23. Setelah Sekian Lama

6.7K 774 39
                                    

Hao berencana mau buat kue besok pagi. Tapi saat tadi dia coba cek persediaan bahan, udah banyak bahan yang habis buat dia mau gak mau me-list dan belanja bahan-bahannya. Hari masih sore dan Hao pikir gak ada masalahnya buat belanja sekarang meski sendirian. Iya, karena Jun hari ini terpaksa harus lembur dari kantornya jadi gak mungkin kan dia nungguin suaminya itu buat nemenin belanja? Lagipula belanja bahan gak selama yang dipikirkan kok. Bahkan sebelum suaminya itu pulang, mungkin dia juga udah balik.

Dengan pakaian seadanya, Hao bersiap untuk ke supermarket. Tapi sebelumnya tak lupa juga dia mengunci pintu rumahnya sebelum pergi. Untungnya tadi Hao sempat memesan mobil dari salah satu app transportasi online jadi tak perlu nunggu lama, mobilnya udah sampai didepan. Bisa dibilang Hao ini memang belum berani untuk membawa mobil sendiri. Dia bisa, sudah mendapatkan SIM juga tapi karena ada sedikit trauma dulu membuatnya berhenti untuk ngendarain mobil sendiri. Padahal Jun sendiri sih udah beberapa kali juga coba bujuk dan coba bantu buat ngilangin traumanya tapi tetap aja Hao masih belum bisa. Akhirnya kalo kemana-mana harus diantar oleh suaminya atau ya dengan bantuan transportasi online itu.

Perjalanan dari rumah ke supermarket itu gak makan waktu yang lama. Cuma 15 menit dan sekarang Hao udah sampai didepan sebuah supermarket. Setelah membayar ongkos mobilnya tadi, Hao pun langsung melangkahkan kaki ke dalam.

Dengan langkah perlahan dan sebuah trolly yang didorong, Hao mulai berjalan memasuki area super market yang terlihat lengkap menjual berbagai macam kebutuhan. Mulai dari alat mandi hingga bahan makanan. Hao mengarahkan trolly nya ke rak yang berisi berbagai jenis tepung. Hao memang cukup menghapal beberapa letak bahan karena biasanya ia memang sering belanja disini bersama Jun, istilahnya ini jadi salah satu tempat langganannya buat belanja bulanan juga.

"Tepung terigu udah. Maizena? Juga udah. Satu bungkus juga cukup sih. Baking soda? Hmm" gumamnya sambil memasukkan beberapa bungkus tepung ke dalam trolly nya. Tak lupa setelah yang diperlukan masuk ke keranjang, ia langsung menandai listnya.

Di rak tempat tepung itu Hao juga bisa nemuin berbagai macam bahan untuk membuat kue lainnya meski tak semya yang ia perlukan ada disana. Beberapa macam tepung instan untuk membuat kue pun bahkan ada disana. Maklumlah sekarang kan jamannya memang serba instan dan kalo gak mau repot tinggal beli yang instan-instan pun bisa langsung jadi sesuai yang diinginkan.

Hao memeriksa kembali list yang ada ditangannya. Beberapa bahan memang sudah terlihat masuk ke dalam trolly nya. Trolly yang tadinya kosong kini sudah terisi beberapa bahan-bahan kue yang ia butuhkan. Mulai dari beberapa bungkus tepung, margarin, berbagai jenis cokelat hingga gula.

"Di rumah masih ada sih beberapa telur. Tapi kayaknya lebih baik beli lagi aja deh." ujarnya lalu segera mendorong kembali trolly nya menuju ke tempat telur berada. Ia berencana membeli beberapa butir telur sebagai persediaan juga.

Dan tak sampai 10 menit kemudian, semua bahan untuk buat kue sudah masuk semua ke dalam trolly nya. Untung saja sih dia terbiasa membuat list jadi tak ada bahan yang terlupa dan tak membuang waktu banyak sampai bahan yang ia butuhkan selesai.

"Ahh ada promo daging!" ujar Hao saat matanya tak sengaja melihat tempat daging yang tak jauh dari rak telur. Dengan segera ia pun mendorong trolly nya mendekat ke rak daging. Seperti supermarket kebanyakan, disana sudah tersedia berbagai jenis daging dan masih terlihat fresh.

"Ah apa aku beli saja ya? Koko suka banget sama daging. Dirumah juga udah gak ada persediaan daging sih." gumamnya lagi, sedikit merasa dilema juga. Padahal tujuan dia untuk beli bahan buat kue udah semua kan?

Dan pada akhirnya Hao mutusin nuat beli beberapa potong daging dan seafood juga. Ia tergoda dengan cumi serta udang yang ada buat dirinya membeli tiga jenis bahan makanan itu.

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Where stories live. Discover now