54. Pertemuan Dengan Calon

4.7K 550 99
                                    

"Ayah, kita mau kemana?" tanya Chan pada sang ayah yang tampak sedang bersiap memanaskan mesin mobilnya, mobil yang selama ini sangat jarang ia gunakan. Maklum, sehari-harinya kan Sungcheol lebih sering menggunakan motornya yang lebih praktis ia kendarai kemana-mana, bengkel-sekolah Chan-rumah dan jadi lebih sering terhindar dari kemacetan.

Tapi, mengingat hari ini adalah hari yang cukup spesial, jadi ia pun menggunakan mobilnya yang sudah lama hanya bersarang dalam garasi rumah. Chan yang kini juga sudah rapi dengan kemeja biru muda, celana panjang hitam dan sepatunya pun hanya bisa duduk diam di teras sambil memperhatikan ayahnya yang sibuk bolak-balik keluar masuk rumah-garasi.

"Kita akan makan siang. Chan lapar kan?" balas Sungcheol sambil mengelus sayang kepala putranya itu.

"Tapi Bibi kan sudah masak, ayah." balas Chan dengan polosnya buat Sungcheol tersenyum.

"Iya. Tapi ayah ingin mengajak Chan makan ayam saus madu kesukaan Chan. Chan tidak mau?" sambung Sungcheol yang seketika langsung membuat bocah berusia 4 tahun itu langsung berbinar.

"Benarkah? Chan mau, ayah!" ujar Chan buat Sungcheol tersenyum. Ya, berharap saja rencananya hari ini berhasil.

'Dan kau juga akan bertemu dengan dia, jagoan. Semoga kau bisa cepat akrab ya dengan calon ibu serta saudara barumu.' lanjut Sungcheol dalam hati sambil mengelus sayang kepala Chan yang tampak mulai bergumam ini-itu tentang ayam madu kesukaannya.

...

"Ayah, kapan pesankan ayamku?" ujar Chan setibanya mereka disebuah restoran China yang cukup ramai siang itu. Maklum, sudah waktunya makan siang jadi restoran itu ramai oleh pengunjung, ditambah diakhir pekan begini. Beruntung, Cheol juga sudah melakukan reservasi terlebih dulu jadi mereka tak perlu waiting list lagi.

"Sabar sebentar ya.. Mereka juga pasti sebentar lagi datang." ujar Sungcheol buat Chan bingung.

"Memang siapa yang akan datang, ayah?" tanya Chan buat Sungcheol tersenyum.

"Tante Doyoon dan Mingming. Chan kenal dengan Mingming kan? Setau ayah, kalian satu kelas." ujar Sungcheol buat Chan mengerjap.

"Tante Doyoon? Mingming?" Chan rupanya masih belum paham dengan yang dikatakan oleh ayahnya buat Cheol maklum.

Baru saja Cheol mengajak Chan mengobrol, seorang wanita manis berjalan mendekati meja mereka, bersama seorang bocah laki-laki dalam gandengannya. Beberapa kali si wanita tampak memperingati sang anak agar diam. Tapi sepertinya putranya itu sama sekali tak mau mendengar dan mencoba untuk melepaskan pegangan tangan ibunya.

"Mama lepasin! Ming kan mau kesana!" ujar anak itu sambil menarik-narik tangannya dari pegangan sang ibu.

"Mingming sayang, jangan nakal. Sini, kenalan dulu dengan Om Sungcheol dan ada Chan juga loh." ujar Doyoon yang sama sekali tak didengarkan oleh Mingming, putranya.

"Maaf ya Mingming memang begitu. Oh ya Mingming, coba ucapin salam sama om dulu, sayang." ujar Doyoon pada putranya itu.

"Halo, Mingming." sapa Sungcheol tapi tampaknya Mingming sama sekali tak terlalu mempedulikan sapaan Sungcheol.

"Mingming?" panggil Doyoon tapi Mingming masih aja diam gak merespon apapun.

"Gak apa. Aku maklum kok, namanya juga anak-anak." ujar Sungcheol dengan santainya sambil mencoba tersenyum lembut pada Doyoon.

"Maaf ya, Mingming memang bukan anak yang mudah dekat dengan orang lain jadi ya-"

"Gak masalah kok, serius. Oh ya Chan, kenalan juga yuk sama Tante Doyoon." ujar Cheol sambil melirik ke arah Chan yang sejak tadi diam memperhatikan ayahnya, tante itu dan juga Mingming, teman sekelasnya.

Chan memang kenal dengan Mingming karena bersekolah dan ada di satu kelas yang sama dengannya. Tapi, Chan juga gak bisa dibilang dekat dengan Mingming. Meski mereka masih anak-anak yang biasanya mudah akrab dengan teman sekelas, beda dengan Chan yang cenderung lebih suka bermain dengan teman dekatnya saja seperti Muel, Seonho ataupun Guanlin.

"Chan?" panggil Sungcheol buat Chan langsung berdiri dari posisi duduknya, sedikit menunduk sebentar sebelum memperkenalkan dirinya.

"Selamat siang, tante. Aku Chan, Choi I Chan." ujar Chan dengan manisnya buat Doyoon langsung tersenyum lembut padanya.

Dan setelah ajang perkenalan itu, mereka pun mulai mencoba memesan makanan untuk makan siang mereka. Sesekali, Doyoon ataupun Sungcheol mulai mencoba mengakrabkan diri mereka dengan para anak-anak, Chan dan Mingming yang asik dengan dunianya sendiri-sendiri. Chan memang bukan anak yang aktif dan hanya duduk diam sambil asik memandangi para pelayan yang mengantarkan makanan. Sementara Mingming, ia lebih sering berlarian ke sana kemari sambil membawa robot Hulk yang dibawanya.

"Mingming, ayo kesini dulu. Makanannya sudah dateng loh! Makan dulu ya?" ujar Doyoon sambil menahan tangan putranya yang berniat untuk kembali lari-larian didalam restoran itu, buat Doyoon cukup merasa pusing juga dengan polah tingkah putranya itu. Melihatnya, Sungcheol hanya bisa tersenyum saja, merasa salut dengan kesabaran Doyoon dalam menghadapi sikap putranya yang tak bisa diam itu.

"Chan kenapa diam saja? Bukannya Chan tadi bilang mau ayam madu?" tanya Cheol pada putranya, Chan yang sejak tadi hanya diam saja, dan memandangi ayam madu didepannya tanpa minat. Berbeda sekali saat dari awal diajak pergi oleh sang ayah.

Menyadari ayahnya sudah berbicara, akhirnya Chan pun menurut dan mulai memakan makanannya dalam diam meski sesekali melirik juga ke arah tante yang duduk didepannya ini, yang mencoba mengambilkan beberapa lauk untuknya sambil tersenyum dan mengajaknya berbicara. Tapi namanya juga Chan, ia hanya diam tak menjawab dan sesekali hanya menganggukkan kepalanya saja tanpa mau merespon lebih. Meski begitu, Doyoon tetap saja mencoba terus tersenyum padanya.

Selesai makan siang, Cheol bermaksud mengajak mereka untuk jalan-jalan ke salah satu mall yang ada, yang tak jauh dari restoran tempat mereka makan tadi. Ia berniat memang untuk mengajak Chan juga Mingming jalan-jalan, sekaligus mencoba mengakrabkan diri keduanya. Doyoon awalnya memang agak keberatan dengan usul Cheol itu, apalagi mengingat sifat putranya yang hyperaktif dan sulit untuk dikendalikan itu. Tapi Cheol tetap saja bersikeras hingga akhirnya disinilah mereka, didalam sebuah toko mainan, diantara rak-rak mainan yang banyak digemari oleh anak-anak laki-laki seusia Chan juga Mingming.

Awalnya memang biasa saja, dan kedua anak laki-laki itu masih bisa dikendalikan, terutama Mingming yang mendadak menurut saat dibawa ke toko mainan. Cheol memang bermaksud membelikan keduanya mainan juga apalagi saat melihat Mingming yang tampak sangat antusias dengan beberapa karakter super hero dalam sebuah film yang terpajang di hampir setiap sudut toko itu. Tapi suasana mulai berubah saat adanya perkelahian kecil yang terjadi antara Mingming dan Chan. Chan, yang hanya diam sambil memegangi kotak mainan barunya tiba-tiba didorong secara sengaja oleh Mingming membuat tubuh kecil Chan terhuyung dan mengenai rak mainan. Semua itu disebabkan karena Mingming yang tak suka Chan mengambil mainan yang sama dengan dirinya.

Karena hal itu, Chan tentu saja menangis cukup keras hingga membuat beberapa perhatian para pengunjung toko langsung terpusat pada mereka. Melihat jagoannya menangis, Cheol pun tentu saja langsung mencoba menenangkan bahkan sampai menggendong putranya itu. Chan memegangi belakang kepalanya yang sakit karena terantuk rak hingga membuat kepalanya sedikit pening dan benjol. Doyoon, sebagai ibu dari Mingming tentu saja merasa sangat bersalah. Ia juga sempat menegur putranya dan meminta putranya itu untuk meminta maaf. Tapi namanya juga Mingming, ia tetap bersikeras tak mau meminta maaf, sama sekali tak merasa bersalah hingga akhirnya ikut menangis juga karena kesal terus disalahkan. Dan yah begitu kira-kira pertemuan pertama mereka. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Cheol dengan Doyoon serta kedua putra mereka? Hmm sepertinya tak semudah yang dibayangkan oleh Cheol sebelumnya. Ya berharap aja sih kedepannya menjadi lebih baik daripada sekarang ini. Ada yang setuju?

.


.


.

TBC

A/n: jangan nanya aku nulis apa ya tolong :') karena aku juga gatau ini sama apa yang aku tulis hahaha cuma sedikit ide dan bayangan aku aja soal pertemuan dengan calon ayah-ibu dengan calon putra tiri mereka aja sih bakal gimana hehe gimana? Kedepannya apa yang kalian harapin dari hubungan Cheol-Doyoon dan kedua anak mereka Chan-Mingming? Hehe

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Where stories live. Discover now