JIGSAW || yeri x jungkook x eunha

45. Seoul Chemistry Competition

Keesokan harinya setelah dari rumah sakit, aku tidak masuk sekolah karena aku harus mengikuti SCC di salah satu sekolah di kota Seoul.

Dalam hati aku ingin sekali menelpon Jungkook tapi aku takut. Entah kenapa rasanya aku takut.

Aku bersama dengan Song ssaem pergi ke tempat olimpiade kimia. Sepanjang perjalanan aku memaksa pikiranku supaya fokus ke olimpiadeku hari ini karena dari tadi Jungkook terus menghantui pikiranku.

"Yerim, nanti kau tunggu dulu di dalam ruangan yang sudah disediakan oleh panitia." kata ssaem saat kita sudah sampai.

Aku pergi ke ruangan yang diarahkan oleh panitia setempat dan sesampainya di ruangan tersebut ada salah satu murid dari sekolah lain menanyakan apakah aku sekolah di SOPA. Aku mengangguk dan dia memberi satu baket bunga untukku.

"Dari siapa?" tanyaku bingung.

"Aku tidak tau. Sudah ada di atas meja sejak aku datang kesini. Aku lihat surat tertuliskan untuk Kim Yerim, SOPA." kata murid dari sekolah lain itu.

Aku mengambil bunga tersebut dan membuka surat yang ada di dalam baket.

Kau akan menjadi pusat perhatian hari ini, tapi kau tidak perlu takut. Cari aku diantara bangku penonton.

Dari siapa ini..
Aku menutup surat tersebut dan mulai membuka buku kimiaku.

"Semua peserta diharapkan naik ke atas panggung sekarang dan cari nama kalian masing-masing di atas meja yang sudah disediakan kemudian duduk dengan tenang." kata salah satu panitia SCC.

Semua peserta termasuk aku segera naik ke atas panggung. Aku mencari namaku dan kudapati di meja yang berada di tengah.

Aku duduk dan mencari-cari apakah ada orang yang kukenal di antara bangku penonton.

Kulihat ke kanan dan ke kiri, kuamati satu-satu wajah yang ada disana dan kutemukan seseorang yang sedang menghantui pikiranku.

Jeon Jungkook.

Dia melihat ke arahku dan tersenyum. Aku hanya diam dan menyiapkan alat tulis.

Sistem perlombaan SCC beda dari olimpiade kimia lainnya. Di SCC kita mengerjakan soal kimia di depan penonton dan di atas panggung. Juri akan membacakan satu soal dan kita mengerjakan soal tersebut dengan benar dan dengan cepat karena hanya di berikan waktu maksimal 5 menit untuk menjawab satu soal. Setiap peserta yang menjawab salah maka langsung gugur sampai akhirnya tersisa satu pemenang.

Soal pertama pun dibacakan. Aku mendengarnya dengan seksama dan mulai mengerjakannya. Soal pertama aku masih bisa mengerjakannya walaupun angkanya sedikit rumit.

Peserta yang ada di sebelah kiriku sudah mengangkat tangannya tanda dia sudah selesai. Cepat sekali..
Juri pun menghampirinya dan memeriksa jawabannya.

"Cek." kata juri yang memeriksa. Itu tandanya jawabannya benar.

Kemudian peserta yang berada di depan  mengangkat tangannya dan juri menghampirinya kemudian memeriksa jawabannya.

"Silahkan kembali ke ruang tunggu." itu tandanya jawabannya salah dan dia harus  gugur.

Mendengar sudah ada satu orang yang gugur membuat aku semakin gugup. Dan jumlah orang yang gugur berlanjut sampai menyentuh angka 5. Cukup banyak hanya untuk di soal pertama.

"Waktu sisa 1 menit lagi." kata salah satu juri dan aku mengangkat tanganku. Aku bahkan tidak begitu yakin dengan jawabanku.

Kemudian salah satu juri menghampiriku dan memeriksa jawabanku. Aku sangat gugup, tolong ini baru soal pertama jangan membuatku malu.