35. Dua Kotak Kimchi

968 104 2
                                    

Malam ini seperti yang sudah Seulgi bilang sebelumnya, kita mengadakan BBQ Party. Bahan-bahan untuk dibakar nantinya sudah siap semua.

Suasana malam ini sangatlah menyenangkan. Membakar daging di malam hari berhembuskan angin sejuk di Jeju ditambah villa Seulgi yang sangat nyaman. Aku tidka ingin pulang rasanya.

Aku ditugaskan untuk membuat mie instan bersama Jimin. Walaupun aku tidak begitu bisa memasak, tapi kalau memasak mie instan aku sangat handal pastinya.

"Kita harus masak berapa? Tadi aku beli 15 mie instan." kataku kepada Jimin.

"Masak saja semuanya, pasti akan habis."

"Baiklah."

Karena panci untuk memasak mie hanya dua dan tidak terlalu besar, jadi aku memasak 8 dan Jimin memasak 7.

Kita juga memasukan beberapa bahan masakan lain ke dalam mie instan, seperti : telur, sosis, keju, sayur-sayuran, dan odeng.

"Kimchi! Oppa, kau membawa kimchi buatan mamamu, kan?"

"Ah, iya! Tolong ambil di dalam tasku, ada di kamar." kata Jimin yang sedang mencuci sayuran.

Aku pergi ke kamar di lantai atas dan mencari tas jimin. Setelah ketemu tasnya, kubuka dan ku ambil dua kotak makan yang besar berisikan kimchi yang masih segar. Melihatnya saja membuatku sangat lapar.

Saat aku mengambil kimchinya, kulihat sesuatu yang tidak asing bagiku ada di dalam tas Jimin.

"Apakah itu.." aku mengambil barang yang selama beberapa bulan ini selalu menghantuiku dari tas Jimin.

Dan ternyata benar, itu adalah amplop berwarna merah yang selama ini menerorku.

"Apakah Jimin selama ini..." tanyaku kepada diriku sendiri. Kalaupun dia pelakunya, untuk apa dia melakukan itu?

Aku menaruh amplop itu kembali ke dalam tas Jimin dan pergi kembali ke dapur sambil membawa dua kotak kimchi.

Aku berjalan menghampiri Jimin yang sedang merebus mie sambil berpikir tentang banyak hal. Haruskah kutanyakan langsung kepadanya?

"Oppa, ini kimchinya." kataku sambil menaruh kimchi di dekatnya.

"Gomawo. Seulgi-yah! Bakar beberapa kimchi ini!" kata Jimin memanggil Seulgi yang sedang di dekat kolam berenang.

Seulgi menghampiri Jimin dan mengambil satu kotak kimchi. Aku masih diam di tempatku, tidak melakukan apapun.

Aku berpikir tentang beberapa hal, apa yang harus aku katakan kepada Jimin, bagaimana cara memulai percakapan yang baik.

Kutunggu sampai Seulgi pergi kemudian aku memberanikan diri untuk membuka percakapan.

"Oppa, apakah kau tau akhir-akhir aku sedang diteror?" tanyaku sambil memasukan mie ke dalam panci.

"Diteror? Sama siapa?" tanya Jimin terkejut. "Apakah Taehyung dan Jungkook tau tentang hal ini?"

"Mereka tau. Aku jelas tidak tau siapa yang menerorku." aku berhenti sejenak sebelum melanjutkan kalimatku. "Yang jelas orang itu mengirimku surat menyuruhku untuk meninggalkan Jungkook."

"Benarkah? Mungkin saja orang itu adalah salah satu korban Jungkook?" kata Jimin.

Aneh, ekspresi dia terlihat baik-baik saja.

"Surat itu... Dimasukan ke dalam amplop berwarna merah." kataku dengan hati-hati.

Aku menengok sedikit ke kanan untuk melihat bagaimana respon dia.

JIGSAW || yeri x jungkook x eunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang