8. Kimia

1.5K 171 2
                                    

"Kalaupun wanitaku, gak akan kusakiti."

Taehyung hanya terdiam menatap Jungkook, aku yang hanya berdiri diantara mereka cuma bisa mematung. Gak tau harus bagaimana.

"Hajar aku sampai mati kalau aku menyakiti Kim Yerim."

"Itu yang kubutuhkan. Jaminan keselamatan." kata Taehyung dan dia segera pergi ke dapur.

Aku ke kamarku yang berada diatas dan mengganti baju. Setelah itu, turun kebawah lagi bersama buku-buku kimia pelajaran kelas 2.

"V. Kau harus ikut belajar juga."

"PR kimiaku bisa tuntas tanpa harus belajar."

"Kan aku yang bikin."

"Emang kamu. Aku gak bilang kalau aku yang bikin."

Aku hanya menghela nafas dan terpaksa mengeluarkan jurus andalanku untuk saat ini.

"Juhyun bilang dia suka pria yang rajin."

Jungkook dan Taehyung langsung menatap satu sama lain dan kemudian menatapku yang sedang membuka buku untuk belajar diatas meja yang berada di depan sofa.

Taehyung langsung ikut duduk disebelahku dan berbisik, "ya, apa kau yakin?" (hey)

Aku hanya memanggut, "dia gak suka pria bodoh."

"kalau gitu aku ikut belajar." kata Taehyung dengan sangat antusias.

Yes! Berhasil!
Maafkan aku Juhyun, aku harus berbohong membawa-bawa namamu. Sejujurnya, tipe pria Juhyun yang penting rela berkorban untuknya. Dan aku rasa sebenarnya Juhyun juga mempunyai rasa kepada Taehyung, dia hanya tidak menunjukannya saja.

Aku memulai belajar dengan Jungkook dan Taehyung. Belajar kimia adalah belajar tentang konsep, kalau kau sudah paham konsep dasar materi tersebut maka kau tinggal menganalisa soal dan menjawabnya dengan mudah.

Kurasa Jungkook dan Taehyung sama sekali tidak pernah mendengarkan setiap kali guru menerangkan. Mereka tidak tau apa-apa tentang kimia. Tapi ada satu hal yang membuatku cukup terkejut. Saat aku menjelaskan konsep materi kimia mereka, Jungkook ternyata menangkap dengan sangat cepat. Dia tidak bodoh, cepat tangkap malah!

Mereka kukasih beberapa latian soal, Jungkook terlihat lumayan lancar mengerjakan disaat Taehyung terlihat bosan. Sepertinya dia tidak suka kimia.

Karena aku juga ada PR fisika yang harus dikumpul besok, jadi sambil menunggu mereka menyelesaikan soal aku juga mengerjakan PR fisikaku. Tinggal satu nomor lagi selesai tapi jawabannya tidak ketemu. Padahal aku yakin sudah benar ini rumusnya.

"Yerim-ah, apa yang sedang kau kerjakan?" tanya Taehyung yang kurasa sudah benar-benar bosan sampai-sampai tertarik pada apa yang sedang kukerjakan.

"PR fisika. Tapi jawabannya gak nemu."

Lalu Taehyung mendekatkan mukanya ke buku fisikaku, dia mulai mengamati setiap kalimat dan angka seakan-akan dia tau jawabannya dan sedang berpikir.

"Bukannya hasil yang sudah ketemu harus dikurang dengan jarak mobil B?" aku terkejut bukan main sampai mataku terbuka lebar dan aku melihat kearah Taehyung.

"Hasilmu itu bukannya baru dari mobil A ke mobil B? Sedangkan kalau kau baca dari soal kelihatannya itu meminta mencari jarak diantara mobil A dan mobil B, bukan?" Bingo! Itu yang daritadi kulewatkan, pantas saja aku tidak ketemu jawabannya.

