57. Teman Main

5K 573 61
                                    

"Selamat pagi, bunda." sapa Jeno sesampainya ia di ruang makan pagi ini. Seperti biasa, jagoan Lee itu memang akan langsung ke ruang makan untuk sarapan setelah bangun dan bersiap ke sekolah.

Jisoo membalas sapaan manis putranya sambil membawakan satu piring nasi goreng sosis kesukaan putranya itu. Tak lama dari kehadiran Jeno, Seokmin pun ikut bergabung disana.

"Pagi, sayang." Sapa Seokmin sambil memberikan satu kecupan ringan di pucuk kepala Jisoo buat Jeno yang melihatnya hanya bisa tersenyum juga. Iya, dia sangat bahagia melihatnya dan sangat merasa beruntung memiliki kedua orangtua yang begitu menyayanginya.

"Bunda, hari ini Jeno boleh main ke rumah Muel?" ujar Jeno, mencoba meminta ijin pada bundanya karena biasanya sepulang sekolah, bundanya itu akan ikut bersama Paman Shin untuk menjemputnya ke sekolah.

"Ke rumah Muel? Kenapa ke rumah Muel? Bukankah biasanya Seonho, Guanlin atau Chan main disini juga?" tanya Jisoo sedikit merasa heran juga. Wajar, karena biasanya jika mereka ingin main, para teman main Jeno itu sukanya berkumpul disana. Tapi kenapa sekarang malah mau main ke rumah temannya yang lain? Siapa tadi? Muel? Dia belum begitu familiar dengan nama itu.

"Kemarin Muel mengajak dan kami sudah janji mau main disana. Jeno juga mau lihat adik bayinya Muel, bunda!" ujar Jeno buat Jisoo dan Seokmin saling melirik. Maklum, ini permintaan pertama Jeno untuk pergi main bersama dengan teman-temannya diluar rumah.

"Yasudah. Tapi kalau bunda boleh tau, siapa saja yang akan kesana?" tanya Jisoo dan Jeno mulai menyebutkan satu per satu nama teman-temannya yang akan ikut dengan ceria. Hahh.. Bagaimanapun Jisoo juga akan merasa senang melihat putranya itu senang.

...

"Pagi Jeno, Hoho, Linlin!" sapa Muel sesampainya ia didalam kelas.

"Pagi juga Muel!" balas ketiganya diiringi dengan senyuman.

"Nanti kalian jadi main ke rumah Muel kan? I told my mom too." ujar Muel sambil mendudukkan dirinya di kursi ketiga dekat jendela, tempat duduknya seperti biasa.

"Iya, bunda ijinkan Jeno!" balas Jeno sambil menunjukkan eyesmilenya.

"Hoho juga! Linlin juga kan?" balas Seonho ceria sambil menoleh ke arah Guanlin yang hanya duduk diam disampingnya.

"Hmm, papa bilang boleh tapi nanti Linlin dijemput papa." balas Guanlin buat Muel, Jeno dan Seonho tersenyum bersamaan.

Keempatnya terlihat sedang asik mengobrol dan bercanda bersama, sebelum menunggu bell masuk berbunyi. Di sekolah ini, jam masuk sekolah adalah pada pukul 8 pagi, sementara jam kini masih menunjukkan pukul setengah 8, ada setengah jam lagi sebelum berbunyi yang banyak dimanfaatkan oleh anak-anak lain untuk bermain bersama temannya.

"Chan sini sini!" panggil Seonho saat melihat Chan yang baru saja masuk ke dalam kelas dengan kepala menunduk.

"Chan kenapa?" tanya Jeno penasaran karena biasanya ia melihat sahabatnya itu tersenyum dan langsung berlari ceria menghampiri mereka.

"Ada yang jahat sama Chan ya?" tanya Muel yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Chan.

"Chan okay." balas Chan sekenanya lalu mendudukkan dirinya di samping Muel.

"Chan ikut main ke rumah Muel?" tanya Muel pada sang sahabat.

Jeno, Seonho, Guanlin serta Muel memandang Chan penuh harap, berharap teman mereka itu juga akan ikut pergi main ke rumah Muel. Lagipula tante Hana, tantenya Muel serta Mommy Minki juga tidak keberatan Muel mengajak teman-temannya main ke rumah. Muel juga sudah ceritakan hal ini ke tantenya dan tantenya juga tidak masalah menjemput mereka nantinya. Tapi senyuman keempatnya langsung pudar saat Chan membalas dengan sebuah gelengan.

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Where stories live. Discover now