18. One Fine Day (1)

1.2K 134 0
                                    

Hari Senin kali ini bukan seperti hari Senin pada biasanya. Hari ini spesial. Untuk pertama kalinya aku tidak sabar menantikan hari Senin!

Apakah kalian bisa tebak kenapa hari Senin ini aku sangat bahagia? Dan aku rasa aku menjadi orang paling bahagia di hari Senin. Sesuai perjanjianku dan Jungkook kemarin, Jungkook harus menjalankan hukumannya dan harus menemaniku sampai jam 10 malam. Hehe senang rasanya akan menghabiskan waktu bersamanya selama seharian penuh. Ini adalah 'One Fine Day' versiku, kesempatan mungkin tak datang untuk kedua kalinya.

Walaupun banyak yang bilang kalau Jungkook berbahaya, tapi aku sangat nyaman setiap kali bersamanya. Dia sangat mengerti diriku dan aku juga mengerti tentang dirinya. Selama aku dekat dengan Jungkook aku juga tidak pernah melihat dan mendengar kalau Jungkook mendekati wanita lain atau menjalin hubungan dengan wanita lain. Taehyung juga mengawasi Jungkook, bahkan Taehyung bilang dia sudah tidak pernah melihat Jungkook ke club malam lagi. Kalau Taehyung, sih.. Masih!

Aku bangun dengan sangat segar dan siap untuk menjalani hariku, aku siap-siap dengan sangat semangat dan menuju ruang makan untuk sarapan. Taeyeon menyambutku di meja makan.

"Eonnie, kau tidak kuliah?" (kakak perempuan, dipanggil oleh wanita)

"Aku tidak ada kelas hari ini." aku hanya mengangguk dan menuang sereal dan susu ke mangkuk untuk sarapan bersama Taeyeon.

Saat aku sedang sarapan bersama Taeyeon, Taehyung turun dari kamarnya dan bergabung bersama kami.

"V, hari ini aku pergi ke sekolah bersama Jungkook dan nanti pulang juga sama dia, ya."

"Iya."

"Nanti aku juga akan makan malam bersama Red Velvet, aku akan pulang bersama Jungkook juga dan sampai di rumah jam 10 malam."

"Iya."

Mulai, deh kebiasaan Taehyung kalau aku sedang membahas Jeon Jungkook. Mendadak dia pasti menjadi cuek menjawabku.

"Bagaimana kalau aku pulang jam 11 atau jam 12 malam bersama Jungkook."

"Boleh saja." Heh? Tumben sekali.

"Kau serius?"

"Entah kenapa, aku mulai mempercayaimu kepada Jungkook. Walaupun aku belum sepenuhnya merestui hubungan kalian."

"Kau ini kenapa, dia kan sahabatmu sendiri."

"Aku masih punya firasat buruk terhadapnya." sampai kapan orang ini mau punya firasat buruk terhadap Jungkook. Firasat buruk ku saja sudah mulai menghilang.

"V, kau harus mendukung keputusan Yerim. Dia kan sudah SMA, jangan membatasi dia lagi apalagi soal hal memilih pria. Kau boleh mengawasinya, tapi kau juga harus tetap mendukungnya." kata Taeyeon membelaku. Aku sayang Taeyeon!

"Noona, kau membela kaum hawa, huh?" (kakak perempuan, dipanggil oleh pria)

Tak lama kemudian bel rumahpun berbunyi, Taehyung yang membukakan pintu. Dan ternyata Jungkook sudah menjemputku, Taehyung mengajaknya masuk.

"Jungkook, apakah kau sudah sarapan?" tanya Taeyeon kepada Jungkook yang baru saja memasuki rumah.

"Sayangnya belum, noona. Adik kecilmu memintaku untuk menjemputnya pagi-pagi sekali. Aku tidak sempat sarapan."

"Yerim-ah, kau mau berangkat ke sekolah sekarang?" tanya Taehyung sambil memakan rotinya.

"Aku tidak mau orang-orang melihat aku berangkat bersama Jungkook."

"Kenapa? Kau yang memintanya untuk menjemputmu."

"Aku tidak suka menjadi pusat perhatian, kau tau!" tegasku kepada Taehyung dan dia hanya mengangguk.

Taeyeon mengajak Jungkook untuk sarapan bersama. Aku sudah bilang kepada Taeyeon kalau aku akan membawakannya roti untuk dia makan di mobil atau di sekolah karena aku harus berangkat sekarang sebelum sekolah ramai. Tapi Taeyeon memaksa agar Jungkook sarapan bersama. Aku hanya bisa meng-iyakan Taeyeon.

