56. Terlalu Sibuk

5.6K 660 46
                                    

Sudah kesekian kali Wonwoo mencoba menelpon sang suami, namun lagi-lagi sambungan telepon itu hanya tersambung ke pihak operator saja buat Wonwoo hanya bisa menghela nafasnya lagi. Kesal, kecewa, dan lelah mungkin itu yang tergambar dari ekspresi wajah Wonwoo kini. Ia menjatuhkan pandangannya pada sebuah kue yang ada dihadapannya sekarang. Rencananya, ia ingin menghabiskan detik-detik pergantian hari ulang tahunnya itu bersama sang suami, meniup lilin bersama dan berbagi kue bersama. Tapi tampaknya rencananya malah tak terwujud hingga dirinya yang sudah terlanjur kecewa dan lelah memutuskan untuk meninggalkan saja kue itu disana.

Dengan malas, Wonwoo berjalan kembali ke dalam kamar, untuk segera tidur karena percuma juga menunggu terlalu lama jika tak ada tanda-tanda juga suaminya pulang. Ia tau, suaminya itu memang bukan orang yang romantis. Ia tau memang suaminya itu orang yang sibuk. Hah memikirkannya lagi buat Wonwoo jadi makin kecewa. Tak ingin terlarut dalam kekecewaan, akhirnya Wonwoo pun memilih untuk tidur saja sambil berharap dalam hati agar besok perasaannya mungkin bisa jadi lebih baik.

Mingyu terus menerus mengeluhkan kecerobohannya yang tak menghubungi istrinya sejak tadi. Ponselnya mati dan ia tiba-tiba harus menangani salah satu pasien yang buat dirinya pulang terlambat seperti ini. Sepanjang perjalanan, dalam hati ia berdoa agar istrinya tak marah karena dirinya yang melanggar janji untuk pulang lebih cepat.

Tepat pada pukul 1 dini hari, Mingyu sampai dirumah. Sudah terlambat satu jam, ia juga yakin pasti istrinya kini sudah tertidur dan mengurungkan niat sebelumnya untuk merayakan sedikit pergantian usia bersama dirumah. Ia menemukan sebuah cake cokelat dengan beberapa buah stroberi sebagai hiasan juga lilin-lilin kecil diatasnya, tergeletak begitu saja di atas meja. Yang ia tau, pasti itu kue yang sudah sengaja istrinya siapkan untuk perayaan ulangtahunnya tadi.

Mingyu segera membawa kue itu ke dalam dapur untuk ia masukkan ke dalam kulkas. Tak mungkin kan ia membiarkan kue itu begitu saja diatas meja ruang tengah. Bisa-bisa saat pagi, ia menemukan kumpulan semut disana. Ewh! Setelah menyimpan kue itu ke dalam kulkas, ia pun segera beranjak ke lantai atas, menuju ke kamar.

Saat ia memasuki kamar, hanya cahaya temaram dari lampu yang menyala di balkon yang ia dapatkan. Diatas ranjang sana, ia mendapati sang istri yang sudah tertidur lelap dengan posisi memunggungi pintu. Pelan, ia mencoba mendekati Wonwoo yang sudah terlelap, mengamati wajah cantik yang sedang tertidur dalam dekapan selimut tebal yang nyaman. Melihat wajah polos itu, rasa bersalah kembali muncul dihatinya.

"Selamat ulang tahun, sayang. Maaf aku mengingkari janjiku." bisik Mingyu pelan sambil meninggalkan satu kecupan panjang di pucuk kepala sang istri.

Setelah puas memandangi wajah tertidur istrinya selama beberapa menit, akhirnya Mingyu pun memilih untuk berbenah dan bersiap untuk tidur. Bagaimanapun ia juga merasa lelah dan butuh istirahat. Dan saat punggung Mingyu menghilang dibalik pintu kamar mandi, mata Wonwoo kembali terbuka sedikit sebelum mengubah posisinya. Tak ada yang tau jika sebelumnya Wonwoo belum benar-benar tertidur.

...

Tangan panjang Mingyu terulur ke arah nakas disampingnya untuk meraih jam alarm yang berbunyi. Merasa benda itu sudah tak bebunyi lagi, ia pun segera meletakannya secara asal kembali ke atas nakas. Tidur lelap Mingyu benar-benar terganggu karena bunyi alarm yang cukup nyaring itu. Mingyu menolehkan sedikit kepalanya ke kanan dan tak mendapati siapapun disana. Tampaknya, istrinya itu sudah bangun lebih dulu. Saat ia mencoba melirik ke arah jam yang ada, ia dikejutkan dengan jam yang masih menunjukkan pukul 6 pagi. Lalu jam berapa istrinya itu sudah bangun?

Akhirnya Mingyu pun memutuskan untuk segera bangun. Ia berpikir istrinya itu kini sedang berada didapur dan karenanya, ia bermaksud untuk menyusul kesana. Lagipula ia juga masih merasa bersalah atas kejadian semalam. Ia ingin segera meminta maaf agar hatinya kembali tenang. Dan siapa sih kira-kira yang betah untuk diam-diaman dengan orang yang disayang?

KOMPLEKS-17 (GS) ✅Where stories live. Discover now