28. Rumit

1.1K 111 11
                                    

Aku turun ke bawah untuk sarapan bersama Taeyeon dan Taehyung. Orang tuaku sudah ke luar kota lagi untuk bekerja.

"Selamat pagi, pacarnya Jungkook."

"Diamlah." kataku kepada Taehyung.

"Aku tidak sabar mendengar kau memanggil Jungkook oppa~." kata Taehyung dengan menirukan suara wanita.

Aku dan Taeyeon hanya tertawa mendengarnya. "V, pulang sekolah nanti bisa temani aku ke toko buku?" tanyaku.

"Kenapa tidak sama Jungkook?"

"Aku tidak akan memintamu kalau Jungkook bisa menemaniku." kataku.

"Maaf, nyonya Jeon. Aku harus menemani Juhyun dan mamanya berbelanja." kata Taehyung.

"Pastikan kau membawakan belanjaan mereka, V." kata Taeyeon.

Lalu aku melihat ke arah Taeyeon dengan muka berharap dia bisa menemaniku. "Maaf, nyonya Jeon. Aku harus bertemu dengan teman-temanku saat selesai kelas nanti." kata Taeyeon.

Aku pergi ke sekolah bersama Jungkook. Dia juga mengantarku sampai ke kelas. Kalau kalian bertanya bagaimana reaksi orang-orang di SOPA saat melihat kami, pasti kalian bisa menebaknya. Semua mata tertuju pada kami. Aku tidak nyaman dengan situasi seperti ini.

"Bukankah menjadi pusat perhatian dengan orang yang kita suka itu menyenangkan?" kata Jungkook yang menyadari aku mulai tidak nyaman sambil tersenyum ke arahku. Aku mengangguk dan tersenyum.

"Aku akan ke kelasmu lagi nanti saat istirahat. Kau mungkin akan mengalami masa-masa sulit hari ini."

"Aku? Kenapa?"

"Kau akan tau nanti. Makanya tetap bersamaku kemanapun kau pergi. Akan kupastikan kau aman." kata Jungkook kemudian pergi ke kelasnya.

Saat aku memasuki ruangan kelas, semua teman-teman di kelasku heboh dengan postingan Jungkook di instagram. Terutama lelaki yang bernama Ahn Hyeongseob. Telingaku sakit karenanya.

Mereka bertanya apa aku benar berpacaran dengannya dan kujawab tentu saja benar.

"Yerim-ah, tapi Jeon Jungkook itu kan berbahaya." kata Junghyun.

"Taehyung akan menghajarnya sampai mati kalau Jungkook menyakitiku."

"Kalau dia sudah berbuat yang tidak baik kepadamu, yang merugikanmu, apa gunanya Taehyung menghajarnya sampai mati?!" kata Junghyun dengan nada yang tiba-tiba meninggi membuat semua orang di kelas melihat kearahnya.

"Ya, kenapa kau paranoid?" kataku dengan tenang dan dengan muka yang cukup terkejut.

"Maaf. Aku semalam tidak tidur dengan nyenyak." kata Junghyun.

Semua teman-teman menghampiriku sambil bertanya-tanya lebih lagi tentang Jungkook. Kecuali satu orang. Lai Guanlin.

Aku menghampiri Lai Guanlin yang sedang membaca buku di tempat duduknya. "Lai Guanlin, bisa bicara sebentar?" kataku.

Kemudian aku dan Guanlin keluar kelas dan teman-teman di kelas melihat ke arah kami. Aku dan Guanlin pergi ke bawah tangga agar tidak ada orang yang mendengar percakapan kami.

"Guanlin, tolong bicara jujur padaku. Apa yang kau lakukan kemarin saat pulang sekolah di kelas?" tanyaku dengan hati-hati.

"Aku mengambil barang-barangku yang tertinggal." kata Guanlin.

"Hey, dengar. Aku tidak bermaksud menuduhmu, tapi... Apa kau menaruh surat ini di bawah mejaku?" kataku sambil memberikan surat dengan amplop merah kepada Guanlin.

JIGSAW || yeri x jungkook x eunhaWhere stories live. Discover now