Baru saja tadi aku bilang kalau aku sayang Taeyeon. Dan sekarang dia sudah membuatku jengkel lagi. Tapi aku masih sayang Taeyeon, kok!

Taeyeon menuangkan sereal dan susu kedalam mangkuk untuk diberikan kepada Jungkook.

Aku, Jungkook, Taeyeon, dan Taehyung sarapan bersama di meja makan. Aneh rasanya melihat pemandangan seperti ini, karena ini pertama kalinya aku makan bersama Jungkook dan saudara-saudaraku. Bagaimana kalau nanti aku makan bersama Jungkook dan orang tuaku, bahkan keluarga besarku.

"Noona, kapan ahbeonim dan eomonim akan pulang?" (papa dan mama)

Jungkook membuka pembicaraan dan menanyakan kepada Taeyeon kapan orang tuaku akan pulang.

"Hari Kamis mereka akan pulang. Kenapa?"

"Oh, tidak. Hanya bertanya."

Setelah selesai sarapan, aku dan Jungkook berangkat ke sekolah. Begitu juga dengan Taehyung, tapi kita pisah mobil dan Taehyung mengantar Taeyeon dulu ke rumah temannya sebelum ke sekolah.

Karena Taeyeon mengajak Jungkook untuk sarapan bersama terlebih dahulu jadi kita sampai di sekolah lebih siang dan sudah banyak orang di sekolah. Jungkook memakirkan mobilnya diparkiran. Dia keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil untukku.

"Jungkook, kita keluarnya nanti aja 5 menit sebelum bel masuk. Tunggu sepi dulu."

"Kenapa?"

"Aku tidak suka jadi pusat perhatian. Kalau orang-orang lihat aku sekarang keluar dari mobil bersamamu, pasti mereka akan terus melihatku."

"Ayo, kita keluar sekarang."

"Aku sudah bilang kalau aku tidak suka menjadi pusat perhatian." tegasku mulai jengkel.

"Kali ini kau akan menjadi pusat perhatian bersamaku, bukan sendiri. Bukankah itu akan jauh lebih baik?" aku hanya terdiam menatapnya, "Tenang aja, aku gak akan ngebiarinin kamu digangguin sama orang lain." dia menatapku dengan yakin dan melanjutkan kalimatnya, "Janji."

Aku tersenyum dan keluar dari mobil. Dia tersenyum ke arahku dan mengacak-acak rambutku kemudian kita berjalan bersama menuju gedung sekolah.

Saat kita sedang berjalan bersama, aku melihat banyak pasang mata yang tertuju kepada kami. Awalnya, itu membuatku sangat risih dan membuatku berjalan agak menjauh dari Jungkook. Tapi kemudian Jungkook merangkul bahuku dan menariku berada di dekatnya. Dan serius, hal itu membuatku merasa aman. Aku harap semua ini bukanlah mimpi.

Jungkook mengantarku sampai ke depan kelasku dan sebelum dia pergi ke kelasnya dia berkata, "Haruskah aku ikut belajar di kelasmu?" aku hanya tertawa dan berkata "Gak perlu. Lanjutkan hukumanmu nanti saat jam istirahat." dia mengangguk.

"Yerim-ah."

"Apa?"

"Menjadi pusat perhatian bukan sesuatu yang buruk, bukan?" aku hanya mengangguk sambil tersenyum. "Kau hanya manusia biasa, wajar kalau kau pernah melakukan kesalahan. Kau wanita luar biasa, pantas saja kalau kau sering menjadi pusat perhatian. Jangan pernah takut lagi, Kim Yerim."

"Bagaiamana kau-"

"Aku sudah pernah bilang, aku tau semua tentangmu. Aku tau kau pernah melakukan kesalahan saat final olimpiade kimia individu makanya sekarang kau tidak pernah mau ikut olimpiade individu lagi."

"Jeon Jungkook.."

"Aku juga tau kenapa kau tidak pernah suka kalau dibilang cantik."

Aku hanya bisa diam, karena tidak ada orang yang tau tentang hal ini selain Taeyeon dan Taehyung. Orang tuaku saja tidak tau. Pasti Taehyung yang memberitahunya.

"Kau luar biasa, Kim Yerim." kata Jungkook tiba-tiba sambil tersenyum tulus. Matanya menatapku dengan lembut. "Kau wanita yang luar biasa, orang lain pasti banyak yang iri karena kau sangat luar biasa." Jungkook menyelesaikan kalimatnya kemudian pergi ke kelasnya.

Tbc

Yuk sharing sama Hyuna! Twitter : @peachybird11

Terus support story ini dengan cara vote dan comment terus yaa(♡˙︶˙♡)

JIGSAW || yeri x jungkook x eunhaWhere stories live. Discover now