya bergerak akhirnya merubah posisi tidurnya yang sebelumnya membelakangi Kevin. Keily tahu pasti itu Kevin, tapi ia tetep menengok untuk memastikan, apakah Kevin akan membahas Jason atau tidak.

Keily bangun dari rebaannya untuk menyimpan handphonenya di nakas samping ranjangnya, ketika Keily membalikkan badan, mata Keily bertemu dengan mata Kevin yang juga sedang menatapnya. Mata mereka bertemu dan saling menatap selama beberapa detik kedepan, mereka seperti sedang mencari sesuatu didalam sana.

Suara guntur yang terdengar cukup keras mengagetkan mereka berdua dan menyadarkan mereka berdua. Kevan kembali terfokus dengan laptopnya, sedangkan Keily kembali merebahkan tubuhnya, namun tubuhnya sudah tiduran matanya takkunjung terpejam sampai keberanian untuk memulai pembicaraan dengan Kevin itu bulat.

"Bang.." ucap Keily seraya melirik Kevin yang sedang fokus ke laptop
"Hmmm" sahut Kevin tanpa mengalihkan pandangannya.
"Yang diucapin kak Rei itu bener?" tanya Keily dengan hati-hati. Jujur, selama dari kepergian Kevin kembali ke kantornya, ucapan Reisya terus berputar-putar dibenaknya tanpa ia bisa usir dari benaknya. Mendengar ucapan Keily, spontan Kevin menghentikkan geraknya yang sedang mengetik di laptop, ia melirik Keily yang sedang menatapnya.
"Kenapa? Kamu cemburu?". Bukan, bukan ucapan itu yang keluar dari mulut Kevin.
"Mengapa kamu menanyakan itu? Memang ucapan Rei ada urusannya dengan mu?" ucap Kevin dengan ekspresi datar. Kevin sendiri bingung mengapa menjadi kata-kata itu yang keluar, bukan kata-kata yang diucapkan oleh hatinya.

"Tidak juga" sahut Keily singkat, akhirnya Keily putuskan untuk menyudahi obrolannya dengan Kevin. Memang sedikit ada penyesalan dihati Keily karena sudah memulai duluan membuka obrolan kalau jawabannya sesinis tadi. Keily merubah posisinya menjadi membelakangi Kevin, ia mencoba memejamkan matanya dan menenangkan pikirannya yang di pusingkan oleh ucapan Reisya. Kevin menatap punggung Keily, ada perasaan bersalah telah menjawab seperti itu, seharusnya ia menjawab dengan sewajarnya karena Keily berhak menanyakan tentang ucapan Rei karena Keily istri sahnya Kevin. Kevin menarik nafas panjang lalu hembuskan perlahan, ia sedang memadamkan egonya yang sangat kuat, ia suaminya ia berhak tau hubungan Keily dengan Jason.

"Lalu, lelaki itu siapa?" tanya Kevan hati-hati dengan tatapan masih menatap punggung Keily yang berharap membalik.
"Diakan sudah memperkenalkan diri" sahut Keily tanpa membalikkan badannya, ia masih kesal dengan jawaban Kevin.
"Maksud aku, ada hubungan apa kalian?" tanya Kevan lagi karena ia merasa belum mendapatkan jawaban yang tepat untuk semua pertanyaannya.
"Temen" sahut Keily singkat, Kevin menghela nafas. Bukan tidak tahu kalau Keily sedang marah padanya karena sikapnya tadi. Kevin memutuskan untuk berhenti bicara, ia tidak mau Keily menilainya lelaki atau suami yang cerewet. Kevin kembali menyelesaikan tugasnya, sedangkan Keily sedang menahan kesal yang mengebu-ngebu.

🌻🌻🌻

Pagi ini tidak biasanya hujan turun cukup deras, Kevin baru saja selesai shalat subuh dengan Sabrina juga sekarang Keily mulai ikut berjama'ah.
"Yayah, Sablina gak sekolah ya" ucap Sabrina menghampiri Kevin yang sedang melipat sarung, yang masih menggunakan mukena pink miliknya.
"Kenapa Sabrina nggak mau sekolah?" tanya Kevin berdiri dengan menggunakan lututnya untuk menyesuaikan tinggi badannya dengan Sabrina.
"Hujan Yahhh, nanti Sablina cakit" sahut Sabrina seraya mengerucut bibirnya lucu. Kevin tersenyum tipis dan mengelus kepala putrinya.
"Kan nanti dihantar pak Maman pakai mobil, terus turunnya pakai payung sama bi Nin. Selesaikan, Sabrina tidak kehujanan" sahut Kevin seraya menjawil gemas hidung Sabrina
"Nanti Yayah kelja pake mobil sapa?" tanya Sabrina
"Yayah nanti pakai mobil Nda, nanti Nda telfon supir Nda buat nganterin mobil Nda" sambar Keily yang baru selesai melipat mukenanya.
"Benel Yah?" ucap Sabrina memastikan ucapan Keily. Kevin melirik Keily yang sedang menatapnya juga menganggukan kepalanya agar meng'iyakan ucapannya.
"Emm, iya sayang. Kan ada mobil Bunda" ucap Kevin akhirnya.
"Yeeee, makasih Yayah makasih Nda. Yayang kalidua" ucap Sabrina seraya memeluk mereka berdua
"Kalidua? Apa itu?" tanya Keily karena tidak mengerti bahasa Sabrina.
"Kalian berdua, Kei.." sahut Kevin lembut membuat Keily tertawa karena ucapan Sabrina tidak begitu jelas.

#bersambung....

Cukup?

Terimakasih
Min, 28 Jan 2018
18:59

[5].Me & Posessif Doctor// TamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang