12. Kunjungan Mama Mertua

7.9K 957 35
                                    

Akhir minggu begini Hao asik sendiri didapur. Biasa, dia suka sekali yang namanya buat kue. Kali ini, rencananya dia mau buat brownies panggang cokelat. Jun sendiri sih gak pernah masalah sama hobby istrinya ini lagipula apapun yang dibuat sama istrinya itu dia suka kok. Dan perlu diketahui juga sebenernya mereka udah ada niat buat bisnisin hobby nya Hao ini. Ya, udah ada rencana buat kembangin usaha dalam bidang makanan khususnya kue yang jadi favorite Hao itu. Namun ya gitu masih dalam tahap perencanaan sih dan pengumpulan modal juga.

Kegemaran Hao buat kue itu dimulai sejak dirinya masih SMP. Dia sering sekali bantu mamanya untuk buat kue-kue kering sewaktu Imlek dan akhirnya malah keterusan deh. Tapi namanya juga hobby, Hao gak terlalu ngembangin buktinya dia aja gak pernah sekalipun ngambil pendidikan pastry gitu. Bahkan dia masuk ke SMA biasa dan berkuliah di dunia Bisnis Management karena menganggap buat buat kue itu cuma salah satu hobby nya aja disela kesibukannya.

Jun yang tau soal hobby istrinya itu tentu saja menawarkan peluang baru. Lagipula punya hobby yang cukup menjanjikan kenapa gak dimanfaatin? Kan lumayan toh buat dijadiin sumber penghasilan tambahan? Apalagi Hao sendiri kan udah adalah ilmu soal bisnis itu sendiri so sayang kan kalo gak dilanjutin?

Sekarang jam udah nunjukin pukul 10 pagi, ah udah gak bisa dibilang pagi juga sih karena matahari udah meninggi tapi gak ada tanda-tanda Jun sudah bangun. Mungkin bisa dikatakan wajar sih mengingat semalam Jun pulang larut sekali setelah pulang dari pusat training. Pulang-pulang dia langsung meluk Hao erat dan bergumam rindu dan lelah gak berhenti sampai akhirnya ketiduran. Hah kalo diliat sifatnya Jun ini emang sedikit mirip sama sifat anak kecil yang masih suka dimanja.

Hao yang sadar jam pun menghentikan sebentar kegiatannya untuk membangunkan sang suami. Untungnya sih adonannya udah masuk semua ke dalam oven, selagi menunggu matang ya dia bangunkan aja suaminya. Udah terlalu siang dan sarapan yang sudah ia siapkan malah sudah mendingin. Kalo dibiarkan terus, bisa-bisa bablas sampai sore bagaimana? Jadi dia mutusin buat ngebangunin suaminya itu.

"Aduh si koko masih betah aja tidur." keluh Hao saat melihat gundukan selimut tebal di tengah-tengah ranjang. Udah bisa dipastiin itu Jun yang masih betah tidur.

"Ko.. Bangun udah siang.." ujar Hao sambil menepuk-nepuk lengan suaminya yang masih tertidur lelap.

"Ko udah siang loh ini. Gak mau bangun?" ujar Hao sambil menarik-narik selimut yang dipakai oleh Jun sedikit kuat.

"5 menit." balas Jun dengan suara seraknya, keliatan sekali masih enggan buat bangun.

"Hahh ayolah ko.. Udah siang ini, nasi goreng yang Hao buat bahkan udah mendingin daritadi di meja makan." ujar Hao tapi Jun masih aja diam.

Ting Tong

Ting Tong

Hao mendengar bell rumahnya yang berbunyi, menandakan ada orang yang datang bertamu. Ia melirik lagi ke arah Jun yang masih tertidur, menghela nafas sebentar lalu mutusin buat keluar, menyambut tamunya yang datang. Ya biarkan dulu ajalah suaminya itu abis Hao kesal sendiri suaminya belum mau bangun juga.

Cklek

"Loh mama?" ujar Hao kaget waktu nemuin mama mertuanya yang datang bertamu.

"Pagi menantu kesayangan mama.." ujar Mama Wen sambil memeluk tubuh Hao kuat-kuat. Wajah putihnya itu tampak tak menua sama sekali dari terakhir kali mereka bertemu 3 bulan yang lalu.

"Yaampun ayo ma masuk.." ujar Hao dan mempersilakan mama mertuanya itu buat masuk ke dalam. Ya gak mungkin kan dibiarin aja? Dia mama mertua loh mau dipecat jadi mantu memangnya?

Waktu masuk, pandangan Mama Wen terarah ke hampir seluruh ruangan dalam rumah itu. Mungkin penasaran juga mengingat anak dan menantunya ini kan baru pindah rumah dan kebetulan juga ini pertama kalinya dia datang kesana. Maklum, Mama Wen tinggal diluar kota ikut Papa Wen yang sibuk sama bisnisnya.

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Where stories live. Discover now