22. JW's Grill

1.1K 117 2
                                    

Setelah insiden Eunha menangis di halaman sekolah, aku tidak mau bertanya banyak tentang hal itu kepada Jungkook. Karena aku tau, kalau memang aku harus tau pasti Jungkook akan menceritakannya padaku. Kalau dia tidak menceritakannya berarti memang hal itu tidak penting bagiku untuk kuketahui. Kalian paham maksudku? Kuharap begitu.

Sekolah telah usai, aku pulang bersama Taehyung kali ini. Karena Jungkook bilang dia harus pergi ke suatu tempat. Di dalam mobil pun aku berusaha tidak banyak bertanya tentang Eunha dan Jungkook

"Apa kau kaget? Karena Jung Eunbi tiba-tiba menangis."

"Tentu saja. Aku tidak mau membahas dia."

Taehyung kemudian hanya diam dan menyetir mobilnya sampai rumah.

Saat kami masuk ke dalam rumah, ahjumma di rumah kami menghampiriku. (bibi)

"Ahgassi, ada yang menaruh ini tadi di depan rumah." (nona) kata ahjumma sambil memberiku kantung yang berukuran cukup besar.

"Dari siapa?"

"Saya juga tidak tau."

Aku ke sofa untuk memuka apa isi dari kantung tersebut. Taehyung juga duduk di sebelahku karena dia juga ingin tau.

Kubuka kantung tersebut dan ternyata isinya coklat Toblerone yang sangat besar.

"Toblerone? Bagaimana dia tau kalau aku sangat menyukai Toblerone."
"Woah, valentine tahun lalu Lai Guanlin juga memberiku-"

"Yerim-ah, ada amplop merah di dalamnya."

Aku terkejut saat Taehyung bilang ada amplop merah di dalam kantung itu. Kubuka dan memang benar, ini dari orang yang selama ini menerorku dengan amplop berwarna merah.

"Lai Guanlin.."

"Lai Guanlin?"

"Tahun lalu saat di SMP, dia pernah memberiku coklat toblerone persis seperti ini. Tidak ada yang tau di SOPA kalau aku menyukai coklat toblerone, saat valentine kemarinpun aku bilang ke teman-teman di SOPA kalau aku tidak menyukai coklat."

"Jadi.. Maksudmu selama ini Guanlin yang memberimu amplop merah?"

"Aku tidak yakin juga. Guanlin yang kukenal dulu bukan orang yang akan melakukan hal-hal seperti ini."

Jujur saja aku takut. Bagaimana kalau selama ini Guanlin yang menerorku dengan surat-surat itu.

Taehyung memelukku untuk menenangkanku, karena mukaku yang telrihat sangat ketakutan. "Sekarang kau ke kamarmu, jangan makan coklat ini." aku mengangguk dan segera menuju kamarku.

Masih dengan penuh rasa penasaran, aku membuka pintu kamarku. Dan..

"SURPRISE!!" ada Juhyun, Sooyoung, Wendy, dan Seulgi di dalam kamarku. Membawa kue ulang tahun dan menghias kamarku dengan balon-balon.

"Selamat ulang tahun, Kim Yerim!!" ucap mereka satu per satu. Kemudian mereka memberikan hadiah ulang tahun untukku.

Mulai dari Juhyun, dia memberiku high heels berwarna gold-hitam yang sangat cantik. Sooyoung memberiku produk-produk kecantikan untuk merawat kulit mukaku. Wendy memberiku tas dan baju dari designer yang cukup terkenal di Korea. Dan yang terakhir Seulgi, dia memberiku kotak kecil berisi gelang kembaran yang seperti dia pakai dan juga sebuket bunga. Seulgi tau kalau aku sangat suka bunga.

"Geunde, Yerim-ah. Apa yang teman-teman sekelasmu berikan untukmu?" (tapi, Yerim.)

Aku menunjukan hadiah-hadiah yang teman-temanku di kelas berikan padaku hari ini kepada Sooyoung.

"Woah, dress ini cantik sekali. Ini sangat cocok dipakai dengan sepatu dari Juhyun." kata Sooyoung sambil menunjukan dress selutut berwarna hitam dengan corak emas.

"Oh, itu dari Junghyun."

"Yerim, aku lapar. Ayo kita pergi makan. Kau harus mentraktir kita." kata Wendy.

"Ah, maaf tapi aku sudah punya janji malam ini. Bagaimana kalau kita makan malam hari Jumat saja?"

"Ya, kau akan pergi dengan siapa?" tanya Juhyun.

"Geunyang, namja." (hanya seorang pria)

"Daebak. Semuanya lihat yang ada di leher Yerim sekarang juga." (luar biasa) kata Seulgi membuat yang lain melihat ke arah leherku. Ingat, ada liontin dengan inisial nama Jungkook disana.

"JJK? Jeon Jungkook?"
"Geunyang namja?! Dia bukan hanya seorang pria. Dia pria luar biasa, kau tau." kata Wendy mulai histeris.

"Yerim-ah, mungkin malam ini Jungkook akan memintamu untuk menjadi pacarnya. Apa kau akan menerimanya?" tanya Sooyoung.

"Dia sudah mengorbankan banyak hal untukku, jadi kurasa aku akan menerimanya."

"Jeon Jungkook, kulihat kali ini dia serius." kata Juhyun.

"Kalau begitu, kau harus tampil memukau hari ini. Kau tuan putri hari ini!" kata Sooyoung

Kemudian mereka menyuruhku mandi dan memilih dress untukku pakai. Menata rambutku, dan mendandaniku.

Mereka masih disini sampai jam 7 malam, mau ketemu Jungkook katanya. Tepat pukul jam 7 bel rumahku berbunyi, Seulgi yang turun membukakan pintu. Disusul oleh Sooyoung, Wendy, kemudian Juhyun.

"Jungkook-ssi, tuan puterimu sudah siap." kata Seulgi kepada Jungkook.

"Ya, Seulgi geumanhae." (Seulgi hentikan.) kataku sambil tertawa.

Aku merasa sangat berbeda dengan tampilanku saat ini. Bahkan Taehyung hanya bisa diam terpaku dengan tampilanku.

"Jeon Jungkook, adikku sudah sangat luar biasa malam ini. Pastikan jangan menyakitinya."

"Tentu saja."

Aku dan Jungkook pergi menuju mobilnya dan kita berdua pergi ke JW's Grill.

Sesampai disana, Jungkook telah reservasi meja dan makanan jadi aku tidak perlu memesannya lagi.

"Aku sudah menyiapkan pertanyaanku. Hari ini giliranku, bukan?" kataku sambil menyerahkan selembar kertas kepada Jungkook.

Apa kau pernah seserius ini dengan seorang wanita?

"Apa kau sekarang meragukan keseriusanku kepadamu?"

"Aku hanya... Jujur saja, banyak orang yang berkata buruk tentangmu. Seperti menyuruhku untuk tidak berhubungan denganmu."

Jungkook menatapku dengan yakin kemudian berkata, "Yerim-ah, aku memang bukan pria yang baik. Banyak wanita yang sudah pernah kupermainkan. Tapi aku tidak pernah memperlakukan mereka sebagai ratu. Ini pertama kalinya aku memperlakukan wanita sebagai ratu."

"Aku tau banyak orang yang menyuruhmu menjauhiku. Tapi kuharap kau bisa menilaiku sendiri."

"Jungkook, aku mempercayaimu. Walaupun orang-orang berkata aku bodoh karena aku mempercayai seorang Jeon Jungkook. Aku harap kau tidak akan mengecewakanku." aku berkata kepada Jungkook sambil menatapnya. Dia tersenyum dan memegang tanganku.

"Kim Yerim. Ini pertama kalinya aku melakukan hal seperti ini ke wanita." kemudian dia mengambil sesuatu di kantungnya dan ternyata itu adalah mawar emas. Sangat cocok dengan dress dan sepatu yang sedang aku pakai. Oh! Ngomong-ngomong aku pakai dress dan sepatu dari Junghyun dan Juhyun!

"Jadilah pacarku, Kim Yerim." kata Jungkook sambil memberiku mawar emas yang dia keluarkan dari kantungnya. Aku tidak menyangka kalau dia akan melakukan hal seperti ini di hari ulang tahunku. Ulang tahunku kali ini, benar-benar penuh dengan kejutan.

Tbc

Support story ini dgn cara vote dan comment yaaaw

Yuk, sharing sama Hyuna! Twitter : @peachybird11

JIGSAW || yeri x jungkook x eunhaWhere stories live. Discover now