33. First Kiss

1.2K 118 6
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 9.55. Tinggal 5 menit lagi ujian berakhir, tapi masih ada 5 nomor yang belum kuisi.

Apakah mungkin untuk mengisi 1 nomor dalam waktu hanya semenit. Memangnya aku ini apa? Einstein?

"Waktu telah selesai. Sekarang semuanya meninggalkan kelas."

Sial! Masih ada 3 nomor yang belum sempat kuisi.

Aku keluar kelas dengan muka kusut dan loyo bersama Daehwi.

"Daehwi-yah, tadi itu sangat gila, bukan?"

"Daebak. Soal nomor 1 saja aku tidak paham. Matematika membuatku gila."

"Masih tersisa dua hari lagi. Dua hari lagi kita bebas."

"Ya, benar. Dua hari lagi kita bebas. Tapi kalau ranking ku turun... Aku tidak jadi bebas."

"Orang tuamu akan memberimu tutor tambahan selama liburan?"

"Tepat sekali. Kau beruntung orang tuamu tidak menuntutmu apa-apa. Orang tuaku gila nilai."

"Ya, jangan berbicara seperti itu. Orang tuaku tidak menuntut apa-apa karena mereka terlalu sibuk bekerja." kataku sambil mengambil buku-buku di loker.

"Si jenius Kim Yerim, bagaimana tadi soal matematikanya?" tiba-tiba Junghyun muncul dari belakang sambil menepuk pundakku.

"Sangat mematikan."

"Lai Guanlin terlihat sangat santai tadi, kurasa dia berhasil menyelesaikan semuanya." kata Junghyun sambil memajukan dagunya menunjuk ke arah Guanlin yang sedang mengambil buku di loker juga.

"Tidak mungkin, dia bukan profesor." kataku sambil menghampiri Guanlin.

"Guanlin, apa kau mengerjakan semuanya?" tanyaku dan dia hanya mengangguk. "Heol, bagaimana bisa?"

"Dari SMP aku sudah menyarankanmu untuk ikut les. Itu sangat membantumu."

"Kau.. Dapat bocoran soal?" tanyaku dengan ragu.

"Justru itu yang sangat membantu, bukan?" kata Guanlin sambil menutup tas dan lokernya. "Kau bukan penggila ranking, jadi tolong relakan rankingmu kepadaku." kata Guanlin kemudian pergi.

Benar, sih. Aku tidak pernah mempunyai prinsip harus mendapat nilai dan ranking sempurna. Haruskah aku relakan rankingku?

Aku berjalan ke koridor ingin menuju ke lantai dua untuk menghampiri Jungkook. Karena dari tadi aku belum melihatnya, mungkin dia masih di kelasnya.

Dari jauh, aku lihat Jungkook sedang berbicara dengan seseorang dibawah tangga. Aku berjalan menghampirinya.

Belum sempat kuhampiri, Jungkook pergi meninggalkan orang itu. Orang yang tadi mengobrol dengan Jungkook juga pergi dan ternyata itu adalah Eunha.

"Kenapa dia bertemu dengan Eunha di bawah tangga?" tanyaku di dalam hati.

Aku berusaha untuk tetap berpikiran positif dan menghampirinya.

"Jungkook-ah! Aku ada latihan untuk ujian praktek. Kau pulang duluan saja." kataku.

"Aku ingin menunggumu."

"Kau.. Kenapa? Ekspresimu tidak terlalu bagus."

"Aku hanya lelah. Ayo, kutemani kau latihan." kata Jungkook sambil menarik tanganku.

Aku dan Jungkook pergi ke ruang musik. Aku harus latihan piano untuk ujian praktek dua hari lagi. Di dalam ruang musik, sudah ada Chanyeol sunbae yang juga sedang latihan.

JIGSAW || yeri x jungkook x eunhaWhere stories live. Discover now