16. Surat Merah

1.3K 128 5
                                    

Hari itu, rasanya lelah sekali. Seminggu menuju olimpiade. Rasanya saat aku masih duduk di bangku SMP, olimpiade tidak seberat ini. Tapi sekarang, aku harus belajar setiap detik, bahkan beberapa kali aku dipanggil dari ruang kelas untuk belajar kimia di perpustakaan. Aku bisa muntah lama-lama kalau seperti ini terus.

Jam kelima adalah pelajaran olahraga. Hari ini olahraganya adalah bermain dodge ball. Aku tidak terlalu suka berolahraga, tetapi dodge ball sangat seru jadi untuk hari ini aku suka pelajaran olahraga. Dalam permainan dodge ball ini aku sekelompok dengan Ucup, Guanlin, Doyeon, Junghyun, Daehwi, Tzuyu, Dahyun, Mark, dan Jaemin. Jagoan di kelompokku, tentu saja Ucup.

Ucup walaupun bertingkah sangat konyol, dia sangat jago di bidang olahraga. Aku juga mau kasih tau sesuatu, sebenarnya kata Ucup ini rahasia. Dia bisa masuk ke kelas 1-1 karena hokinya tinggi katanya. Dia mengarang bebas saat mengerjakan test tapi ternyata jawaban dia 95% benar semua. Hebat, bukan? Aku harap keberuntungannya bisa bertahan sampai dia kerja nanti.

Kita melakukan permainan dodge ball di lapangan. Kelompokku memenangkan permainan dodge ball. Sebelum lanjut untuk bermain lagi, kami istirahat sejenak. Saat sedang bersantai di bawah pohon bersama Junghyun dan Ucup, tiba-tiba Junghyun menyenggol bahuku. "Yerim-ah, bukankah itu Jeon Jungkook?" kata Junghyun sambil menunjuk kearah sebelah kananku.

Aku menengok ke sebelah kanan dan ternyata benar, ada Jungkook yang sedang menghampiri guru olahragaku. Mungkin bertanya tentang sesuatu. Tapi ternyata tidak, setelah dia berbicara sesuatu kepada guru olahragaku, dia menghampiriku yang sedang duduk di bawah pohon. Kutebak, tadi dia meminta ijin untuk bertemu denganku.

"Yerim-ah, igeo." (ini.) , dia memberiku selembar kertas.

"Apa ini?"

"Permainan kita." aku ambil selembar kertas itu kemudian dia pergi.

Dia meminta ijin untuk bertemuku saat jam pelajaran hanya untuk memberi sebuah pertanyaan? Apakah dia tidak bisa memberinya saat jam istirahat atau saat pulang nanti? Pria itu.

Aku membaca pertanyaan yang sudah ditulis Jungkook di selembar kertas tersebut.

Kim Yerim, apa genre novel favoritmu?


Kenapa dia menanyakan novel favoritku? Dia kan sama seperti Taehyung, tidak suka membaca. Aku akan menjawab pertanyaannya nanti, kalau ketemu sama dia. Atau mungkin lewat chat saja.

Pelajaran olahraga selesai, aku dan teman-teman kembali ke kelas untuk berganti pakaian. Aku menuju lokerku untuk mengambil seragamku, dan saat kubuka lokerku kudapatkan sebuah surat dengan amplop berwarna merah darah di dalam lokerku.

Aku mengambilnya untuk mengecek apakah ada nama pengirim namun ternyata tidak ada. Kutaruh lagi surat tersebut ke dalam lokerku, akan kubaca nanti setelah aku ganti baju.

Setelah ganti baju, aku harus pergi ke perpustakaan untuk belajar kimia, lagi. Aku mengambil perlatan menulisku dan buku kimiaku di dalam loker, aku juga mengambil surat tadi untuk kubaca di jalan.

Aku berjalan melewati lorong-lorong sekolah untuk menuju perpustakaan. Sambil berjalan, kubuka amplop merah tersebut dan kubaca surat yang ada di dalamnya.

Kim Yerim, aku hanya ingin memberitahumu. Jangan dekat-dekat dengan Jeon Jungkook, kau tak akan selamat.

Apakah ini surat ancaman? Surat itu berhasil  memberhentikan langkahku. Aku membeku di tempat, aku tidak mengerti apa maksud surat ini. Kenapa aku tidak akan selamat? Apakah Jungkook pembunuh? Pencuri? Apakah dia seburuk itu? Beribu pertanyaan tentang Jeon Jungkook dan sosok misterius dibalik surat itu muncul di otakku.

JIGSAW || yeri x jungkook x eunhaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang