19. One Fine Day (2)

1.2K 126 0
                                    

Jam makan siang Jungkook ke kelasku, kita akan makan siang bersama di kantin.

"Apa menu makan siang hari ini?" tanyaku kepada Jungkook.

"Menu favoritku."

"Apa itu?"

"Sup kimchi."

"Taehyung juga suka itu!"

"Aku tau. Kita sering berebutan sup kimchi."

"Hahaha."

Aku dan Jungkook berjalan bersama menuju kantin. Banyak pasang mata yang memperhatikan kita tentunya. Aku bahkan mendengar beberapa dari mereka berkata, "Daebak, Kim Yerim dan Jeon Jungkook. Apakah Taehyung hanya membiarkan adiknya sendiri bersama sahabatnya." , "Kalau aku jadi Taehyung, aku akan menyuruh Jungkook untuk menjauhi Yerim bahkan mengancamnya." , "Kim Taehyung pasti sudah gila, adiknya sedang dalam bahaya sekarang." mendengar banyak yang berkata seperti itu, aku jadi berpikir dalam hati : Apakah Jeon Jungkook seburuk itu?

Aku dan Jungkook memasuki kantin dan disaat kami ingin mengantri untuk mengambil makanan, Kim Chungha dari kelas 2-2 major dance menghampiriku. "Kim Yerim, ada surat untukmu." katanya sambil menyerahkan amplop berwarna merah kepadaku. Amplop itu lagi. Apakah dari orang yang sama seperti yang lalu-lalu, aku penasaran.

Aku mengambil surat itu dan bertanya, "Dari siapa?"

"Aku tidak tau. Saat aku duduk di meja makan di ujung sana, surat ini sudah ada di atas meja. Di amplopnya bertuliskan : Untuk siapapun yang menemukan surat ini, tolong berikan kepada Kim Yerim adiknya Kim Taehyung kelas 1-1 major instrument."

"Ah, baiklah. Gomawo, sunbae." (terima kasih.)

Aku baru saja ingin membuka amplop itu tapi kemudian aku ingat bahwa sudah dua kali aku mendapatkan surat ini dan isi surat itu tentang Jeon Jungkook. Dan sekarang Jeon Jungkook sedang ada di sebelahku sambil menatap surat itu dengan rasa penuh penasaran. Jadi kuputuskan untuk menyimpan surat itu kedalam kantung seragamku dan membacanya nanti.

"Kenapa tidak kau buka sekarang? Aku penasaran."

"Nanti saja, aku lapar."

Aku dan Jungkook mengantri untuk makan siang. Jungkook terlihat sangat semangat untuk mendapatkan sup kimchi. Dia yang mengantri di depanku meminta kepada ahjumma yang memberikan sup kimchi untuk memberinya lebih banyak sup kimchi.

Aku yang mengantri tepat di belakang Jungkook tidak meminta sup kimchi yang lebih banyak, melainkan menanyakan sesuatu yang lebih penting.

"Ahjumma, apa kau tadi melihat ada orang yang membawa amplop berwarna merah dan menaruhnya di ujung meja?" (bibi)

"Saya tidak melihatnya. Sebelum jam makan siang, saya di dapur untuk memasak. Dan begitu saya keluar dapur dan kesini untuk membagikan makanan, sudah ramai dengan siswa dan siswi."

"Ah, baiklah."

Jungkook mengajakku untuk bergabung dengan teman-temannya. Aku juga mengajak teman-temanku untuk bergabung. Jadi Red Velvet dan Bangtan duduk bersama untuk makan siang.

"Jeon Jungkook, kalian sudah resmi?" tanya Hoseok kepada Jungkook.

"Belum. Aku sih maunya gitu."

"Yerim-ah, Jungkook sudah mau. Apakah kau juga mau?" tanya Wendy tiba-tiba kepadaku. "V, apa kau mau aku bersama sahabatmu?" kulemparkan pertanyaan Wendy kepada Taehyung. Dia hanya menaikan bahunya dan berkata, "Apakah aku harus menelpon Taeyeon dan bertanya kepadanya?"

"Hahaha."

***

Bel pulang sekolah berbunyi. Jungkook menjemputku di kelas dan kami bersama-sama ke parkiran.

Jungkook membukakan pintu mobilnya untukku dan aku masuk ke dalam. Begitu juga dengan Jungkook.

"Jungkook, kau harus bersamaku sampai jam 10 malam. Dan nanti jam 6 aku akan makan malam bersama Juhyun, Wendy, Seulgi, dan Sooyoung untuk merayakan ulang tahun Wendy. Kau harus ikut."

"Aku? Ikut kalian? Aku tidak kenal dekat dengan mereka."

"Setidaknya kau cukup kenal dekat dengan Wendy. Kau harus menjalankan hukumanmu, Jeon Jungkook!"

Dia hanya menghela nafas dan berkata, "Arasseo." (baiklah.) kemudian menyalakan mesin mobilnya.

Saat sampai di rumah, Jungkook tidak menemaniku di rumah. Karena dia harus bersiap-siap untuk makan malam bersama Red Velvet nanti.

Jam 5 sore Jungkook menjemputku di rumah. Dia memakai turtle neck warna hitam dilapisi dengan sweater berwarna coklat muda, celana panjang berwarna hitam, dan sepatu berwarna hitam. Sedangkan aku menggunakan dress hitam di atas lutut dengan list putih serta blazer panjang warna coklat muda, dilengkapi dengan heels yang tidak terlalu tinggi warna hitam. Aku menyadari bahwa nuansa pakaianku dengan Jungkook cukup serasi hari ini, ada nuansa coklat mudanya.

Aku pamit kepada Taehyung. Taeyeon belum pulang.

Taehyung mengantarku dan Jungkook ke depan pintu rumah kami. "Kookie-ah, hati-hati. Jaga adikku baik-baik." Kookie itu adalah Jungkook, begitu cara Taehyung terkadang memanggilnya.

"Yerim-ah, kalau Jungkook kira-kira mau menyakitimu colok saja matanya."

"Aku bukan psikopat. Tapi aku pasti akan menarik rambutnya sampai otaknya terlihat."

"Bagus." kata Taehyung dan Jungkook hanya tertawa.

Aku dan Jungkook berangkat ke tempat makan malam.

"Kau terlihat menarik semakin hari, Kim Yerim. Aku tidak pernah bisa berhenti melihatmu dan mengagumimu." kata Jungkook di dalam mobil.

"Berhenti memujiku dan fokus menyetir."

"Bagaimana aku bisa fokus menyetir kalau ada kau di sebelahku."

"Haruskah aku turun dan naik taxi."

"Jangan! Kau terlalu berharga untuk kutitipkan ke supir taxi." aku hanya mentapanya dan dia balik menatapku. "Aku tidak akan pernah menyakitimu, Kim Yerim." katanya sambil tersenyum kemudian memegang bahuku.

Kita sampai di salah satu restauran di kota Seoul. Kita masuk ke dalam dan sudah ada Wendy, Sooyoung, Juhyun, dan Seulgi. Mereka semua terlihat sangat cantik hari ini dan memakai dress yang sangat indah.

"Ya, kalian terlihat seperti orang berpacaran." (hey) kata Seulgi kepada kami.

"Kami memang akan berpacaran. Segera." balas Jungkook. Selama makan, Jungkook sangat bersikap jantan kepadaku dan menjagaku dengan baik. Hal itu sukses membuat hatiku berdebar selama makan malam. Dia juga tidak bersikap canggung dan mengobrol banyak dengan yang lain.

Saat makan, seringkali rambutku mengangguku untuk makan dan aku lupa membawa kunciran. Jungkook dengan lembut menarik rambutku ke belakang dan memeganginya untukku selama aku makan. Setelah itu dia menyelipkan rambutku ke sela-sela kupingku. Teman-teman yang lain hanya melihat kami dan tersenyum-senyum.

Setelah selesai makan, aku pulang bersama Jungkook. Saat itu pukul 10 malam kurang 15 menit kami sampai rumah.

Aku membuka pintu mobil dan saat aku ingin keluar mobil, Jungkook menahanku dan memegang tanganku kemudian menatap mataku dengan dalam.

"Kim Yerim. Besok dan seterusnya, mari kita terus bersama seperti hari ini."

Tbc

Yuk sharing sama Hyuna! Twitter : @peachybird11

Terus support story ini dengan cara vote dan comment yaa

JIGSAW || yeri x jungkook x eunhaWhere stories live. Discover now