Aku tidak pernah tau kalau Kim Taehyung cerdas. Logika dia bahkan lebih jalan daripada aku. Jujur aku memang lemah di fisika tetapi, kenyataan bahwa Taehyung mempunyai peluang di fisika lebih dari aiu membuatku terkagum bukan main.

"Bagaimana kau dapat berpikir seperti itu?"

"Entahlah, aku hanya melihat gambar dan berpikir sesuai dengan instingku."

"Kau harus belajar fisika yang rajin!"

"Membosankan."

"Kau cerdas, Kim Taehyung!" Taehyung menaikkan satu alisnya seperti heran mengapa aku berkata seperti itu.

Tak lama kemudian Taeyeon pulang dari kuliah. Ia melihat apa yang aku, Taehyung, dan Jungkook sedang kerjakan.

"Kim Taehyung dan Jeon Jungkook belajar bersama? Apakah aku sedang mimpi."

"Noona, kau bisa menggampar Taehyung kalau kau ragu ini nyata." (kakak perempuan)

"Kenapa aku? Kau gampar saja dirimu sendiri, Jungkook."

"Jeon Jungkook, kenapa kau jadi ingin belajar? Apa kau diancam akan dikeluarkan dari SOPA?"

"Bukan begitu, noona. Sebenarnya. . ." kata Jungkook memberhentikan kalimatnya dan melihat ke arahku sambil tersenyum menggoda.

"Ini hanya salah satu taktik pendekatanku untuk mendapatkan Yerim." lanjut Jungkook masih dengan senyumannya itu.

Aku tidak mengerti apa arti sesungguhnya dibalik senyuman itu. Entah tulus atau dibuat-buat, hanya dia dan Tuhan yang tau.

"Apakah noona setuju kalau aku jadikan Kim Yerim sebagai calon pacarku?"

Kulihat wajah Taeyeon, dia tampak bingung dan sangat hati-hati memberikan jawaban kepada Jungkook.

"Ngg. . . Kalau soal itu, kau harus meminta ijin kepada Taehyung bukan aku." jawab Taeyeon singkat dan segera masuk ke kamarnya yang dekat dengan ruang tamu.

Setelah Taeyeon masuk, Jungkook kembali menatapku dan berkata, "Tenang saja, Yerim. Aku akan bernegosiasi tentang ini bersama sahabtku, Kim Taehyung-ssi." (Mr. Kim Taehyung)

Aku melirik ke arah Taehyung, tiba-tiba saja dia menjadi sangat fokus dengan buku pelajarannya. Entah ekspresi yang dia tunjukan saat ini adalah ekspresi serius belajar atau tidak suka akan situasi ini. Aku akan dan harus menanyainya nanti.

"Ya, Jeon Jungkook! Berhentilah bercanda dan fokus pada pelajaranmu!"

"Kalau ulangan kimiaku nanti mendapat B, aku berjanji akan menjadikanmu pacarku."

"Jangan ko-"

"Hentikan omong kosongmu, Jeon Jungkook. Kalau memang rencana awalmu datang kesini untuk belajar, lakukan dengan benar." tiba-tiba Taehyung memotong kalimatku. Dia berkata seperti itu tanpa melirik kearah Jungkook sekalipun, dia hanya fokus sama buku pelajarannya!

"Mwoya, Kim Taehyung?" (ada apa Kim Taehyung?)

"Aku hanya ingin belajar dan kau terlalu berisik."

"Apa masalah-"

"Kalian mau pizza? Aku akan memesan pizza." aku terpaksa memotong percakapan mereka yang menurutku cukup menegangkan. Taehyung terlihat jengkel sedangkan Jungkook terlihat bingung dengan sikap Taehyung yang tiba-tiba berubah.

Aku pun tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Tbc

Yuk sharing sama Hyuna! Twitter : @peachybird11

Vote sm komennya donggg :(

JIGSAW || yeri x jungkook x eunhaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant