75. Menjadi Akrab

4.4K 492 27
                                    

Sore ini Jeonghan sudah terlihat ada di kediaman sang kakak. Sudah hampir setengah jam ia disana namun sang kakak tampak belum menunjukkan batang hidungnya, membuatnya kesal. Sore ini ia memang berencana menemani sang kakak untuk datang ke acara makan malam yang diadakan teman-teman lama sewaktu SMA nya yang lain. Ya seperti sebuah acara reuni begitu meski tujuan sebenarnya hanya untjk berkumpul dan makan malam bersama saja. Minki memang sengaja mengajak Jeonghan karena ia tak mau jika harus datang sendirian kesana. Sebenarnya Aron ada, tapi ia berkata akan datang sedikit terlambat hingga mau tak mau Minki mengajak Jeonghan untuk menemaninya. Tak mungkin juga kan ia datang sendirian?

Beruntung sejak siang hari, Minki sudah menitipkan Muel dan Vin pada grandma mereka yang merasa amat senang bisa menghabiskan banyak waktu bersama kedua cucunya tersebut. Muel yang tahu jika mommy nya sengaja menitipkan dirinya dan adiknya ke grandma, pada awalnya sempat menolak bahkan menangis. Namun, namanya juga anak-anak, mudah sekali untuk dibujuk. Dengan bujukan satu cup besar ice cream cokelat dan mainan baru dari grandma, ia pun pada akhirnya menurut saja bahkan dengan polosnya melambaikan tangan pada sang mommy yang mengantarnya.

"Maaf ya lama, Han." ujar Minki yang terlihat menenteng pouch hitam serta heels putih di kedua tangannya. Ia terlihat cantik dengan sebuah mini dress tanpa lengan berwarna hitam dengan lace putih di bagian dada. Rambut cokelatnya yang panjang juga terlihat terurai indah dengan satu buah jepit silver di sisi kanan.

Jangan merasa heran jika mendapati Minki berpenampilan seperti itu. Maklum saja, acara makan malam ini kan bisa dibilang sebuah acara makan malam formal yang diadakan di sebuah hotel berbintang. Maka para tamu undangan yang datang juga harus mengenakan pakaian formal untuk menghadiri acara tersebut.

"Iya. Jadi, berangkat sekarang?" tanya Jeonghan yang diangguki oleh Minki.

Tak sampai setengah jam, mobil yang dikendarai oleh Jeonghan pun akhirnya tiba di sebuah pelataran basement sebuah hotel berbintang. Jeonghan ikut merapikan sedikit penampilannya selepasnya ia keluar dari dalam mobil dan mengikuti langkah sang kakak untuk masuk ke dalam gedung.

"Hai Minki!" sapa Seokjin yang juga terlihat baru saja datang ke acara bersama dengan sang suami, Namjoon yang tampak gagah dengan setelan jas hitamnya.

"Hai Jinnie! Hai juga Namjoon. Lama tidak bertemu ya." ujar Minki yang dibalas dengan seulas senyum dari Namjoon.

"Loh Jeonghan? Hai hai hai! Aku kira kamu datang sama Aron, ki." ujar Seokjin saat melihat kehadiran Jeonghan disana.

"Iya, Aron datang kok tapi nanti menyusul. Katanya ia ada pertemuan dulu makanya terlambat jadi ya aku ajak Hana sekalian deh." ujar Minki menjelaskan buat Seokjin mengangguk paham.

"Ma, papa ke dalam dulu ya. Papa mau nemuin Bobby sama Seunghoon dulu." ujar Namjoon sekaligus pamit pada kepada sang istri.

"Oh ya ayo ayo kita ikut ke dalam juga." ajak Seokjin sambil menggandeng sebelah tangan kakak beradik itu dengan hebohnya.

...

Sudah hampir satu jam Jeonghan ada disana dan menemani sang kakak. Namun, ia tampak merasa sangat bosan terlebih saat sang kakak kini malah sibuk dengan para temannya, meninggalkan Jeonghan sendiri dengan segala kecanggungannya. Apalagi Aron, kakak iparnya juga sudah tiba ke acara tersebut beberapa menit yang lalu itu juga ikut sibuk mengobrol dengan temannya yang lain, termasuk Namjoon. Jeonghan merasa kesepian dan juga terkhianati jadinya. Ya maklum saja, mereka dulunya memang satu almamater sewaktu SMA tapi karena berbeda angkatam tentu saja akan membuat rasa canggung tersebut muncul kan?

Baru saja Jeonghan ingin beranjak mengambil minuman -acara ini memang seperti pesta biasanya yang mengambil makanan sendiri-, ia dikejutkan dengan sapaan dari seorang pria yang ia kenal. Pria itu tersenyum lembut bahkan menyapanya.

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon