49. Hadiah Tengah Malam

6.5K 648 32
                                    

Mobil range rover itu baru saja memasuki garasi rumah tepat pada pukul 11 malam. Mingyu segera keluar dari dalam mobil yang dikendarainya. Ia lelah dan ingin segera beristirahat. Setidaknya, mungkin berendam sebentar didalam bathtub dengan air hangat dan lilin aroma theraphy bisa sedikit mengurangi rasa lelahnya sedikit, begitu yang sering dilakukan oleh istri cantiknya. Dirinya baru saja pulang setelah menyelesaikan operasi pada salah satu pasiennya. Beruntung tak ada hal buruk yang terjadi selama operasi itu berlangsung.

Saat pintu itu terbuka, yang ia dapati adalah suasana gelap. Maklumlah, dalam dua hari ini kan rumah hanya ditinggali oleh dirinya sendiri, sementara istrinya itu sedang ada di luar kota karena harus menghadiri sebuah pertemuan dengan beberapa Dosen MIPA dari kampus lainnya. Dan untungnya juga sih Mingyu suami yang terbilang mandiri, yang bisa mengurus dirinya sendiri selama ditinggalkan. Memasak atau mengurus rumah bukan lagi hal yang aneh bagi seorang Kim Mingyu.

Mingyu berjalan menuju ke arah dapur rumahnya untuk mengambil sebotol air minum. Dirinya entah kenapa merasa haus sejak perjalanan pulangnya tadi dari rumah sakit. Beruntung sebelum operasi dirinya sempat memesan makan malam dulu jadi malam-malam begini ia tak perlu repot memasak makanan karena dirinya yang masih kenyang.

"Hahh lowbat, pantas saja." keluhnya saat baru menyadari jika ponsel yang sejak tadi ada di kantung celananya sudah mati karena kehabisan baterai. Sangkin terburunya ia pulang dari rumah sakit, ia jadi tak sadar juga kalau ponselnya sudah kehabisan baterai begitu.

Dughh

Mingyu langsung mengernyitkan kening saat mendengar sesuatu yang jatuh dari ruang lain. Padahal ia yakin ia tidak menjatuhkan apapun bahkan dia juga hanya sendirian dirumahnya ini. Berpikir jika mungkin dirinya hanya salah dengar, ia pun hanya mengelengkan kepala saja, sepertinya dia memang sudah benar-benar lelah.

"Yasudahlah berendam saja dulu." putusnya lalu segera melangkahkan kakinya menuju ke dalam kamarnya yang ada dilantai dua.

Aroma lilin menguar didalam ruangan kamar mandi, tempat dimana Mingyu berada kini. Sesuai dengan rencananya tadi, ia berendam dengan nyaman didalam bathtub besar yang dapat menampung tubuh tingginya. Saat kulitnya bersentuhan langsung dengan air hangat, ia merasakan rileks dan ketenangan yang mendalam. Ditambah dengan lilin aroma theraphy dan juga alunan musik klasik yang mengalun indah dari tape kecil disudut kamar mandi.

Jangan heran kalau mendapati Mingyu begini. Wonwoo, sang istrilah yang memang sering menyiapkan hal ini. Ia paham sekali bagaimana melelahkannya pekerjaan suaminya itu di rumah sakit. Dan sejak itu, berendam jadi salah satu hal wajib yang dilakukan oleh Mingyu sekali dalam satu minggu. Lagipula ia setuju dengan pendapat istrinya, jika berendam dengan air hangat ditambah aroma lembut lilin dapat membuat tubuhnya kembali cepat rileks.

Hampir setengah jam Mingyu berendam. Dan sekarang dirinya sudah tampak lebih segar. Dengan piyama satin berwarna biru dongker yang mirip dengan milik sang istri -mereka membeli piyama itu bersama-, ia langsung merebahkan dirinya diatas tempat tidur luasnya dengan penerangan yang minim. Mingyu memang tak terlalu suka dengan suasana yang terang untuk kamar tidurnya. Jadi, hanya ada dua lampu temaram di masing-masing meja nakas disamping tempat tidur yang menyala, memberikan cahaya temaram kamar yang didominasi dengan warna cokelat-gold itu. Dan tak sampai setengah jam setelahnya, Mingyu pun jatuh tertidur.

...

Dengan langkah mengendap-endap, Wonwoo keluar dari persembunyiannya didalam kamar tamu yang ada dilantai bawah, didekat dapur. Bagaimana mungkin ia bisa disana dan hanya diam saja? Karena ini memang jadi salah satu rencananya, sengaja bersembunyi dan memberikan surprise untuk suaminya yang sedang berulang tahun hehe

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang